Datang ke UGM, Rektor Unnes Klaim Tuduhan Plagiat Hanya Kebohongan

Ngakunya menjalin silaturahmi

Semarang, IDN Times - Rektor Unnes Fathur Rokhman menuding ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyerangnya dengan melontarkan isu plagiasi. Ia bahkan menyatakan isu plagiasi selalu muncul saat bursa Pemilihan Rektor Unnes berlangsung. Mulai tahun 2014 dan 2018 kemarin.

"Itu tuduhan basi yang diulang-ulang sejak proses suksesi pemilihan Rektor Unnes 2014 dan 2018," kata Fathur saat dikontak, Kamis (28/11) kemarin.

 

1. Rektor Unnes harus bertemu Rektor UGM untuk meluruskan isu plagiasi

Datang ke UGM, Rektor Unnes Klaim Tuduhan Plagiat Hanya KebohonganPixabay/lukasbieri

Ia mengungkapkan plagiasi yang dituduhkan kepadanya merupakan disertasi miliknya 17 tahun silam yang diungkit oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Ia pun sengaja menemui Rektor UGM dan tim pembimbing desertasinya untuk meluruskan masalah tersebut.

"Saya hadir untuk meluruskan tuduhan plagiasi atas disertasi saya pada tahun 2003 bahwa itu tidak benar dan hanya kebohongan," terangnya.

Baca Juga: Bus Berisi Pendemo dari Unnes dan Undip Kena Tilang, Ini Pemicunya

2. Rektor Unnes: Saya diajak makan sama Rektor UGM

Datang ke UGM, Rektor Unnes Klaim Tuduhan Plagiat Hanya Kebohonganunnes.ac.id

Ia menyebutkan pertemuan dengan UGM menjadi agenda silahturahmi sebagai alumni sekaligus menjalin hubungan baik antara kedua universitas.

"Saya datang juga untuk bersilahturahmi sebagai alumni UGM. Bahkan diajak makan siang bersama Pak Rektor UGM dan Ketua Senat. Ada hadir juga pembimbing saya," akunya.

Baca Juga: Penulis Jangan Plagiat, 5 Hal Negatif Ini Akan Terjadi Padamu Lho

3. Kuasa hukum ancam tempuh jalur hukum

Datang ke UGM, Rektor Unnes Klaim Tuduhan Plagiat Hanya KebohonganANTARA FOTO/Reno Esnir

Kuasa hukum Fathur Rokhman, Muhtar Hadi Wibowo, menampik bahwa kliennya telah melakukan plagiasi. Sebab, apa yang dituduhkan merupakan kebohongan belaka yang disebarkan oleh pihak tak bertanggung jawab. 

Ia mengancam bakal menempuh jalur hukum terkait tudingan plagiasi tersebut. "Jika diperlukan kita tempuh jalur hukum. Namun sekarang kita coba selesaikan kekeluargaan dulu," tuturnya.

Ia bilang plagiasi hanya cerita fiktif untuk menjatuhkan nama baik kliennya. "Ada pihak yang mengadu domba dengan melakukan kampanye kebohongan publik," sambungnya.

Diakuinya bahwa narasi di dalam disertasi milik kliennya punya kemiripan. Namun, kliennya tak melakukan saduran alias plagiat. "Harus bijaksana dalam menilai sesuatu tidak boleh instan," katanya lagi.

4. UGM panggil Rektor Unnes terkait laporan Plagiarisme disertasi

Datang ke UGM, Rektor Unnes Klaim Tuduhan Plagiat Hanya Kebohonganinstagram.com/ugm.yogyakarta

Senat Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) memanggil rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman, Rabu (27/11) untuk melakukan klarifikasi dugaan plagiarisme penulisan disertasi saat menempuh program doktoral di Kampus UGM.

"Jadi ini klarifikasi soal apa yang Dia lakukan yang diduga plagiarisme," kata Ketua Senat Akademik UGM Prof Hardyanto Soebono seperti dilansir dari Antara.

Menurut Hardyanto, pemanggilan terhadap Fathur Rokhman dilakukan setelah UGM memperoleh aduan terkait dugaan adanya plagiarisme yang dilakukan oleh rektor Unnes. Dalam aduan tersebut Fatkhur diduga menjiplak skripsi mahasiswa bimbingannya di Unnes dalam menyusun disertasinya yang berjudul "Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas"

Baca Juga: Ketua KPK: Mahasiswa Jangan Biasakan Nitip Absen dan Jadi Plagiator

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya