Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPK

Belum genap 3 bulan sejak dikukuhkan menjadi Profesor

Banyumas, IDN Times - Belum genap tiga bulan gelar Profesor Kehormatan disematkan pada anggota BPK Pius Lustrilanang oleh Universitas Jenderal Soedirman, sudah diterpa kabar kurang sedap.

Seperti diberitakan ruang kerja Pius Lustrilanang sebagai anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait dengan OTT PJ Bupati Sorong, Yan Piet Mosso.

Pius Lustrilanang merupakan guru besar atau profesor kehormatan Ilmu Manajemen Pemerintah Daerah dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang dianugerahkan pada 8 September 2023 silam.

Baca Juga: Pius Lustrilanang di Korea Selatan Ketika Ruang Kerja Disegel KPK

1. Nidya Listiyono yang sebut Profesor Pius untuk kemajuan Indonesia tentu kita sangat butuhkan

Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPKNidya Listiyono anggota DPRD asal Kaltim yang saat itu menyebut Pius Lustrilanang akan dapat lebih memajukan Indonesia.(IDN Times/DPRD Kaltim).

Bahkan usai mendapat gelar kehormatan tersebut banyak kalangan yang menaruh rasa hormat kepada Pius Lustrilanang, sebut saja Nidya Listiyono anggota DPRD asal Kaltim yang saat itu menyebut akan dapat lebih memajukan Indonesia.

Saat itu Nidya juga menyebut Indonesia bangga bahwa pemikiran-pemikiran Profesor Pius untuk kemajuan Indonesia tentu kita sangat butuhkan dan memberikan apresiasi kepada Unsoed yang banyak melahirkan sosok pemimpin dan sosok ilmuwan yang luar biasa.

"Indonesia bangga bahwa pemikiran-pemikiran Profesor Pius untuk kemajuan Indonesia tentu sangat butuhkan,"ujarnya.

2. Rektor pernah sebut mewujudkan Indonesia yang berkarakter daerah dan perdesaan.

Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPKRektor Unsoed UNSOED Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,seIPU ketika penganugerahan sebagai Profesor mengatakan dipercayakannya Dr. Pius Lustrilanang.(IDN Times/usnoed.ac.id).

Sedangkan Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,seIPU seperti dilansir laman resmi Unsoed saat penganugerahan sebagai Profesor mengatakan dipercayakannya Dr. Pius Lustrilanang oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintah Daerah di Universitas Jenderal Soedirman, sejatinya merupakan bagian dari upaya bersama mewujudkan Indonesia yang berkarakter daerah dan perdesaan.

“Daerah atau desa, bukanlah noktah noktah tanpa makna di republik ini.  Ada sumberdaya alam, manusia, sosial, budaya serta masih banyak yang lainnya, yang merupakan energi potensial yang luar biasa dengan sumberdaya yang dimilikinya. Adalah menjadi tugas akademisi untuk bagaimana mengidentifikasi permasalahan yang ada, mengoptimasi peluang-peluang yang tersedia, untuk kemudian memproyeksikannya  dalam pemikiran sekaligus karya yang terasakan manfaatnya di masyarakat,” ungkap Rektor seperti dikutip dari unsoed.ac.id.

3. Orasi Pius Lustrilanang saat dikukuhkan sebagai guru besar

Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPKPius Lustrilanang seorang profesor Unsoed yang kantornya disegel KPK.(IDN Times/Sutrisno).

Pius Lustrilanang saat itu menyampaikan orasi berjudul Delapan Dimensi Resiliensi Pemerintah Daerah yang menjelaskan pentingnya pemerintah daerah untuk mengukur tingkat resiliensi.

Karena menurutnya dari hasil pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh BPK menunjukkan banyak permasalahan yang terjadi di pemerintah daerah, yang menguatkan pentingnya konsep resiliensi bagi pemerintah daerah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya bersama tim, saat itu Pius mengatakan telah menemukan ada delapan dimensi ketahanan yaitu, Risk Management Practice (praktik manajemen risiko), Leadership Capabilities (kemampuan kepemimpinan), Info Technology Capabilities (kemampuan teknologi informasi), Alliance Management Capabilities (kemampuan manajemenaliansi), Strategic Formation Capabilities (kemampuan merumuskan strategi), New Product/Service Development Capabilities (kemampuan mengembangkan produk/layanan baru), Organizational Resilience (resiliensi organisasi), dan Organizational Financial Resilience (resiliensi keuangan organisasi).

Acara Prosesi pengukuhan Pius Lustrilanang waktu itu dipimpin langsung oleh Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc. Dihadiri sekitar 1000 undangan. Bahkan disebutkan hadir beberapa Menteri, pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Para Gubernur, Walikota dan Bupati di Indonesia Timur, pimpinan BUMN/BUMD, petinggi LKPD, Pimpinan TNI/Polri, Para Rektor dan Dekan, Wakil Ketua KPK, Profesor tamu dari negara sahabat, Para aktivis Demokrasi, Pimpinan Partai Politik, Anggota DPR/DPRD dan undangan lainnya dari berbagai elemen.

4. Sempat populer saat melaporkan penculikannya di tahun reformasi 98

Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPKPius Lustrilanang saat masih muda turun aksi di peristiwa reformasi 98.(IDN Times/Tangkapan layar/BBC.com)

Pius Lustrilanang (lahir 10 Oktober 1968) adalah seorang aktivis dan politisi Indonesia. Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an, ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama 2 bulan, yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal.

Masa itu adalah saat sebelum kejatuhan Presiden Soeharto, yang diwarnai kegaduhan politik dan keamanan. Banyak terjadi peristiwa penculikan dan kasus orang hilang. Sebagai seorang aktivis, Pius aktif sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Indonesia untuk Amien dan Mega (SIAGA). Begitu kerasnya tekanan yang dialaminya sehingga ia pergi ke Belanda untuk menghindari terulangnya kejadian buruk menimpanya kembali.

5. Pius yang kantornya disegel KPK ternyata dari keluarga berpendidikan

Profil Pius Lustrilanang Guru Besar yang Ruang Kerjanya Disegel KPKPius Lustrilanang merupakan aktifis 98 dari kalangan keluarga berpendidikan.(IDN Times/Tangkapan layar)

Pius Lustrilanang berasal dari keluarga intelektual yang bukan aktivis. Ayahnya yang berdarah Minangkabau, Djamilus Zainuddin, adalah seorang Profesor yang jadi Guru Besar di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya Palembang, sedangkan ibunya, Fransiska Sri Haryatni adalah seorang wanita berdarah Jawa.

Dan sekarang ia telah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak, Prameswari Mrajabwana, Rempuan Pwartanirwana dan Mahpatih Tegaktantang. Pius pernah menempuh pendidikan di Kolese de Britto, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Indonesia dan Universitas Brawijaya.

Pendidikan yang ia jalani pada jurusan Fisipol Universitas Katolik Parahyangan juga berperan dalam mendorongnya berkarier di dunia politik. Dari seorang aktivis, Pius akhirnya terjun ke politik dengan masuk ke partai Gerindra.

Pada pemilu tahun 2009 Pius berhasil menjaring suara yang cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi DPR RI sebagai wakil rakyat yang telah memilihnya untuk periode tahun 2009-2014. Jabatan lain yang dipegang oleh Pius adalah CEO dari PT Brigass Trilanang Security.

 

Baca Juga: KPK Segel Ruang Kerja Anggota VI BPK Pius Lustrilanang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya