Capaian Booster Cuma 20,01 Persen, Ganjar Perintahkan Pemda Bidik Anak Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan kepada semua pemerintah daerah (pemda) di wilayahnya untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada para siswa sekolah. Musababnya, realisasi vaksinasi booster hingga Senin (18/7/2022) masih 20,01 persen di wilayahnya.
1. Sekolah jadi sasaran vaksinasi meski tidak mudah
Ganjar menyebutkan, alokasi stok vaksin booster di Jawa Tengah relatif aman. Ia menekankan jika ada kabupaten/kota yang kehabisan vaksin booster, makan secepatnya berkoordinasi dengan Dinkes Jateng.
"Sekarang kita gencarkan vaksinasi booster. Sekolah menjadi salah satu sasaran. Meski ini agak tidak mudah, namun saya mau tiga bulan ke depan semua bisa diserbu," ujar Ganjar, Senin (18/7/2022).
Baca Juga: Kasus COVID-19 Jateng Naik, Ganjar Pranowo Akui Warganya Malas Booster
2. Sekolah akan dijadikan pusat vaksinasi booster
Adapun total populasi warga Jateng yang sudah divaksin booster, ia mengeklaim kisaran angka 24,67 persen. Ketika mengunjungi SMKN 2 Purwokerto, Ganjar capaian vaksin booster untuk wilayah Banyumas di atas 26 persen.
Ganjar mengaku proses vaksinasi booster perlu digencarkan ke masyarakat umum supaya hasilnya terasa maksimal. Misalnya di SMKN 2 Purwokerto, Ganjar mendapat informasi jika ada orang tua siswa yang belum mengikuti vaksin booster.
Editor’s picks
"Obrolan saya dengan siswa, orangtuanya ada yang belum di-booster, kakeknya ada yang belum. Maka sebenarnya dari siswa, satu sekolah kita jadikan pusat di sekitarnya bisa masuk ke sini terus kita percepat. Kita titip nanti untuk para guru semuanya untuk membantu. Nah kita bisa tanya, orangtuamu sudah apa belum, kakek-nenekmu sudah apa belum, tetanggamu sudah apa belum. Artinya secara umum kita akan bisa tahu kondisinya," paparnya.
3. Kepala daerah mesti proaktif minta vaksin booster
Ia pun menjelaskan, masing-masing pemda tak boleh lagi hanya sekadar menunggu alokasi vaksin booster. Setiap kepala daerah harus proaktif meminta kiriman vaksin ke Dinkes Jateng. Usaha seperti ini juga harus didukung oleh para kades.
"Tugas saya menyediakan, yang kehabisan segera minta. Umpama Jepara kemarin bilang sudah kehabisan, ya cepat telepon dan minta. Nanti kita kasih. Jangan hanya menunggu, tidak boleh lagi menunggu. Dinasnya harus proaktif dan teman-teman kades bisa membantu," tambahnya.
4. Siswa SMKN Purwokerto belum divaksinasi booster
Sedangkan, seorang siswa SMKN 2 Purwokerto, Firly Firmansyah membenarkan, banyak teman-temannya dan orang tua yang belum ikut vaksin booster.
Di sisi lain, ia berharap agar vaksinasi booster dipercepat dan masyarakat terus diedukasi.
"Harapannya vaksinasi booster dipercepat lagi, supaya merata dan semua masyarakat terlindungi. Selain itu, sekarang kan aturannya mau ke mana-mana harus sudah booster, jadi lebih nyaman kalau sudah divaksinasi," tukasnya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Vaksin Booster Jadi Syarat Bepergian dan Masuk Mal