18 Wilayah Endemis Leptospirosis di Jawa Tengah, Waspadai Gejalanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan terdapat 18 wilayah Jawa Tengah menjadi area endemis penyakit leptospirosis. Penyakit leptospirosis bisa dialami seseorang jika mengalami luka terbuka yang telah terinfeksi sebuah virus.
"Sehingga petugas kesehatan, perawat, bidan, harus lebih peka bila menemui ciri-ciri mengarah ke leptospirosis. Agar diagnosisnya, penangananya tidak terlambat. Kalau terlambat bisa berakibat fatal," kata Arfian Nevi, Sub Kordinator Penyakit Tidak Menular dan Menular Dinkes Jateng, Kamis (30/11/2022).
1. Delapan belas kabupaten/kota masuk endemis leptospirosis
Menurutnya ada 18 daerah dari total 35 kabupaten/kota yang masuk kategori endemis leptospirosis. Ia berkata rinciannya yakni:
- Kabupaten Cilacap,
- Kabupaten Banyumas,
- Kabupaten Banjarnegara,
- Kabupaten Kebumen,
- Kabupaten Purworejo,
- Kabupaten Magelang,
- Kabupaten Semarang,
- Kota Semarang,
- Kabupaten Demak,
- Kabupaten Boyolali,
- Kabupaten Klaten,
- Kabupaten Sukorharjo,
- Kabupaten Wonogiri,
- Kabupaten Karanganyar,
- Kabupaten Sragen,
- Kabupaten Grobogan,
- Kabupaten Pati
- Kabupaten Jepara.
Baca Juga: 6 Warga Semarang Meninggal Terinfeksi Leptospirosis, Paling Banyak Tembalang
2. Gejala leptospirosis bisa ditandai dari muntah dan demam akut
Lebih jauh lagi, ia menyampaikan gejala seseorang yang terinfeksi penyakit leptospirosis antara lain mengalami demam akut, nyeri otot bagian betis, muntah-muntah, diare, ruam, mata menjadi memerah dan kulit atau area putih pada mata menguning. Dalam kondisi yang parah seseorang bisa terkena leptospirosis dari air kencing tikus.
Editor’s picks
"Jadi kuman itu bisa masuk kalau ada luka. Bahkan luka terbuka sekecil apa pun. Misalnya hanya goresan, itu juga bisa masuk," cetusnya.
3. Daerah langganan banjir juga jadi endemis leptospirosis
Tak cuma itu saja, ia berkata leptospirosis juga bisa menular pada warga yang tinggal di daerah langganan banjir. Ia menyebut wilayah Semarang Utara, pesisir Demak dan pesisir Pantura Timur sangat rentan terhadap penularan leptospirosis.
"Daerah rawan banjir pasti sudah positif mengandung air kencing hewan yang sakit. Disitulah endemis leptos. Daerah yang penyakitnya secara alami ada di situ," paparnya.
4. Pakailah alas kaki kalau ada luka terbuka
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan sebaran penyakit leptospirosis ada di Tembalang, Candisari dan Kecamatan Pedurungan.
"Gunakan pelindung atau alas kaki. Simpan makanan dan minuman dengan baik dan lindungi luka dengan penutup yang rapat," tandasnya.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Infeksi Penyakit Leptospirosis