Ganjar: Penularan Omicron Jateng Masih Rendah Dibanding DKI, Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap penularan COVID-19 varian Omicron di wilayahnya paling rendah ketimbang provinsi lainnya. Ia mengatakan peningkatan penularan Omicron hanya terjadi di Kota Semarang dan Solo.
"Kalau di Jateng hanya Semarang Solo yang meningkat. Tapi secara keseluruhan, Jateng masih paling rendah dibanding Jabar, Jatim, DKI Jakarta dan Bali," ujar Ganjar dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (7/2/2022).
1. Ganjar Pranowo minta semuanya siaga
Ia mengungkapkan masyarakat patut mewaspasai lonjakan varian Omicron dengan melakukan sejumlah kesiapsiagaan.
Menurutnya sesuai perintah Presiden Jokowi, maka masyarakat diminta mentaati protokol kesehatan terutama saat berada di dalam pasar dan sekolahan.
"Bukan berarti kita leha-leha, semuanya tetap siaga. Insyaalah semua kita siapkan," terangnya.
Baca Juga: Habis Jatuh dari Sepeda, Ganjar Pranowo Langsung Kerja: Diminta Hati-hati
2. Penanganan varian Omicron sama dengan Delta
Editor’s picks
Tak cuma itu saja, Ganjar mengatakan Jawa Tengah sudah menyiapkan kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat lonjakan Omicron. Skenario yang disiapkan sama seperti saat varian delta menyerang pada tahun lalu.
"Kita sudah bertemu, saya, pak Kapolda dan pak Pangdam untuk menyiapkan semuanya. Persiapannya sama, seperti saat skenario Delta dulu," tegasnya.
3. Ganjar: Perintah pak presiden yang penting taat prokes
Ganjar mengklaim bahwa tempat-tempat isolasi terpusat sudah disiapkan. Seluruh rumah sakit termasuk sumber daya manusianya, obat-obatan dan oksigen juga sudah disiapkan.
"Semua persiapan itu sudah kita lakukan, sambil kita terus edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan. Persis seperti perintah presiden tadi, yang penting masyarakat sekarang taat prokes. Minimal masker itu wajib dalam setiap aktivitas, seperti di pasar, sekolah dan lainnya," jelasnya.
4. Tidak semua sekolah ditutup
Khusus untuk sekolah, Ganjar meminta pengawasan dilakukan secara ketat. Ia meminta laporan diberikan harian dan harus detil.
"Dalam hal terjadi kasus, tutup sekolah itu. Jadi tidak semua di Jateng diterapkan hal yang sama, melainkan kasus per kasus sesuai dengan kondisi daerah masing-masing," ucapnya.
Baca Juga: Pengendara Di Jateng Banyak Kena ETLE: Gak Pakai Helm, Sabuk Pengaman