Makin Banyak Generasi Z Nyemplung Jadi Kader Partai Golkar  

Medsos jadi instrumen rebut suara pemilih dari Gen Z

Semarang, IDN Times - Menjelang Pemilu 2024 partai politik (parpol) mulai memanaskan mesin organisasi untuk menggaet para pemilih. Selain sebagai sasaran pendulang suara, sejumlah parpol juga membidik generasi milenial dan Z untuk menjadi kader yang akan terjun ke masyarakat sebagai legislatif maupun eksekutif.

1. Golkar dorong anak muda berkarier di politik

Makin Banyak Generasi Z Nyemplung Jadi Kader Partai Golkar  Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Hani Hapsari Ramayana dalam kegiatan Partai Golkar. (IDN Times/bt/Hani Hapsari)

Seperti yang dilakukan Partai Golkar yang mendorong anak-anak muda baik generasi milenial maupun Z untuk berkarier di politik. Partai dengan popularitas tertinggi di kalangan milenial dan Gen Z menurut survei Lembaga Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) memberikan ruang terbuka kepada anak-anak muda berkiprah menjadi calon legislatif Partai Golkar.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Hani Hapsari Ramayana mengatakan, Golkar merupakan parta yang memberikan ruang kepada anak-anak muda menjadi kader. Selain itu, Golkar juga mendorong kader-kader muda untuk memenangkan kompetisi dalam pemilihan umum (pemilu).

‘’Kami mempersiapkan anak-anak muda ini untuk terjun ke politik melalui Golkar Institute. Dalam wadah tersebut kader muda Partai Golkar berusia di bawah 40 tahun akan mendapatkan pendidikan politik,’’ ungkapnya kepada IDN Times, Jumat (25/2/2023).

Baca Juga: Diusung Golkar Jadi Gubernur Jateng, Jawaban Gibran yang Kader PDIP 

2. Golkar Institute jadi wadah edukasi politik

Makin Banyak Generasi Z Nyemplung Jadi Kader Partai Golkar  ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sejak tahun 2019 setiap tahun Golkar Institute melakukan seleksi kepada kader-kader muda untuk bisa mengikuti edukasi politik. Adapun, syarat seleksi tersebut antara lain memahami kemampuan bahasa Inggris, memiliki motivasi yang kuat di politik, dan paham dengan digitalisasi.

Melalui pendidikan politik tersebut Partai Golkar membentuk anak-anak muda bisa bersosialisasi dengan masyarakat sesuai branding organisasi. Selain itu, juga memberikan edukasi bahwa terjun ke politik itu bukan hal yang tabu.

‘’Gaya politik Partai Golkar terbuka bagi anak muda, bahkan kami sudah manfaatkan media sosial sebagai wadah kader untuk bersosialisasi. Dari situ banyak masukan dari masyarakat yang bisa kami tindaklanjuti sebagai kader partai atau legislatif,’’ tutur perempuan berusia 41 tahun itu.

3. Keterwakilan anak muda di Golkar sebesar 30 persen

Makin Banyak Generasi Z Nyemplung Jadi Kader Partai Golkar  Bupati Kendal terpilih Dico Ganinduto saat berkampanye di tengah masyarakat Kendal. (Instagram.com/dicoganinduto)

Selain melalui Golkar Institute, Partai Golkar juga melakukan edukasi politik ke perguruan tinggi dengan menggelar seminar atau workshop untuk mahasiswa. Upaya ini agar mereka sadar politik sekaligus untuk menggaet anak-anak muda untuk terjun ke politik menjadi politisi.

‘’Langkah tersebut efektif untuk merangkul anak-anak muda. Terbukti kini 30 persen kader Partai Golkar adalah generasi muda usia milenial dan Gen Z. Kehadiran mereka sangat membantu dalam memberikan ide-ide segar. Kreatif dan memiliki jiwa sosial,’’ ujar Hani yang sudah 16 tahun menjadi kader Partai Golkar itu.

Adapun, kiprah kader muda Partai Golkar ini dapat dilihat dari keberadaan mereka sebagai legislatif maupun eksekutif. Seperti Bupati Kendal Dico Ganinduto, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap Sindy Sakir, Ketua DPD Partai Golkar yang juga Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar Ilyas Akbar Almadani, dan Anggota DPRD Kota Semarang Cahyo Adhi Wibowo.

Baca Juga: Wow! 30 Jenderal Pilih Gabung PAN, Ada yang Tergiur Nyaleg, Ini Daftar Namanya

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya