Semarang, IDN Times - Anggota Yon Arhanud-15, Kopda Muslimin sempat terlibat pembicaraan dengan ayah kandungnya ketika pulang ke rumah orang tuanya yang terletak di RT 02/RW I, Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal Kota. 

Ayah kandungnya yang bernama Mustakin sempat meminta Kopda Muslimin untuk menyerahkan diri ke kepolisian atas keterlibatannya dalam kasus penembakan yang melukai Rina Wulandari yang tak lain istrinya sendiri. 

"Muslimin dan orang tuanya sempat muncul komunikasi. Sewaktu dia pulang ke rumah di Kendal, dia bertemu Pak Mustakin lalu minta maaf. Itu kejadiannya tadi pagi. Jam 05.30 dia tiba-tiba muntah-muntah," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi ketika berada di rumah orang tua Muslimin di Kelurahan Trompo, Kamis (28/7/2022). 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia setelah muntah-muntah di rumah orang tuanya di Kelurahan Trompo. Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia dengan tubuh terbujur kaku di tempat tidurnya. 

Menurut Luthfi, ketika berbicara dengan ayah kandungnya itu, Kopda Muslimin sempat diberi nasehat agar secepatnya menyerahkan diri kepada kepolisian. "Pada saat pulang oleh orang tuanya dituturi (dinasehati) diminta menyerahkan diri," jelasnya. 

Polisi saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi rumah orang tua Kopda Muslimin. Soal adanya dugaan Kopda Muslimin menenggak minuman keras, Luthfi berkata masih diselidiki tim gabungan Pomdam Diponegoro dan personelnya. 

"Olah TKP sedang dikerjakan tim gabungan. Ini untuk memastikan apa penyebab meninggalnya Kopda M. Adanya dugaan minum miras, kita masih mendalaminya," kata Luthfi. 

Untuk saat ini jenazah Kopda Muslimin sudah dibawa kepolisian menuju RS Bhayangkara Semarang. Proses autopsi menunggu persetujuan dari keluarga Kopda Muslimin. "Secara resmi autopsinya atas persetujuan keluarga. Sekarang jenazahnya dibawa penyidik ke Bhayangkara," terangnya.