Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di Banyumas

Banjir longsor kerap terjadi

Banyumas, IDN Times - Bencana alam telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang datang tanpa diduga kapan, dimana dan bagaimana terjadinya untuk itu diperlukan garda terdepan mengurangi resiko bencana.

Menurut Pembina Forum Relawan Lintas Banyumas, Eddy Wahono menyebutkan banjir dan longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi setiap tahun di Indonesia, khususnya di Banyumas. Banjir yang terjadi membentuk suatu peristiwa yang berkala atau periodisasi baik itu setahun, dua tahun, tiga tahun sekali dan seterusnya.

1. Data Bencana Banjir Kemranjen dan Sumpiuh

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasBanjir yang melanda Kemranjen, Banyumas pada tahun 2020.(IDN Times/UMP.ac.id

Data pada bulan November tahun 2020 hujan deras mengguyur bagian selatan Kabupaten Banyumas tepatnya Kecamatan Kemranjen hingga mengakibatkan lima desa yakni desa Sirau, Sidamulya, Grujugan, Kebarongan, Kedungpring terendam banjir setinggi kurang lebih 80 cm.

Saat itu curah hujan yang tinggi beserta angin mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Sumpiuh. Longsor memakan satu korban jiwa di Desa Bogangin Kecamatan Sumpiuh dan korban hilang empat jiwa di Desa Banjar Panepan Kecamatan Sumpiuh, dua rumah warga terdampak di Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang, dan banjir Dusun Mendahan, Desa Klandaka, Kec. Sumpiuh 120 jiwa terdampak.

2. Longsor dekat rel ganda Sungai Kalireja

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasAliran air sungai dibawah rel ganda yang penopang beton tengah sudah tidak ada, Sabtu (18/11/2023).(IDN Times/Sutrisno).

Saat itu curah hujan yang tinggi beserta angin mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Sumpiuh. Longsor memakan satu korban jiwa di Desa Bogangin Kecamatan Sumpiuh dan korban hilang empat jiwa di Desa Banjar Panepan Kecamatan Sumpiuh, dua rumah warga terdampak di Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang, dan banjir Dusun Mendahan, Desa Klandaka, Sumpiuh 120 jiwa terdampak.

Dan yang terbaru Sungai Kalireja,nama sungai Desa Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, beberapa hari ini menjadi pusat perhatian bagi para relawan bencana dan pemerintah setempat, pasalnya pada 12 Nopember 2023 lalu pinggiran sungai mengalami erosi tepat disebelah rel ganda.

Aktor yang berperan di dalamnya adalah sukarelawan sekitar sebagai bagian kelompok yang terorganisir dengan baik. Pada saat itu tim relawan yang tergabung dalam Forum Relawan Lintas Banyumas bergerak cepat melakukan mitigasi atau pencegahan agar tidak terjadi peristiwa lanjutan karena diatas guguran tanah pinggir Sungai Kalireja merupakan jalan kecil yang dilintasi warga sekitar.

3. Bukan melanggar aturan tapi karena relawan memiliki empati

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasRelawan terkadang dianggap melanggar kewenangan padahal karena sifat empati yang melekat.(IDN Times/Sutrisno).

Anggota Fortasi melakukan penanganan dini dengan cara melakukan himbauan dan menutup akses jalan agar tidak dilalui pengendara motor maupun sepeda, sayangnya aksi relawan Fortasi tersebut dianggap menyalahi kewenangan.

Faktor pendukung dalam mempengaruhi peran relawan pada penanganan pra maupun pasca bencana yang kebanyakan dimiliki oleh kaum muda pada relawan, seperti sifat-sifat yang berempati kepada korban bencana,

Para relawan seperti yang ada di Fortasi bila selalu diorganisir dengan baik, mereka dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam penanggulangan bencana serta dapat menangani kendala yang dihadapi, dan bukan sebaliknya karena keikhlasan adalah modal para relawan dalam membantu.

4. Kemampuan konseptual dan kemampuan sosial para relawan

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasKemampuan konseptual harus dimiliki oleh relawan seperti Fortasi.(IDN Times/Sutrisno).

Secara umum peran para relawan pada tanggap darurat banjir di Sumpiuh dan sekitarnya pada tahun 2020 dan 2022 saat terjadi bencana banjir cukup efektif dalam melaksanakan penyelamatan korban manusia yang didukung oleh adanya kemampuan teknis para sukarelawan Fortasi.

Kemampuan konseptual dan kemampuan sosial para relawan dari Fortasi cukup efektif dalam penanganan darurat, Pengetahuan tentang penanggulangan bencana para relawan diperoleh dari pelatihan dan pengalaman, dan motivasi yang positif untuk membantu.

5. Relawan, antara kelemahan dan ikhlas

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasEddy Wahono yang penasa,hape malam,Sabtu (18/11/2023).(IDN Times/Sutrisno)

Relawan penanggulangan bencana memandang melakukan sesuatu perbuatan itu positif dan mereka percaya bahwa orang lain membutuhkan mereka untuk melakukan perannya dalam penanganan darurat.

Kelemahan dari masing-masing relawan yang dapat mempengaruhi perannya adalah mudah terbawa dengan suasana, tidak fokus pada sekitarnya, memilih teman dalam pelaksanaan tugasnya sebagai relawan dan insomnia sehingga dapat mengganggu tingkat keaktifan relawan tersebut.

Pada umumnya relawan tidak memiliki Alat Pelindung Diri atau APD dan hanya memiliki tenaga, keterampilan dan pengetahuan. Ketidakmampuan memiliki APD dapat membahayakan dirinya.

Kelemahan yang dimiliki relawan tersebut dapat dikendalikan karena mereka bertanggung jawab atas perannya sebagai relawan penanggulangan bencana. Hal ini dapat diartikan relawan rela atau ikhlas dalam mengorbankan nyawanya sendiri.

6. Perka BNPB nomor nomor 17 tahun 2011

Relawan, Garda Terdepan dalam Penanganan Bencana di BanyumasSalah satu bunyi Perka BNPB nomor 17 tahun 2011 yang menjadi acuan para relawan.(IDN Times/Relawan PB).

Perka BNPB nomor nomor 17 tahun 2011 yang salah satu poinnya berbunyi bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan seluruh unsur masyarakat, termasuk perguruan tinggi dan dunia usaha apapun bentuknya.

Perka BNPB tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk organisasi relawan dalam mengembangkan kewajiban dan hak relawannya agar peran relawan dalam menanggulangi bencana sesuai dengan kedudukannya sehingga dapat mempengaruhi tingkat efektivitasnya.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya