TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Tanah Longsor, PT KAI Jamin Keselamatan Perjalanan Kereta Api

Tim gabungan KAI bersihkan longsoran

Tim gabungan PT KAI Daop 5 Purwokerto bersihkan lumpur bekas longsoran,Selasa (5/12/2023).(IDN Times/Marnoto).

Banyumas, IDN Times - Pasca tanah longsor yang menutup akses jalur kereta api di Kabupaten Banyumas, PT KAI Daop 5 Purwokerto terus berupaya keras membersihkan guguran tanah yang menutup rel kereta api di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul - Karangsari, Selasa (5/12/2023).

Tim gabungan KAI Daop 5 Purwokerto DJKA Kemenhub, BTP Semarang, dan Satpel Purwokerto dapat membuka jalur hilir di titik yang terdampak longsor, Jalur kereta api ( KA) tertimpa tanah longsor tepatnya di Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas sejak peristiwa tersebut.

Manager Humas PT. KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih mengatakan, dari dua jalur yakni satu jalur atau jalur hilir pada Selasa ( 5/12/2023) dinihari matrial tanah longsor sudah bersih. Sehingga KA Ranggajati menjadi kereta pertama yang melewati titik lokasi pada pukul 03.41 WIB

Baca Juga: Dua Peristiwa Longsor di Banyumas dalam Semalam, Telan Korban Jiwa

1. Bisa dilalui dengan kecepatan terbatas

Salah satu kereta api yang melintas di jalur longsoran,Selasa (5/12/2023).(IDN Times/Marnoto).

Sementara untuk jalur hulu di titik lokasi yang sama, masih belum dapat dilalui perjalanan kereta api, karena masih dalam proses penanganan penyelesaian evakuasi, Oleh karena itu, seluruh perjalanan KA yang melewati titik lokasi diatur beroperasi di jalur hilir.

"Jalur hilir ini sudah dinormalisasi, dan dinyatakan aman dilalui dengan kecepatan terbatas,"katanya.

KAI Daop 5 Purwokerto tetap berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses evakuasi jalur KA.

"KAI Daop 5 Purwokerto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pelanggan telah memilih jasa transportasi kereta api," kata Feni Novida Saragih.

2. Perlu perkuatan tebing dengan sistem terasering

Eddy Wahono, pemerhati masalah sosial dan lingkungan menanggapi peristiwa longsor di Banyumas, Selasa (5/12/2023).(IDN Times/Sutrisno).

Sementara pemerhati masalah sosial dan lingkungan yang juga pembina Forum Relawan Lintas Banyumas (Fortasi) Eddy Wahono menanggapi peristiwa longsor di jalur rel kereta api mengungkapkan perlu adanya penataan perkuatan tebing menggunakan shotcrete suatu upaya penanganan pencegahan longsor atau dengan sistem terasering.

Eddy menyebut didapati tebing yang curam minim tegakan pohon konservasi berakar kuat dan dalam, mengakibatkan lapisan tanah jenuh air yang akhirnya terjadi longsor.

"Jalur rel dari Purwokerto sampai Prupuk terdapat beberapa titik kritis yang perlu disikapi oleh dirjen perhubungan perkeretaapian,"katanya.

Berita Terkini Lainnya