Ada 561 Ibu Hamil di Semarang Terpapar COVID-19 Hingga September 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Upaya menekan angka COVID-19 terus dilakukan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Salah satunya dengan tes swab kepada masyarakat kelompok rentan seperti ibu hamil dan lansia.
1. Tes swab di Semarang capai 3.000 per minggu
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, tes swab di Kota Semarang kini rata-rata mencapai 3.000 dalam satu minggu. Sejak September ini pihaknya mulai fokus melakukan penelusuran terhadap kelompok rentan, antara lain ibu hamil, lansia, dan orang dengan dua penyakit penyerta atau lebih.
"Bahkan, bulan Oktober nanti penelusuran kasus pada kelompok tersebut akan kami masifkan," tuturnya melalui rekaman resmi, Selasa (29/9/2020).
Baca Juga: Sudah 2,3 persen Warga Semarang Dites Corona, Kombinasi Rapid dan Swab
2. Pemeriksaan rutin prolanis dibarengi dengan tes swab
Tes swab kepada kelompok rentan yang tergabung dalam program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) ini dilakukan bersamaan saat mereka pemeriksaan gula, tensi, dan lain-lain di setiap bulannya.
"Kelompok prolanis ini tiap bulan datang ke puskesmas melakukan pemeriksaan gula, tensi, dan lain-lain. Ini nanti akan kami barengi swab," jelasnya.
Editor’s picks
Kemudian, untuk ibu hamil penelusuran kasus COVID-19 sudah dilakukan sejak bulan Juli, tapi masih terbatas pada mereka yang berusia 34 tahun ke atas yang memiliki faktor risiko dan tidak bisa melahirkan di puskesmas atau harus di rumah sakit.
3. Tes swab ibu hamil fokus di usia 34 tahun keatas
Hakam menuturkan, sebetulnya akan dilakukan ke semua usia hanya saja ada keterbatasan laboratorium rujukan, sehingga tes swab hanya pada ibu hamil di usia 34 tahun k eatas yang jumlahnya juga sudah banyak.
"Upaya ini sudah kami pikirkan sejak ada klaster RSUP Dr Kariadi di ruang kebidanan, sehingga agar kasus tidak terulang kami masif melakukan tes rapid atau swab ke ibu hamil," tuturnya.
4. Sepanjang pandemik ada 561 kasus ibu hamil positif COVID-19
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Semarang, dalam sebulan di ada 1.800-2.000 ibu hamil di Ibu Kota Jawa Tengah. Adapun, dari bulan Maret hingga sekarang ada 561 kasus ibu hamil terpapar COVID-19. Mereka yang terkonfirmasi positif ini memiliki risiko maternal dan ada penyakit komorbid.
"Bagi ibu hamil yang melahirkan dengan kondisi masih positif COVID-19, si bayi tidak boleh minum ASI dari ibunya. Setelah negatif baru boleh. Untuk persalinan ibu hamil positif virus corona pun akan disendirikan," tandasnya.
Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Ber-KTP Semarang Capai 6.243 Kasus