2. Merayu Pak RT dan Pak RW

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dimintai tanggapan media soal keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Untuk menghimpun anggota baru, Tina punya trik dengan memakai aplikasi Sahabat Ganjar di medsos. Kemudian, yang disasar juga lebih spesifik yaitu warga yang berada di lapisan grassroot. 

Dengan cara tersebut, menurut Tina, sedikit banyak bisa mempengaruhi massa grassroot sekaligus membaca dinamika politik yang berkembang di masyarakat. 

"Saya pastikan di semua kelurahan, kecamatan sudah ada relawan Sahabat Ganjar. Kita rutin lakukan pendataan anggota baru lewat aplikasi di handphone. Pak RT dan Pak RW juga dilibatkan. Termasuk kita tawarkan ke Ketua RT RW supaya bisa ikut gabung relawan Ganjar. Kalau dia daftar lewat aplikasi, dia jadi punya id cardnya relawan. Memang gak semuanya mau, contohnya kayak perangkat kelurahan dan kecamatan ada yang mau tapi ada juga yang nolak," ungkapnya. 

3. Suara warga Semarang diklaim sudah bulat ke Ganjar

potret Kota Lama Semarang (instagram.com/louisfernaldy)

Bagi yang menolak menjadi relawan Sahabat Ganjar, Tina tidak pernah mempersoalkan. Akan tetapi jika dilihat dari pergerakan dan pemikiran masing-masing individu, walaupun emoh menjadi relawan, akan tetapi secara pemikiran telah menentukan pilihannya ke Ganjar sebagai presiden periode berikutnya. 

"Untuk merapat ke sini ada yang berani, ada yang milih netral aja. Cuman kita tipikalnya militan. Sudah dipastikan untuk warga Semarang sudah bulat pilihannya ke situ. Soalnya setiap hari kita bergerak terus," akunya. 

4. Rutin bagi sembako dan senam bareng warga

Ilustrasi sembako (IDN Times/Asrhawi Muin)

Mengenai sikap Presiden Jokowi yang belakangan memunculkan gimmick untuk memberi dukungan bagi Bacapres Prabowo Subianto, Tina bilang dirinya tidak khawatir. Pasalnya, apa yang dilakukan Jokowi memperlihatkan kalau yang bersangkutan punya kebebasan merangkul semua pihak. 

Ia juga optimistis Jokowi tetap memberikan dukungan penuh bagi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Oleh karenanya, ia rutin menyosialisasikan program-program Ganjar melalui beragam kegiatan. Mulai senam bareng emak-emak, turnamen game bareng millennial dan pembagian sembako. 

"Kita optimis Pak Jokowi tetap di posisi yang sama. Kita lihatnya malah Pak Jokowi punya kebebasan sebagai seorang yang rangkul semua pihak. Ya positif thinking aja. Kita sebisa mungkin rutin mengadakan kegiatan bagi-bagi sembako, turnamen mobile legends, senam. Yang penting kita bisa sasar ke basis suara yang pasti ke Pak Ganjar. Caranya kita rekrut relawan, minta mereka daftar di aplikasi sendiri sambil penetrasi ke warga," jelasnya. 

Lebih lanjut, bersama relawan Ganjar lainnya pun dirinya kerap berkolaborasi. Seperti berkirim foto kegiatan bersama masyarakat. 

"Selama gak diklaim kegiatan mereka. Nantinya bisa dilihat militannya Sahabat Ganjar dibanding relawan lainnya. Kita ambilnya grassroot dulu. Kita perlu rangkul suara arus bawah. Hal-hal negatif tentang Ganjar perlu dilurusin. Kita punya misi khusus jangan sampai masyarakat tahunya tentang hal yang salah mengenai Ganjar. Walaupun pada akhirnya warga kebanyakan tanyain tentang dosa masa lalu Ganjar. Khususnya kasus e-KTP, film porno, ya itu kan dibranding kaum sebelah. Kita misinya membenarkan itu," urainya. 

5. Ganjar diprediksi dapat 85 persen suara di Semarang

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan forkopimda Kabupaten Semarang menanam jagung di lahan petak Jragung Pringapus. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)))

Di Semarang hampir 60 persen anggota relawan Sahabat Ganjar dari kalangan perempuan. Lalu sisanya 40 persen laki-laki. Banyaknya kaum hawa yang kepincut jadi relawan Sahabat Ganjar tak lain karena para emak-emak menganggap Ganjar humble dan bisa menjawab berbagai persoalan di ranah rumah tangga. 

"Faktornya karena Ganjar humble ya banyak ibu-ibu bisa lebih menerima argumennya. Karena posisi keluarganya Ganjar juga baik, terus ya lebih bisa menjawab banyak masalah. Saya bisa memperkirakan kalau untuk Semarang hampir 85 persen pas coblosan nanti bisa pilih dia deh," ungkapnya. 

6. Sikap Jokowi tetap dukung Ganjar Pranowo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (11/5/2023). (dok. Kemenparekraf)

Anggota Relawan Sahabat Ganjar Jateng, Parikesit Sosrodihardjo, juga menilai sikap yang ditunjukkan Jokowi belakangan tidak pernah abu-abu. Ia punya optimisme yang sama dengan Tina bahwa Jokowi punya arah dukungan yang jelas untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

"Sebenarnya sikapnya Jokowi tidak abu-abu. Sudah jelas arahnya ke Pak Ganjar. Dan kita tetap solid. Kita gak ragu-ragu," tuturnya kepada IDN Times, seraya menambahkan jika jumlah anggotanya di 35 kabupaten/kota kini sebanyak 25.000 orang. 

7. Ada sembilan daerah jadi kantong suara Ganjar

Pasar Gede Solo (instagram.com/yusmei)

Relawannya memang menyasar warga yang ngefans dengan Ganjar. Mulai para Millennial, emak-emak dan kalangan Gen Z menjadi prioritas yang sedang digarap.

Dari total 35 daerah itu, Parikesit mengklaim relawannya mampu menyumbang perolehan suara bagi Ganjar di Pilpres 2024 sebesar 70 persen. 

Setidaknya ada sembilan kabupaten/kota yang ia klaim menjadi kantong suara bagi Ganjar Pranowo. Antara lain Kota Semarang, Surakarta, Pekalongan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kendal. 

"Mungkin target kita sebesar 70 persen dapat perolehan suara di Jateng. Kalau per wilayah yang kepegang suaranya di Kota Semarang, Surakarta, Pekalongan, Rembang, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, Brebes, Kendal. Angka itu realistis karena Ganjar juga sebagai gubernur, artinya di sini omahe dewe," terang pria yang pernah jadi Ketua Sahabat Ganjar Jateng tersebut. 

Baca Juga: Anies Bakal Imbangi Ganjar Pranowo di Jateng, Ini Taktik Para Relawan