Fisip Unnes dan Apsipol Rangkul Pakar Politik Bahas Soal Kebangsaan

Jadi langkah memperkuat koordinasi antar lembaga

Semarang, IDN Times - Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang bekerjasama dengan Asosiasi Program Studi Ilmu Politik Seluruh Indonesia (APSIPOL) menyelenggarakan Symposium on Indonesian Politics ke-5 dan APSIPOL Annual Meetings 2023 (AAM x SIP23). 

Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah politik dan Pancasila.

Penyelenggaraan simposium ini melibatkan lebih dari 30 dosen/pengajar dan peneliti politik dari berbagai universitas di Indonesia, mulai dari Nangro Aceh Darusalam (NAD) sampai Papua. 

Baca Juga: Keren Guys! 3 Mahasiswi Unnes Bikin Game Berantas Korupsi, Endingnya Dirangkul KPK

1. Pakar politik sampaikan isu penting mengenai politik dan Pancasila

Fisip Unnes dan Apsipol Rangkul Pakar Politik Bahas Soal KebangsaanIlustrasi surat rekapitulasi suara pemilih di Pemilu. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Beberapa dosen dan peneliti politik menjadi pembicara kunci dalam simposium ini. Antara lain, Prof Dr. Suyahmo (Universitas Negeri Semarang), Prof Firman Noor, Ph.D (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Aisah Putri Budiatri (BRIN/Fellowship Kyoto University), dan Andar Nubowo (ENS Lyon/ Post-Doctoral IRASEC Thailand).

Para pembicara menyampaikan isu penting dan strategis terkait politik dan Pancasila, baik dalam konteks nasionalisme maupun isu kontemporer lainnya. 

Mulai dari isu agama sebagaimana tercantum dalam sila pertama sampai isu keadilan sosial dan anti-diskriminasi sebagaimana tercantum dalam sila kelima Pancasila. 

Pancasila menjadi ideologi sekaligus harapan solusi terhadap persoalan kebangsaan, tidak hanya dalam konteks lokal, melainkan juga diskursus global.

2. Bahas dinamika gagasan

Fisip Unnes dan Apsipol Rangkul Pakar Politik Bahas Soal KebangsaanHasil survei Lembaga Indikator Politik pada periode Maret 2018 hingga Maret 2020 (Tangkapan layar Twitter Indikator Politik)

Dr Cahyo Seftyono, Ketua Panita AAM x SIP23! menyampaikan bahwa tema yang diangkat di dalam forum akademik ini merupakan isu krusial dan strategis. 

"Tidak saja dalam konteks politik praktis, melainkan dinamika gagasan. Dengan diangkatnya tema ini, harapannya, kita sebagai warga negara, sekaligus civitas akademik, menjadi bagian dari solusi persoalan kebangsaan dan bukan menjadi bagian dari persoalan," kata Cahyo dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (5/11/2023). 

3. Akan tingkatkan kapasitas riset menulis ilmiah bagi dosen

Fisip Unnes dan Apsipol Rangkul Pakar Politik Bahas Soal KebangsaanAcara Symposium on Indonesian Politics ke-5 dan APSIPOL Annual Meetings 2023 (AAM x SIP23). (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pada penyelenggaraan AAM x SIP23! kali ini, terdapat 2 (dua) inisiatif yang dimunculkan yakni workshop penulisan Artikel Ilmiah dan APSIPOL Book Award.

Inisiatif pertama bertujuan untuk meningkatkan kapasitas riset dan menulis ilmiah bagi dosen atau peneliti, yang mana pada kegiatan ini difasilitasi oleh Dr. George Towar Ikbal Tawakkal (Universitas Brawijaya). 

"Beliau sendiri pernah mendapatkan apresiasi sebagai fellow dari American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) Amerika Serikat," tambahnya. 

Adapun inisatif kedua bertujuan untuk mengapresiasi dosen/peneliti politik yang telah mempublikasikan tulisannya dalam bentuk buku selama kurun waktu 2022-2023. 

Berdasarkan catatan panitia, setidaknya terdapat 10 usulan buku yang diajukan sebagai nominasi penerima APSIPOL Book Award. 

Pada tahun 2023 ini, pemenang APSIPOL Book Award diterima oleh Dr Indah Adi Putri, M.Si dari Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas dengan judul buku “Kuasa Politik Perempuan”. APSIPOL Book Award didukung sepenuhnya Alicahya Foundation by Balairung Network+.

Baca Juga: Pakar Biologi Unnes Ungkap Vape Mengandung Gas Polutan: Berbahaya!

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya