Pengamat: Jokowi Tak Mau Masyarakat Terpecah Belah di Pilpres 2024
Tunjukkan sikap politik sebagai negarawan maupun kader PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Belakangan ini sikap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo tengah menjadi sorotan karena dekat dengan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sikap Jokowi itu dianggap tidak mencerminkan sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu Serentak dan Pilpres 2024.
Baca Juga: Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIP
1. Agar bangsa tidak terpecah di tahun politik
Kendati demikian, pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Dr Fitriyah mengatakan, sikap Jokowi itu sudah tepat. Ia melakukan itu agar bangsa Indonesia ini tidak terpecah belah di tahun politik jelang Pemilu 2024 nanti.
‘’Dalam konteks pilpres, sikap ini harus dijaga dan dilakukan karena Jokowi berdiri di dua kaki, yaitu sebagai presiden dan kader PDIP,’’ ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (28/7/2023).
Namun soal dukungan kepada capres, dosen Jurusan Ilmu Politik ini tidak meragukan Jokowi akan tetap mendukung Ganjar pada Pilpres 2024. Ini karena Ganjar adalah Capres PDIP sebagaimana Jokowi juga kader dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Sikap politik Jokowi harus memerankan itu karena ia telah belajar dari pengalaman pemilu dan pilpres sebelumnya dimana bangsa Indonesia terpecah belah akibat mendukung capres. Maka, demi menjaga stabilitas dan keberlanjutan dari program-program kerjanya hingga masa kepemimpinan selesai, Jokowi memilih berdiri di atas dua kaki.
Baca Juga: 1,23 Juta Warga Semarang Terdaftar di DPT Pemilu 2024