Curah Hujan Diatas 150 Milimeter, 8 Wilayah Pansela Jateng Dilanda Cuaca Ekstrem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan di atas rata-rata telah terjadi di sejumlah kabupaten/kota wilayah pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah.
Pihak Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang menyatakan cuaca ekstrem terjadi dengan curah hujan yang terpantau di atas 150 milimeter per hari.
"Karena sekarang ini sudah masuk musim hujan, maka kalau ada suatu wilayah diguyur hujan lebat dengan intensitas curah hujannya sekitar 150 milimeter atau lebih per bulan, jadi daerah tersebut terjadi cuaca ekstrem. Efeknya kalau curah hujannya misalnya mencapai 100 milimeter sehari bisa menyebabkan banjir bagi pemukiman yang letaknya di area cekungan tanah. Kalau yang di lereng pegunungan juga sangat rawan tertimpa tanah longsor," kata Kepala Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang, Sukasno saat dihubungi wartawan, Selasa (18/10/2022).
1. Cilacap diguyur hujan dengan intensitas 300 milimeter
Ia melanjutkan, saat ini terdapat sejumlah kabupaten/kota yang diguyur curah hujan yang tinggi hampir saban hari. Bahkan, dalam pengamatan citra satelit milik BMKG, Sukasno berhasil membaca tingginya curah hujan di wilayah Cilacap yang mencapai 300 milimeter dalam sehari.
Alhasil, sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap pun dilanda banjir bandang dengan ketinggian yang bervariasi.
"Untuk daerah kayak di Cilacap rata-rata curah hujannya lebih dari 150 milimeter dan pas banjir kemarin hujannya bisa mencapai 300 milimeter. Sedangkan area Semarang memang ada potensi diguyur hujan dengan intensitas sekitar 150 milimeter per jam," ungkapnya.
Baca Juga: Waspada! Curah Hujan di Jateng Masuk Kategori Tinggi pada Oktober
2. Delapan daerah dihantam cuaca ekstrem
Lebih jauh lagi, menurutnya sejumlah daerah saat ini diperkirakan bakal dilanda cuaca ekstrem dengan curah hujan di atas normal.
Adapun wilayah yang dimaksud antara lain:
Editor’s picks
- Kabupaten Cilacap bagian tengah,
- Kabupaten Purworejo bagian utara,
- Kabupaten Wonosobo bagian selatan,
- Sebagian kecil Kabupaten Kebumen bagian utara,
- Mayoritas wilayah Kabupaten Magelang,
- Sebagian wilayah Kabupaten Temanggung bagian selatan,
- Kabupaten Semarang bagian selatan
- Mayoritas wilayah Kabupaten Wonogiri.
3. Curah hujan tertinggi terjadi bulan Januari 2023
Ia menyampaikan BMKG Klimatologi Kelas I Semarang telah memprediksi bahwa musim penghujan akan terjadi di seluruh Jawa Tengah mulai Oktober 2022--April 2023 mendatang.
Curah hujan tertinggi, katanya bakal terjadi bulan Januari--Februari 2023.
"Untuk Jawa Tengah pada umumnya curah hujan tertinggi di bulan Januari dan Februari 2023mendatang. Puncak musim hujan juga terjadi Januari sampai Februari," tuturnya.
4. BMKG keluarkan peringatan dini selama enam jam
Terpisah, Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan peringatan dini pada hari ini yang berlaku sampai enam jam ke depan.
Adanya peringatan dini menyusul kemungkinan muncul cuaca ekstrem dengan hujan intensitas sedang sampai lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut ini:
- Kabupaten Banyumas
- Kabupaten Purbalingga
- Kabupaten Banjarnegara
- Kabupaten Cilacap
- Kabupaten Wonosobo
- Kabupaten Magelang
- Kabupaten Boyolali
- Kabupaten Klaten
- Kabupaten Karanganyar
- Kabupaten Sragen
- Kabupaten Semarang
- Kabupaten Temanggung
- Kabupaten Magelang
- Kota Salatiga dan sekitarnya.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dengan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, puting beliung, pohon tumbang, dan jalan licin. Mohon bantuan kepada BPBD agar dapat meminta kepada masyarakat untuk menjauh bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir dan lereng yang rawan longsor," ucapnya berdasarkan keterangan resmi dari tim BMKG.
Baca Juga: RSJ Amino Semarang Evakuasi Belasan ODGJ yang Dipasung, Ini Sebaran Daerahnya