Suhu Dingin di Jateng Terpengaruh Efek Perubahan Musim dari Australia
Kawasan pegunungan suhunya bisa sampai 18 derajat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan temperatur udara yang cenderung dingin saat malam hari disebabkan adanya hembusan tekanan udara dari Australia yang sangat tinggi.
Selain itu, tekanan udara dari Australia yang membawa suhu saat musim dingin lebih cepat merembet ke wilayah Indonesia terutama Jawa Tengah yang jaraknya cukup berdekatan.
"Karena di Australia sedang terjadi musim dingin. Sehingga adanya peralihan musim yang cukup dingin terasa juga di wilayah kita. Apalagi tekanan udara di Australia lebih tinggi ketimbang Indonesia. Inilah yang membuat udara dinginnya cepat merembet ke Indonesia," ujar Muhammad Syifaul Fuad, seorang analis cuaca di Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang saat dikontak IDN Times, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Kemarau Melanda Jateng Sampai September, Tapi Diselingi Hujan Tipis-tipis
1. Suhu rata-rata kisaran 33--34 derajat celcius
Ia menyebut suhu udara rata-rata di Jawa Tengah saat ini berkisar antara 33--34 derajat Celcius. Namun, ketika berganti malam hari, suhu udaranya bergerak turun di angka 22 derajat Celcius.
Menurutnya tekanan udara yang muncul menjadi berbeda ketika berada di wilayah pegunungan atau dataran tinggi.
Baca Juga: Jateng Kemarau Mulai Mei 2023, BMKG Minta Warga Irit Pakai Air