Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIP

Elite PDIP gak ngefek

Semarang, IDN Times - Sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah merespon langkah Presiden Jokowi yang belakangan ini terlihat kompak dengan Menhan sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. 

Para kader banteng moncong putih itu tidak terpengaruh dengan manuver Jokowi dan memilih bersikap patuh dengan arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Baca Juga: Relawan Pede Jokowi Dukung Ganjar, Target 70 Persen Suara di Jateng

1. Tetap tegak lurus dengan perintah Mega

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ANTARA/Fikri Yusuf)

Anggota Komisi E DPRD Jateng dari Fraksi PDIP, Endro Dwi Cahyono mengungkapkan sampai saat ini para kader, pengurus dan simpatisan tetap diminta tegak lurus sesuai perintah Mega untuk menyukseskan pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Kalau Bu Mega perintahkan sukseskan Mas Ganjar, ya kita apapun harus tegak lurus. Ya otomatis tegak lurus dengan perintah partai," kata Endro kepada IDN Times, Jumat (28/7/2023). 

2. PDIP respon gaya kedekatan Jokowi dan Prabowo

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPPresiden Jokowi temui teman masa kuliahnya di UGM (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih jauh lagi, ia bilang sah-sah saja Presiden Jokowi menjalin keakraban dengan Prabowo meski disisi lain mantan Wali Kota Solo tersebut merupakan kader PDIP. 

Menurut Endro, apapun langkah yang diambil Presiden Jokowi tidak selalu menunjukan sikapnya sebagai bagian dari PDIP. Sebab, Jokowi sampai saat ini masih menyelesaikan tugasnya sebagai presiden. 

"Terkait sikap Pak Jokowi yang saat ini kan presiden dari PDIP, tapi kan langkah dia tidak otomatis merepresentasikan sikap PDIP. Maka saya tidak bisa berkomentar. Komentar saya ya sesuai arahan partai untuk sukseskan pencapresan Mas Ganjar," tuturnya. 

Partainya juga tidak khawatir dengan munculnya gimmick yang menampilkan kedekatan Presiden Jokowi dengan Prabowo. Ia menilai situasi politik nasional saat ini sangat cair. Sehingga masih banyak kemungkinan yang terjadi jelang Pilpres. 

"Saya gak tahu. Politik kan dinamis. Setiap langkah pasti ada tujuan. Saya yakin siapapun yang dilakukan anak bangsa tentunya ada tujuan baik untuk bangsa ini. Gak ada pemimpin negara yang mau negaranya terpuruk atau banyak utangnya," paparnya. 

3. Projo pilih gelar rapat konsolidasi

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPSejumlah relawan Projo yang memadati ruangan aula UTC Sampangan, Kota Semarang untuk mengikuti acara musyawarah rakyat (Musra) XVII. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kalangan relawan Pro Jokowi (Projo) Jawa Tengah saat dikonfirmasi memilih enggan berkomentar. Tego Widarti, dari perwakilan relawan Projo Solo mengaku masih mengikuti rapat internal dengan relawan lainnya. 

"Saya baru rapat mas. Ada rapat mas," akunya. 

4. Ganjar masih perkasa di Jateng

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPGanjar Pranowo Ganjar didampingi Ketua Panitia Safari Politik Ganjar Pranowo ke Sumut, Paul Baja M Siahaan meresmikan rumah pemenangan di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sedangkan, pengamat politik dari FISIP Undip, Nur Hidayat Sardini berpendapat bahwa Ganjar Pranowo masih terlalu perkasa di Jawa Tengah. Selain PDIP menjadi partai pemenang pemilu setidaknya lima tahun terakhir, hampir mayoritas hasil kontestasi Pilkada di Jateng juga dikuasai PDIP. 

"Berdasar survei satu bulan lalu, posisi Ganjar memang masih nomor satu, apalagi kita bisa cermati PDIP lima tahun terakhir selalu unggul dan hampir seluruh pilkada mereka meraih suara mayoritas. Rasanya, agak sulit calon lain menandingi Ganjar," kata Nur kepada IDN Times.

Kendati demikian, ia menekankan sampai detik ini tidak ada hasil survei yang valid mengukur tingkat elektabilitas tiga bacapres. 

Baik bacapres PDIP Ganjar Pranowo, bacapres koalisi KKIR Prabowo Subianto dan bacapres koalisi Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan, tidak bisa diukur angka popularitasnya di mata masyarakat. 

"Dari survei sebulan terakhir gak ada itu. Dan jadi makin sulit  buat masyarakat. Tapi yang paling mungkin bacapres lain mencuri poin suara di Jateng untuk tahun 2024. Kalau sampai 30-40 persen sudah sangat tinggi untuk calon di luar PDIP. Tapi mereka effortsnya juga belum tampak banget," ungkapnya. 

5. Anies disebut belum menggarap pemilih di Jateng

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPRelawan Anies Baswedan yang tergabung di dalam Go-Anies memakaikan jaket kuning ke Anies Baswedan. (Dokumentasi Relawan Anies)

Dari figur tiga bacapres, katanya Anies Baswedan cenderung memiliki gagasan pemikiran yang cukup bagus. Namun dari segi penampilan di lapangan, Ganjar Pranowo memiliki ciri khas tersendiri. 

"Dari gagasan anies lebih bagus. Kalau dari penampilan gencar tidaknya Ganjar masih berpeluang. Dari program kan belum kelihatan menyampaikan gagasan-gagasan cuma dari Anies saja. Tapi Anies belum ada langkah menggarap pemilih di Jateng. Kalau Airlangga pernah satu dua kali di sini. Dan untuk kans Airlangga belum ada apa-apanya dibanding Anies dan Ganjar," tambahnya. 

6. Ganjar dan Prabowo jadi bacapres unggulan saat ini

Sikap Jokowi Mesra sama Prabowo Dianggap Tidak Mencerminkan PDIPMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Terpisah, dosen ilmu politik dari Undip, Wahid Abdurahman, menyatakan Ganjar dan Prabowo adalah dua bacapres unggulan saat ini. Ganjar Pranowo adalah figur yang paling memiliki kedekatan terhadap pemilih di Jawa Tengah. disamping berasal dari Jawa Tengah, dirinya merupakan gubernur yang memiliki gaya komunikasi interaktif-responsif dengan masyarakat Jawa Tengah. 

"Dengan gaya komunikasi tersebut wajar jika dirinya memiliki kedekatan dengan masyarakat Kedua, partai sebagai ‘political machine’, Jawa Tengah sebagai kandang banteng adalah basis PDI Perjuangan," ujar pria yang menempuh pendidikan doktoral Goethe Frankfurt Jerman ini. 

Sedangkan kans Prabowo Subianto dari pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 ditambah kedekatan dengan Jokowi empat ahun terakhir, semestinya Prabowo setidaknya bisa mengurangi margin kekalahan suara di Jawa Tengah. Adalun margin kekalahan Prabowo Subianto di Pilpres 2014 kurang lebih 6,5 juta suara. Sementara di Pilpres 2019 kurang lebih 11,9 juta suara.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Gak Laku di Jateng, Pakar: Golkar Bakal Ditinggal Pemilihnya!

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya