Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan Polri

Saat ini sudah ada lima pelamar capim KPK

Semarang, IDN Times - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK, Hamdi Muluk, menyebut konflik internal KPK dengan penyidik Polri akan menjadi tantangan tersendiri bagi para calon pimpinan  KPK periode 2019-2023. Hamdi ingin lima pimpinan KPK yang terpilih nanti punya jiwa integritas yang tangguh dan kuat.

"Cukup 15 tahun kita sudah menginventarisir masalah-masalah yang ada di KPK jilid 1 sampai 5. Banyak tantangannya. Ke depan tantangannya akan semakin besar. Tugas kita nanti membesarkan hati para pelamar pimpinan KPK," kata Hamdi kepada IDN Times, usai menggelar sosialisasi seleksi Capim KPK di FISIP Undip Tembalang, Rabu (19/6). 

1. Pansel persilahkan anggota Polri melamar ke KPK

Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan Polri(Ilustrasi Mabes Polri di Jalan Trunojoyo) www.polri.go.id

Baca Juga: Sempat Ada Capim Jadi Tersangka, Ini Langkah Pencegahan Pansel KPK

Hamdi menyatakan semua orang dari berbagai lembaga boleh melamar sebagai pimpinan KPK. Pihaknya memasang syarat mutlak bahwa pimpinan KPK harus mengantongi prestasi cemerlang, berintegritas tinggi.  dari institusi manapun boleh mendaftar.

Syarat tersebut juga harus dimiliki oleh anggota Polri jika tertarik jadi pimpinan KPK. Pansel tidak akan membatasi ruang gerak para pelamar.

"Dari manapun boleh daftar. Kita tidak boleh membuat diskresi. Sebab kita sedang mencari figur terbaik. Apalagi, amanat UU jelas menyatakan pimpinan KPK bisa diambil unsur pemerintah, masyarakat maupun seluruh elemen bangsa Indonesia. Kalau (polisi) sudah diterima jadi penyidik, maka korps lamanya harus ditanggalkan. Karena kepentingannya di KPK,"  kata Hamdi.

2. Tim pansel kirim surat dan WA untuk merayu tokoh-tokoh daerah

Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan PolriIDN Times/Fariz Fardianto

Hamdi mengatakan pihaknya saat ini sedang merayu kalangan akademisi dan tokoh-tokoh masyarakat agar mau melamar menjadi pimpinan KPK. Salah satunya dengan menelpon, berkirim surat, berkirim WhatsApp (WA) untuk jemput bola ke setiap daerah.

"Semua calon sudah kita telpon, kita kirim surat, WA. Ada banyak tokoh yang kita rayu untuk ikut melamar. Kita pilih orang-orang berintegritas," ujar dia.

Denga terlibatnya orang-orang berintegritas, kata dia, maka bertahun-tahun terjadi antara pimpinan KPK dengan penyidik polisi bisa dapat diselesaikan. Dia harus bisa ngatur jangan sampai kalah dong sama bawahannya.

"Itu yang namanya kepemimpinan determinan, yang berani, yang kuat," ujar dia. 

3. Pimpinan KPK mendatang harus bisa menangkis manuver anak buahnya

Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan Polri(Logo KPK di luar gedung Merah Putih) IDN Times/Santi Dewi

Hamdi berharap dapat menemukan sosok pimpinan KPK yang berjiwa kepemimpinan tangguh agar dapat menangkis manuver-manuver yang dilakukan anak buahnya.

"Jadi pimpinan harus kuat. Itu yang kita pengin. Bereskan itu masalahnya. Ini sudah menahun problemnya. Saya yakin bangsa ini tidak akan kekurangan orang-orang kuat dan pintar meski menghadapi tantangan lebih berat ketimbang tahun sebelumnya," tambahnya.

4. Pelamar pimpinan KPK biasanya membludak pada last minute

Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan Polri(Menteri BUMN bersama para pimpinan KPK) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sejauh ini sudah ada 4-5 lamaran capim KPK yang diterimanya pada hari pertama. Ia memprediksi pelamar Capim KPK akan membludak saat mendekati batas akhir pendaftaran pada 4 Juli nanti.

"Biasanya penyakit orang Indonesia sering masukin lamaran pas last minute. Makanya, kita sambangi kampus-kampus juga untuk menjaring Capim KPK. Ada sembilan kota yang kita sambangi. Sekaligus kita ajak putra daerah terbaik ikut daftar," akunya.

Baca Juga: Ada 9 Perwira Tinggi Polisi Ingin Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK

Topik:

Berita Terkini Lainnya