Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Disebut mirip dengan pesawat tempur F-16

Pesawat latih T-50i Golden Eagle milik TNI AU dikabarkan jatuh di Blora Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022) malam. Sebelum dilaporkan jatuh, pesawat dikabarkan mengalami hilang kontak

Pesawat latih T-50i Golden Eagle diketahui tengah melakukan latihan rutin terbang malam.

Pesawat T-50i Golden Eagle dipiloti Lettu Pnb Allan Safitra Indera W. Pesawat dengan tail number TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 wib. Sekitar pukul 19.25 wib dikabarkan pilot masih melakukan kontak dengan flight director, namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak.

Pesawat T50i Golden Eagle merupakan salah satu jenis pesawat tempur yang dimiliki oleh TNI AU, seperti apa spesifikasi dan kehebatan ini, berikut ulasannya.

Baca Juga: [BREAKING] Lokasi Pesawat Jatuh 87 Km dari Kota Blora di Hutan Jati

1. Pesawat latih buatan Amerika dan Korea Selatan

Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di BloraIlustrasi jet tempur latih Golden Eagle T50-i buatan Korea Selatan di Pangkalan Udara Magetan, Jawa Timur 2013 lalu. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Melansir dari situs resmi TNI AU pesawat T-50 Golden Eagle merupakan pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea yang dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin.

T-50 Golden Eagle sebelumnya dikenal sebagai KTX-2, pesawat jet latih serang ringan yang dibangun untuk Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF). T-50i dirancang untuk pelatihan pilot bagi pesawat tempur seperti F-16, F-22 dan pesawat tempur gabungan F-35.

Pengembangan pasawat ini 13 persen dibiayai oleh Lockheed Martin, 17 persen oleh Korea Aerospace Industries, dan 70 persen oleh pemerintah Korea Selatan.

2. Kemampuan seperti pesawat tempur F-16 buatan Amerika Serikat

Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di BloraManuver bomb burst yang dilakukan oleh tim pertama TNI AU T-50i Golden Eagle 'Golden Flight' di HUT ke-76 TNI (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Memiliki panjang 43 kaki, lebar sayap 31 kaki, dan tinggi 16 kaki T-50i dan berat sekitar 14 ton, pesawat ini memiliki kecepatan maksimum 1.600 km per jam dan dapat terbang dengan ketinggian 55 ribu kaki, kemampuan terbang T-50i bahkan disebut-sebut menyamai pesawat tempur buatan Amerika Serikat F16.

Selain memiliki kemampuan manuver yang baik, pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk terbang hingga ketinggian maksimal 14,6 kilometer vertikal.

T-50i dapat membawa sebanyak 2.655 liter bahan bakar dengan tiga tangki tambahan berkapasitas 570 liter. Pesawat ini memiliki kapasitas dua awak kokpit yang dilengkapi dengan sistem pembangkit oksigen on board (OBOGS) dan kursi pelontar.

3. Spesifikasi persenjataan T-50i Golden Eagle

Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di BloraIlustrasi - Presiden Joko Widodo menyaksikan armada milik TNI AU salah satunya jet tempur Golden Eagle T-50 pada 2016. (Dokumentasi Biro Pers Istana)

Pesawat ini juga memiliki persenjataan yang mumpuni, dilengkapi dengan tujuh cantelan eksternal untuk membawa senjata. T-50 i Golden Eagle juga bisa dipersenjatai diantaranya kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit. T-50i juga dapat membawa rudal AIM-9 Sidewinder.

Tak hanya itu pesawat ini juga bisa dipersenjatai dengan rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, peluncur roket Hydra 70 dan LOGIR, serta bom cluster jenis Mk-20.

Pesawat ini juga memiliki sistem radar yang canggih yakni dengan komputer digital dan teknik integrasi sistem serta upgrade sistem radar seperti AESA (actively electronic scanned array), digital avionics buses dan IRST (Infra Red Search & Tracking).

4. Pesawat jenis yang sama pernah jatuh di Jogja

Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di BloraJet tempur T-50i buatan Korea Aerospace Industries (KAI) yang dikirimkan ke Indonesia pada Desember 2021 (Dokumentasi KAI)

Jatuhnya pesawat latih T-50i bukan kali ini saja terjadi, sebelumnya pesawat dengan jenis yang sama juga jatuh di dekat Bandar Adi Sucipto Yogyakarta pada 20 Desember 2015 lalu.

Pesawat T50i Golden Eagle yang dimiliki oleh TNI AU dengan nomor ekor TT5007 jatuh saat melakukan solo aerobatik pada perayaan Gebyar Dirgantara Yogyakarta 2015 di Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta pada tanggal 20 Desember 2015.

Pesawat tempur ringan itu jatuh pada pukul 09.53 WIB di halaman Akademi Angkatan Udara Yogakarta. Pesawat tersebut jatuh setelah melakukan atraksi selama 20 menit.

Tak hanya pesawat yang jatuh, komponen dari jet tempur T50i Golden Eagle dikabarkan juga pernah terlepas dari pesawat dan jatuh di pekarangan rumah warga Desa Dawu, Ngawi, Jawa Timur pada tahun 2021 lalu. Benda yang terbuat dari logam dan memiliki bobot sekitar 15 kilogram itu ditemukan jatuh pada Selasa (10/8/2021) pagi.

Baca Juga: Komponen Jet Tempur T50i Golden Eagle Jatuh dan Ditemukan Warga Ngawi

5. Tim rescue dari Lanud Iswahjudi Madiun diturunkan ke lokasi jatuhnya pesawat di Blora

Spesifikasi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle yang Jatuh di BloraDok. IDN Times/Istimewa

Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Kapten Sus Yudha Purnomo membenarkan kabar soal hilang kontak pesawat tempur T50i Golden Eagle. Laporan yang diterima Yudha bahwa pesawat tempur tersebut diterbangkan oleh Lettu Pnb, Allan Safitra.

"Pesawat T50i Golden eagle lettu Pnb Allan Safitra Indera W, lost contact dari jam 18.24 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Hingga kini, sambung Yudha, pihaknya masih menunggu kepastian kondisi Lettu Pnb Allan. "Mohon doanya saat ini rescue team meluncur ke lokasi. Kami masih menunggu tim kami tiba di lokasi," kata dia.

"Kami masih menunggu tim kami tiba di lokasi. Untuk release resmi akan segera dikeluarkan oleh Dispen AU," pungkas Yudha.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan saat ini TNI AU sedang melakukan evakuasi dan pengamanan di titik lokasi jatuhnya pesawat tempur tersebut.

"Pesawat Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun, diawaki oleh satu penerbang, dilaporkan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan night tactical intercept," ungkap Indan dalam keterangan tertulis hari ini.

Ia menambahkan pesawat dengan ekor nomor TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB. Lalu, pukul 19.25 WIB, pilot diketahui masih melakukan kontak dengan flight director.

"Namun, setelah itu, pesawat tidak dapat dikontak," kata Indan.

Baca Juga: [BREAKING] Lokasi Pesawat Jatuh 87 Km dari Kota Blora di Hutan Jati

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya