Cilacap Kembali Terendam Banjir, 2.318 Keluarga Terdampak 

Tanah longsor juga melanda Cilacap

Cilacap, IDN Times - Kabupaten Cilacap kembali terendam banjir karena hujan lebat yang turun sejak Minggu (13/12/2020). Dari kejadian itu sebanyak 2.318 keluarga terdampak dan harus mengungsi. 

1. Banjir melanda di sejumlah wilayah Cilacap

Cilacap Kembali Terendam Banjir, 2.318 Keluarga Terdampak ANTARA FOTO/Reno Esnir

Berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Cilacap, banjir telah melanda di sejumlah wilayah. Seperti di wilayah Sidareja, tinggi genangan air berkisar 10 sampai 80 centimeter. Selain mengakibatkan permukiman warga tergenang, banjir juga menyebabkan lalu lintas kendaraan di jalan utama yang menghubungkan Kecamatan idareja dan Kecamatan Gandrungmangu tersendat karena ada beberapa titik jalan yang tergenang setinggi 20 sampai 30 centimeter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, pihaknya terus memantau banjir yang melanda wilayah Sidareja serta kecamatan lain mengingat cuaca mendung dan hujan bisa kembali turun.

"Kalau cuacanya cerah dan air bisa masuk ke sungai, biasanya genangan airnya cepat surut karena banjir di Sidareja juga disebabkan oleh limpasan dari sungai," ungkapnya melansir dari Antara, Senin (14/12/2020).

Baca Juga: Cerita 497 Santri Ponpes El Bayan Cilacap Berjuang Melawan COVID-19

2. Hujan lebat, pendangkalan sungai dan tanggul jebol jadi penyebab banjir

Cilacap Kembali Terendam Banjir, 2.318 Keluarga Terdampak Ilustrasi bencana banjir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Lebih lanjut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, banjir yang melanda wilayah Sidareja dan sekitarnya selain disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, juga diakibatkan oleh pendangkalan di sungai dan tanggul yang jebol.

‘’Dari data sementara, banjir yang melanda Kecamatan Sidareja berdampak pada 400 keluarga di Desa Sidareja dan memaksa 37 keluarga yang terdiri atas 114 orang mengungsi. Selain itu, banjir juga berdampak pada 350 keluarga di Desa Gunungreja, 150 keluarga di Desa Tinggarjaya, 200 keluarga di Desa Sidamulya, 150 keluarga di Desa Tegalsari, dan 220 keluarga di Desa Sudagaran,’’ katanya.

Kemudian, lanjut Heru, ada sembilan keluarga yang terdiri atas 24 orang yang mengungsi akibat banjir di Desa Sudagaran. Selain itu, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Kedungreja tepatnya di area permukiman warga dengan genangan berkisar 20 sampai 30 centimeter dan berdampak pada 100 keluarga di Bumireja. 

Bencana banjir juga melanda wilayah Kecamatan Bantarsari dan berdampak pada 210 keluarga di Desa Cikedondong, 80 keluarga di Desa Rawajaya, dan 115 keluarga di Desa Bulaksari.

3. Luapan air dari tiga sungai genangi Kecamatan Cipari

Cilacap Kembali Terendam Banjir, 2.318 Keluarga Terdampak Ilustrasi evakuasi korban bencana banjir. ANTARA FOTO/Moch Asim

Menyusul itu luapan air dari Sungai Cidurian, Sungai Ciwera, dan Sungai Cipaingan menggenangi jalanan di Kecamatan Cipari. Lalu, aliran air dari Kecamatan Karangpucung (Cilacap) dan Lumbir (Banyumas) juga menggenangi jalan utama Kecamatan Gandrungmangu.

"Banjir juga dilaporkan menggenangi Kecamatan Jeruklegi, khususnya Desa Sawangan, akibat limpasan Sungai Brokeh, sehingga menghambat akses jalan Sawangan-Mentasan. Kemudian, di Desa Jambusari terdapat satu keluarga yang terdampak banjir, enam hektar sawah terendam, dan akses jalan terhambat," kata Heru.

Sementara itu, banjir juga berdampak pada 35 keluarga di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, serta menyebabkan jebolnya satu tanggul Sungai Cibeureum di Desa Purwasari, Kecamatan Wanareja. Lalu di Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, banjir berdampak pada 287 keluarga dan memaksa 46 keluarga yang terdiri atas 106 orang mengungsi ke Masjid At Tuqo.

4. Total pengungsi capai 92 keluarga dengan 244 jiwa

Cilacap Kembali Terendam Banjir, 2.318 Keluarga Terdampak Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

"Secara keseluruhan terdapat 2.318 keluarga yang terdampak banjir, sedangkan total pengungsi mencapai 92 keluarga atau 244 jiwa. Disamping banjir, tanah longsor terjadi di beberapa bagian Cilacap," ungkapnya.

Heru menambahkan, tanah longsor mengakibatkan bagian bahu jalan sepanjang 10 meter ambles di Desa Jambusari, Kecamatan Kesugihan, serta menyebabkan satu rumah warga di Desa Tritih Lor, Kesugihan, mengalami kerusakan sedang.

‘’Bencana tanah longsor ini juga terjadi di Desa Sindangbarang Kecamatan Karangpucung dan mengakibatkan dua rumah rusak ringan serta dua rumah lainnya terancam terdampak. Selain itu di Desa Surusunda Kecamatan Karangpucung, tanah longsor menyebabkan satu rumah rusak. Kemudian, di Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, ada bagian tebing yang longsor dan jalan yang tertutup longsoran tanah,’’ tandasnya.

Baca Juga: Pengungsi Banjir Cilacap Bertambah Capai 3.811 Jiwa  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya