Nyoblos Perdana, Menebus Dosa 2 Pilpres Sebelumnya dengan Serius

Kasih suara di Hari Kasih Sayang

Usiaku saat ini 30 tahun, suamiku juga. Sebenarnya, kami sudah punya hak pilih sejak tahun 2010 setelah KTP diterbitkan. Namun, Pemilu 2024 ini adalah kali pertama kami memberikan suara, alias nyoblos.

Ya, kami golput pada dua pemilu sebelumnya. Bahkan, sebelum Pemilu 2024 ini kami tidak peduli pada dunia politik, bagaimana jalannya sistem pemerintahan, dan siapa-siapa saja tokoh penting di dalamnya.

Kali ini, kami tidak mau lagi menyia-nyiakan hak pilih. Hujan pun kami terabas demi datang ke TPS pada Rabu (14/02/2024) pagi, agar bisa memberikan suara. 

1. Mayoritas tetangga kami ternyata juga sama antusiasnya, TPS tampak ramai

Nyoblos Perdana, Menebus Dosa 2 Pilpres Sebelumnya dengan SeriusSuasana pemungutan suara pemilu 2024 di TPS 033 Krajankulon, Kaliwungu, Kab. Kendal. (IDN Times/Dian Septi Arthasalina)

Aku sepakat dengan orang-orang yang mengatakan bahwa Pemilu 2024 ini adalah pemilu yang paling seru. Informasi tentang capres dan cawapres, aturan pelaksanaan pemilu, dan segala rupa tetek bengeknya tersaji di media sosial. Semua pengguna media sosial bisa mengakses dan mencari tahu apa yang ingin dia tahu, begitu juga yang terjadi padaku.

Keseruan Pemilu 2024 terlihat jelas di lingkungan tempat tinggalku. Aku terdaftar sebagai pemilih di TPS 033 Desa Krajankulon, Kaliwungu, Kabupaten Kendal. TPS dibuka sejak pukul 7 pagi, namun saat itu Kaliwungu diguyur hujan deras hingga pukul 10 pagi. Kukira orang-orang jadi malas ke TPS dan memilih menikmati hari libur di rumah dalam balutan cuaca dingin.

Ternyata, aku salah. Begitu hujan agak mereda sekira pukul 10 pagi, aku berboncengan dengan suami dan anak menuju TPS. Rupanya di sana sangat ramai, sampai-sampai kekurangan kursi yang disediakan untuk menunggu giliran. Kebetulan, TPS tempatku mencoblos bertempat di pelataran musala. Para warga yang tidak kebagian kursi bisa lesehan di teras musala.

Hampir semua orang yang kutemui mengucapkan kalimat yang sama sembari bertegur sapa, "Udane awet yo, selak arep nyoblos." (Artinya: "Hujannya awet ya, keburu ingin nyoblos.")

Antusiasme para tetangga tidak hanya terdengar dari ucapan, tapi kulihat sebagian besar dari mereka juga berdandan rapi. Barangkali mereka benar-benar berdandan sejak pagi sekali, tapi apa daya terhalang hujan deras yang mendadak turun.

Sebenarnya, aku pun melakukan hal serupa, kuhabiskan waktu cukup lama di depan lemari baju sambil termenung. Pakai baju apa, ya biar terkesan netral tidak memihak ke paslon mana pun?

Baca Juga: 7 Potret Keseruan TPS 015 di Kabupaten Magelang, Siang Makin Ramai! 

2. KPPS bekerja dengan baik, proses pemungutan suara berjalan lancar dan tertib

Nyoblos Perdana, Menebus Dosa 2 Pilpres Sebelumnya dengan SeriusSuasana pemungutan suara pemilu 2024 di TPS 033 Krajankulon, Kaliwungu, Kab. Kendal. (IDN Times/Dian Septi Arthasalina)

Melihat antrean yang panjang di TPS, aku sempat was-was bagaimana jika prosesnya lama. Ternyata, dugaanku salah. Semua anggota KPPS yang bertugas di TPS 033 Krajankulon, Kaliwungu, Kabupaten Kendal menjalankan tugasnya dengan baik.

Para warga yang datang langsung diarahkan ke meja registrasi untuk menyerahkan surat undangan, dan ditumpuk sesuai urutan kehadiran. Tiap pemilih dipanggil satu per satu untuk pengecekan data KTP dan menandatangani absensi, kemudian diarahkan ke meja berikutnya untuk mengambil surat suara.

Tersedia lima bilik pemungutan suara di sana. Begitu satu bilik kosong, anggota KPPS dengan sigap memanggil urutan berikutnya, sehingga proses pencoblosan menjadi sangat efisien. Satu orang anggota KPPS juga siap sedia di samping kotak suara, untuk mengarahkan tiap pemilih agar memasukkan surat suara tepat sesuai keterangan warnanya.

O ya, di area tunggu juga terdapat papan besar yang ditempeli semua surat suara sebagai contoh. Para pemilih yang sedang menunggu giliran bisa mempelajari isi surat suara sebelum mencoblos.

3. Pemilu 2024 ini adalah penebusan 'dosa' kami sebagai warga negara

Nyoblos Perdana, Menebus Dosa 2 Pilpres Sebelumnya dengan SeriusSuasana pemungutan suara pemilu 2024 di TPS 033 Krajankulon, Kaliwungu, Kab. Kendal. (IDN Times/Dian Septi Arthasalina)

Aku dan suami merasa sangat lega setelah memberikan suara. Kami pulang dari TPS dengan wajah berseri-seri, tidak peduli apakah sosok-sosok yang kami coblos tadi bakal terpilih atau tidak. Kami merasa puas karena sudah melakukannya dengan baik. Kami benar-benar mempelajari setiap tokoh dan partai yang kami pilih.

Pemilu 2024 ini jadi ajang penebusan 'dosa' kami sebagai warga negara, yang telah menyia-nyiakan hak pilih pada 2 pemilu sebelumnya. Juga menebus 'dosa' karena selama ini kami abai dengan keberlangsungan negara dan pemerintahan.

Pada Pemilu 2014, aku masih sibuk menyusun skripsi dan kupikir menyimak politik tidak akan membuat skripsiku cepat kelar. Pada Pemilu 2019, aku baru menikmati pekerjaan yang kucintai. Rasanya, pemilu tidak lebih penting ketimbang gaji yang kuterima setiap bulan.

Kali ini, obrolan soal latar belakang capres dan cawapres, sepak terjang partai politik, dan fenomena lain yang terkait mendominasi percakapanku dengan orang-orang terdekat. Aku melakukan riset dengan berbagai cara, karena aku ingin menggunakan hak pilih dengan sebijaksana mungkin. Dan, inilah upaya penebusan dosaku sebagai warga negara. Aku senang bisa melibatkan diri dalam pemilu 2024 ini. Kamu juga senang, kan?

Baca Juga: Melestarikan Budaya Jawa di Pesta Demokrasi 5 Tahunan

Dian Septi Arthasalina Photo Community Writer Dian Septi Arthasalina

@arthasalina di Instagram untuk ngobrol lebih banyak.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya