Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak Bala

Warga Talunkacang percaya bisa terhindar dari malapetaka

Semarang, IDN Times - Selalu kisah menarik menjelang perayaan 1 Suro atau 1 Muharam 1444 Hijriyah. Jika biasanya warga kerap memandikan pusaka atau bersemedi di tempat-tempat tertentu, namun berbeda dengan yang dilakukan warga Kampung Talunkacang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. 

Ketika hari sudah beranjak siang, warga RW III Talunkacang memilih berjalan kaki menyambangi bibir sungai yang tak jauh dari rumah mereka. Ada belasan bahkan puluhan warga yang tampak berjalan sembari memikul kendi.

Dari penuturan warga RW III Talunkacang, kedatangannya ke bibir sungai itu untuk mengambil mata air. 

"Acaranya emang buat menyongsong suronan. Langkah pertama kita mengambil tirto wening atau tujuh sumber mata air," kata Danukasno, Ketua RW 3 Talunkacang, Kelurahan Kandri, Minggu (24/7/2022). 

1. Warga Talunkacang kembali nguri-nguri budaya

Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak BalaSalah satu perempuan menunjukkan kendi berisi sumber mata air di Talunkacang Gunungpati Semarang. (IDN Times/bt)

Bagi Danu dan warga lainnya, pengambilan tujuh mata air ini tergolong sakral. Momentumnya hanya dilakukan pas mendekati Malam 1 Suro. 

Bila tahun-tahun sebelumnya pengambilan mata air dilakukan sederhana, tapi khusus tahun ini prosesnya diadakan lebih semarak. 

"Pengambilan mata air setelah mendapat restu dari sesepuh. Lalu kita jalan sambil membawa kendi. Dulunya hanya dilakukan sederhana. kita sebagai generasi kita hidupkan kembali seni dan budaya," jelasnya. 

Baca Juga: Hujan Lebat, Panen Durian Monti Gunungpati Anjlok 70 Persen

2. Tujuh mata air diambil secara bergantian

Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak Balafreepik.com/wirestock

Warga yang mengikuti pengambilan mata air pun memakai blangkon Jawa yang dipadukan dengan pakaian serba hitam. Kemudian para ibu yang turut mengikuti ritual memakai kain jarit yang dipadukan dengan kebaya lengan panjang. 

Tak butuh waktu lama bagi warga untuk persatu warga mendatangi tujuh sumber mata air antara lain, mata air Banjarsari, Tok Lampean, Sendang Gonjit, kali Sendang, Pandan Krengseng, Sendang Kali lor, dan Kreo.

3. Warga minta bantuan sesepuh untuk doakan pengambilan sumber mata air

Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak BalaSeorang warga Kampung Talunkacang Gunungpati saat mengambil sumber mata air di dekat kampungnya. (IDN Times/bt)

Selanjutnya, rombongan warga menuju ke Masjid Al Mabrur untuk menyimpan air yang didapat dari tujuh sumber mata air. Dengan diringi tokoh masyarakat Talunkacang, warga menaruh kendi berisi tujuh sumber mata air di dalam masjid untuk didoakan. 

"Sebelumnya kita sudah minta izin kepada sesepuh untuk mengisi kendinya dengan mata air. Kemudian dibawa ke Masjid Al Mabrur supaya dapat disimpan. Dan pas satu Suro nanti didoakan dilakukan bersama-sama," terangnya. 

4. Warga percaya tujuh sumber mata air bisa menolak bala

Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak BalaIlustrasi (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Saat puncak perayaan Suronan, Danu berkata ketuhug mata air yang ditaruh di kendi akan dibagikan kepada warga Kampung Talunkacang tepat saat acara Nyangkrip Desa. 

Menurutnya proses pembagian untuk meminta keselamatan warga Talunkacang agar terhindar dari bencana alam. 

"Tujuannya ada kaitannya dengan nyangkrit kampung. Sehingga kita bisa terhindar dari balak," ujar Danu. 

Baca Juga: Akhir Tahun Investor Incar Bisnis Durian Montong Gunungpati

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya