Sekolah Ramah Anak Jadi Benteng Perundungan Siswa di Semarang

Zero bullying masih susah dicapai

Semarang, IDN Times - Masih teringat jelas viral video kasus perundungan di Kota Semarang pertengahan tahun 2022 lalu. Sejumlah siswi kelas VIII di salah satu SMP di Ibu Kota Jawa Tengah melakukan kekerasan terhadap siswi lain yang merupakan juniornya di Alun-Alun Semarang.

1. Perundungan masih ada dan hanya bisa ditekan

Sekolah Ramah Anak Jadi Benteng Perundungan Siswa di Semaranggoogle

Dalam video terekam kawanan remaja perempuan itu menendang, memukul, menarik hijab dan berkata-kata kasar pada satu orang yang merupakan siswi kelas VII. Siswi yang menjadi korban pun tidak hanya babak belur tapi juga mengalami trauma psikis. Adapun, alasan pelaku (senior) menganiaya korban karena adik kelasnya itu tidak memberi penghormatan sehingga memancing emosi.

Menanggapi kasus perundungan atau bullying yang terjadi di satuan pendidikan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, mewujudkan zero bullying di sekolah itu tidak mungkin.

‘’Kita tidak bisa menyangkal, perundungan itu masih ada. Bahkan, tidak bisa membuatnya tidak ada. Namun, upaya yang bisa kita lakukan adalah menekannya. Kalau di Kota Semarang kami secara masif mengimplementasikan sekolah ramah anak,’’ ungkapnya kepada IDN Times, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kafe Ramah Anak di Semarang, Mommy Bisa Ikut Nongkrong 

2. Keluarkan regulasi sekolah ramah anak

Sekolah Ramah Anak Jadi Benteng Perundungan Siswa di SemarangIlustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Sekolah ramah anak ini dideklarasikan pada akhir Desember 2019 di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang juga mengeluarkan regulasi Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 68 Tahun 2022 tentang Sekolah Ramah Anak.

Sekolah ramah anak ini mendorong satuan pendidikan, formal, non formal, dan informal bisa memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak termasuk mekanisme pengaduan untuk penanganan di satuan pendidikan.

Adapun, prinsip-prinsip sekolah ramah anak di antaranya menjamin kesempatan setiap anak untuk menikmati hak pendidikan tanpa diskriminasi, semua keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pengelola atau penyelenggara pendidikan harus mengutamakan kepentingan anak. Kemudian, menghormati pandangan anak dan menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi di satuan pendidikan.

3. Sekolah didorong bentuk agen perubahan

Sekolah Ramah Anak Jadi Benteng Perundungan Siswa di Semarangilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)

Bambang menjelaskan, suasana sekolah yang ramah pada anak melalui pembelajaran dan pergaulan harus diciptakan. Maka, pihaknya juga mendorong masing-masing sekolah untuk membentuk agen perubahan dalam implementasi sekolah ramah anak.

‘’Agen perubahan ini petugasnya dari guru dan siswa. Mereka akan mengedukasi terkait sekolah ramah dan menangani laporan hingga menyelesaikan masalah jika terjadi bullying di sekolah,’’ tuturnya.

Apabila mengalami perundungan, orang tua bisa melaporkan kepada sekolah. Penanganan kasus bisa diselesaikan di sekolah, tapi jika belum bisa satuan pendidikan bisa menggandeng Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM).

4. Gandeng RDRM tangani trauma perundungan

Sekolah Ramah Anak Jadi Benteng Perundungan Siswa di Semarangilustrasi trauma (pexels.com/ Polina Zimmerman)

‘’RDRM akan menangani kasus seperti kekerasan pada anak dan akan mengembalikan posisi anak pada posisi normal. Bagi pelaku pun bukan hukuman yang diberikan tapi diedukasi, sedang korban akan disembuhkan agar tidak traumatik,’’ katanya.

RDRM sendiri merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan kualitas pendidikan serta pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial dengan menggunakan sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung.

“Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerja sama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan TP PKK,’’ tandasnya.

Baca Juga: 10 Wisata Religi di Semarang, Cocok Untuk Kenalkan Agama ke Anak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya