Ganjar Perintahkan Surveilans Kasus COVID-19 Anak, Jangan Disembunyikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan kepada petugas surveilans melacak kasus penularan COVID-19 pada anak-anak di seluruh kabupaten/kota di wilayahnya. Menurut Ganjar dengan melakukan pelacakan kasus COVID-19, maka jumlah anak yang tertular dapat diketahui secara riil sebagai upaya tindak lanjut pencegahannya.
"Kalau itu bisa dilakukan maka menurut saya kita akan bisa tahu kondisi riil yang ada di sini, dan itu menjadi warning buat kita agar kita tahu, agar kita bisa memberikan treatment yang baik," katanya, Kamis (30/9/2021).
1. Petugas surveilans lacak penularan COVID-19 yang dialami anak-anak di Jateng
Lebih lanjut, Ganjar menyebutkan berdasarkan temuan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan penularan virus Corona pada anak yang terbanyak.
Ia pun mengimbau kepada surveilans untuk terus melakukan pengamatan terhadap penyebaran COVID-19 terhadap anak.
Baca Juga: Marak Klaster PTM, PGRI Jateng: Sekolah Langgar Prokes Harus Ditutup
2. Ganjar sebut gak perlu takut kasus COVID-19 jadi tinggi atau rendah
Editor’s picks
Ia menegaskan dengan tracing pada anak-anak, maka setidaknya bisa memenuhi syarat bagi sekolah yang akan melaksanakan PTM. Sehingga, keamanan dan kesehatan siswa, guru maupun orangtua dapat terjamin.
"Surveilansnya gak boleh berhenti. Gak usah takut tertinggi atau terendah yang penting surveilansnya dilakukan dengan ketat," jelasnya.
3. Petugas surveilans jangan sembunyikan data kasus COVID-19
Selain itu, ia mengungkapkan para surveilans juga tidak boleh menutup-nutupi temuan penularan COVID-19 yang dialami anak-anak.
Ia mengingatkan supaya surveilans di masing-masing fasilitas kesehatan menyampaikan informasi data COVID-19 kepada masyarakat secara jujur.
Kalau surveilans tetap melakukan tindakan dengan cermat, maka berpengaruh pada ketepatan dan kecepatan upaya penanganan sekaligus bisa antisipasi lonjakan kasus COVID-19.
"Yang penting jangan sampai ada data yang disembunyikan, mau tertinggi mau terendah datanya harus riil dan berintegritas," pungkasnya.
Baca Juga: Abrasi dan Akresi Rusak Ribuan Lahan Pantura Jateng, Ini Daerah yang Terparah