Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah Warisan

Wisnu Zaroh laporkan LHKPN senilai Rp4,8 miliar

Semarang, IDN Times - Gaya hidup para pejabat di kabupaten/kota ikut disorot setelah ramai pemberitaan mengenai jumlah kekayaan yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo (RAT). Rafael yang sebelumnya menjadi Kepala Bagian Umum Kanwil Dirjen Pajak Jakarta (DJP) Selatan II merupakan ayah dari Mario Dandy Satrio yang menjadi pelaku penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. 

Di Jawa Tengah, tak sedikit para pejabat yang rutin melaporkan daftar Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Salah satunya yaitu Wisnu Zaroh. Sebagai seorang pejabat eselon II yang kini menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah. 

1. Para pejabat diharapkan gak usah takut lapor LHKPN

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah WarisanIlustrasi Harta Kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Wisnu berkata, dengan ramainya berita yang menyorot harta kekayaan pejabat, dirinya menyarankan sebaiknya para pejabat tak perlu ragu melaporkan LHKPN. 

"Saya harapkan teman-teman pejabat lainnya harus jujur, tampilkan aja apa adanya, gak usaha takut asal dicapai dengan cara yang benar. Kalau memang kita punya nilai kekayaan di atas Rp10 miliar ya dilaporkan saja, jangan ragu," kata Wisnu ketika berbincang dengan IDN Times, Selasa (28/2/2023).

Setahunya, hampir semua pejabat struktural seangkatannya telah melaporkan LHKPN rutin saban tahun. Termasuk para kepala dinas atau jajaran di bawahnya yang posisinya sebagai pegawai eselon II, eselon III maupun eselon IV. 

"Kelihatannya sudah full lapor semua. Pas kemarin rapat dengan kami, seluruhnya bilang kalau sudah kirim daftar ke LHKPN. Terutama ya para pejabat fungsional eselon dua dan tiga," akunya. 

Baca Juga: PNS Tak Lapor LHKPN Bakal Kena Sanksi, Ini Aturannya

2. Wisnu dapat harta tambahan dari rumah warisan

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah Warisanilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Wisnu bercerita jika dirinya mendapatkan tambahan harta kekayaan setelah beberapa tahun menjadi kepala BKD Jateng. Bahkan, ketika tahun kemarin mendapatkan rumah warisan dari orang tuanya di kawasan Manahan Solo, hartanya menjadi melonjak dan langsung dilaporkan menjadi tambahan harta pada LHKPN. 

Rumah yang ia peroleh dari orang tuanya lokasinya tepat di pinggir jalan sekitar Stadion Manahan. Nilai NJOP-nya sebesar Rp2,5 miliar. 

Ia mengaku tak khawatir kenaikan harta kekayaannya akan dipermasalahkan di kemudian hari. Sebab, apa yang ia dapatkan selama ini murni dari jerih payahnya sebagai pegawai negeri.

"Rumah kan hibah dari orang tua. Jadi saya dapat rumah warisan di Manahan statusnya hibah. Selain itu juga saya punya sebidang tanah di belakang UMS nilainya Rp700 juta. Semuanya sudah saya laporkan ke LHKPN tahun 2022 dan 2023," ujar Wisnu. 

3. Hartanya tambah banyak setelah jadi komisaris PT Tirta Utama

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah WarisanKepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah Wisnu Zaroh. (IDN Times/bt)

Naiknya jumlah hartanya juga dipengaruhi oleh pekerjaan tambahan yang ia emban di PT Tirta Utama sebagai perusahaan BUMD milik Pemprov Jateng. Di PT Tirta Utama, Wisnu menjadi salah satu komisarisnya. 

Dari hasil bekerja sebagai Komisaris PT Tirta Utama, Wisnu memperoleh tambahan uang karena menjadi ketua panitia seleksi (pansel) yang merancang pembuatan angket dan rapat-rapat kerja perusahaannya. 

Setiap membuat angket atau menghadiri agenda rapat perusahaan, ia rutin mendapat komisi bervariasi.

"Saya kan di PT Tirta Utama jadi ketua panselnya, saya ikut tim membuat angket, kalau ditanya komisinya berapa ya bervariasi, Mas. Ada yang Rp10 juta, ada Rp15 juta ada juga Rp20 juta. Soalnya kan agenda rapatnya berhari-hari, bisa sampai enam tujuh kali. Dan hasil itu masih wajar. Uang yang saya dapat dari kerja keras," akunya. 

4. Klaim gak ada dana siluman

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah WarisanIlustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Gaji yang didapatkan dari PT Tirta Utama, menurutnya cukup sepadan karena perusahaan tersebut dari hasil penilaian menjadi BUMD yang moncer dengan angka penilaian terbaik. Wisnu mengeklaim gajinya tidak ada yang sumbernya dari dana siluman. 

"Labanya PT Tirta kan cukup tinggi karena jadi perusahaan dengan kinerja terbaik. Makanya saya selalu jujur, gak usah takut. Saya kalau dicek ATM atau rekening gak pernah keder. Karena tidak ada uang siluman di rekening saya," kata lelaki kelahiran Solo tersebut. 

5. Wisnu punya harta senilai Rp4,8 miliar

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah Warisanilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika ditotal dengan semua hartanya, jumlah LHKPN yang ia laporkan awal Januari 2023 mencapai Rp4,8 miliar atau mengalami kenaikan Rp150 juta ketimbang daftar LHKPN tahun 2022 kemarin. "Kenaikan hartanya hanya sekitar Rp150 juta," ungkap Wisnu. 

Meski demikian, ia mengatakan harta kekayaannya naik signifikan ketimbang kondisi pertama kali ia melaporkan LHKPN tahun 2010 silam. Waktu itu ia masih menjadi pegawai eselon IV di kantor Biro Organisasi Setda Pemprov Jateng. Pertama ia laporkan LHKPN senilai Rp600 juta. 

"Pas tahun 2010 masih jadi eselon IV di Biro Organisasi, saya laporkan LHKPN Rp600 juta. Tapi kan itu belum dapat hibah tanah dan rumah," terangnya. 

6. Masih pakai mobil seken

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah WarisanIlustrasi mobil bekas. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dengan adanya kejadian anak Dirjen Pajak yang hidup berfoya-foya dan arogan, Wisnu terenyuh. Sebab, tak semestinya para pejabat dan anak-anaknya hidup berfoya-foya dengan kondisi ekonomi negara yang belum stabil. 

Berkaca pada pengalamannya, membeli mobil baru justru banyak ruginya. Karena selain harganya langsung jatuh, tarif pajaknya juga tinggi. 

"Pasti rasanya miris kalau ada yang hidupnya hedon. Lagian kalau beli mobil baru itu banyak ruginya. Pengalaman selama ini, saya sering belinya mobil seken, sampai sekarang pakainya ya Honda Civic keluaran tahun 2016. Kalau dinas difasilitasi mobil Toyota Innova. Jadi sebisa mungkin saya berusaha ora gelem kakehan utang biar hidupnya tenteram," urainya. 

7. Sering beli sepatu seharga sejuta

Cerita Kepala BKD Jateng, Harta Tambah Rp2,5 M Usai Dapat Rumah Warisanpixabay.com/Free-Photos

Namun ada satu hal yang tak bisa ia hindari. Yaitu berkaitan dengan cara berpakaian. Menurut Wisnu, seluruh pakaian yang ia gunakan harganya masih standar. Kecuali untuk pakaian batik dan sepatu. Untuk selembar baju batik Wisnu kerap membeli ke Toko Danarhadi dan Batik Keris yang pusatnya di Solo. 

Sementara untuk sepatu, produk yang ia beli rata-rata harganya Rp720 ribu sampai Rp1 juta.

"Cuma saya yang agak boros itu soal pakaian. Belinya gak mewah, kecuali baju batik, saya gak mau batik biasa, saya pasti Batik Keris kalau gak Batik Danarhadi. Yang penting nyari yang nyaman. Kalau sepatu sering saya beli harganya Rp720 ribu-Rp1 juta dan itu kualitasnya bagus. Saya bisa pakai dua tahun sampai bertahun-tahun," bebernya. 

Baca Juga: Investor Diizinkan Buka Pabrik di Kawasan Hutan Wilayah Jateng, Asal Statusnya UMKM

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya