Harga Kedelai di Kudus Tak Terkendali: Pemerintah Harus Turun Tangan!

Siap-siap! Harga tahu dan tempe akan naik dan langka

Kudus, IDN Times - Harga kedelai impor terus melambung tinggi di Kudus, Jawa Tengah, sejak Desember 2021. Dari harga Rp9 ribu per kilogram kini menjadi Rp10 ribu per kilogramnya. Bahkan, untuk kedelai impor sudah tembus harga Rp11.700 per kilogram.

1. Harga kedelai tak terkendali

Harga Kedelai di Kudus Tak Terkendali: Pemerintah Harus Turun Tangan!motherandbaby.co.id

Kenaikan tersebut membuat perajin tahu dan tempe resah. Salah satunya adalah Suntono, perajin tempe asal Desa Jati Kulo, Kecamatan Jati,  Kabupaten Kudus.

Ia terpukul dengan kenaikan harga impor kedelai yang tidak terkendali.

Baca Juga: Setelah Minyak dan Tahu Tempe, Harga LPG Naik, Warga Semarang Menjerit

2. Perajin bersiasat agar usaha tetap bisa berjalan

Harga Kedelai di Kudus Tak Terkendali: Pemerintah Harus Turun Tangan!Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Untuk menyiasatinya, Suntono tidak mengurangi kualitas bahan baku, melainkan mengurangi ukuran tempe dan biaya produksi.

"Meski dengan harga kedelai impor mencapai Rp11.700 per kilogram, saya masih bisa bertahan. Tapi teman-teman saya yang hanya punya 50 kilogram kedelai per hari, sudah banyak yang gulung tikar. Kasihan, kondisi saat ini membuat kami perajin tempe benar-benar menjerit,” katanya dilansir laman resmi Radio Republik Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Agar tetap bisa bertahan, ia menyebut, ada beberapa dari sesama perajin yang terpaksa harus menaikkan harga tempe yang dijual ke konsumen. Hal itu dilakukan supaya tidak terus-menerus merugi.

3. Pemerintah diminta intervensi kenaikan kedelai

Harga Kedelai di Kudus Tak Terkendali: Pemerintah Harus Turun Tangan!Pekerja memproduksi tempe berbahan kedelai impor di sentra industri rumahan, Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/2/2022). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Suntono mengaku, setiap hari membutuhkan 150 kilogram kedelai impor untuk membuat tempe. Saat ini, ia hanya memiliki cadangan kedelai sebanyak 1,5 ton yang saat itu ia beli seharga Rp11 ribu per kilogram.

“Cadangan kedelai saya paling seminggu sudah habis. Bila dikalkulasi kekuatan bertahan para perajin tempe adalah bila maksimal harga kedelai impor sebesar Rp13 ribu per kilogram. Namun, bila harga kedelai impor mencapai Rp15 ribu per kilogram, dipastikan perajin tempe dan tahu banyak yang gulung tikar dan usaha bisa tamat,” akunya.

Suntono berharap pemerintah turun tangan mengendalikan harga kedelai impor yang sudah melambung tinggi. Bila hargaini tidak bisa dikendalikan, akan ada banyak usaha tahu dan tempe yang tinggal nama.

Baca Juga: Produsen Tahu Tempe Semarang Tagih Janji Pemerintah Subsidi Kedelai

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya