Ikut Tangani COVID-19 Sejumlah Polisi Cemas dan Konsultasi ke Psikolog

Ibu rumah tangga juga ikut stres

Semarang, IDN Times - Proses penanganan pasien COVID-19 di Semarang selama masa pandemik rupanya menimbulkan ketakutan tersendiri di kalangan aparat kepolisian. Bahkan, saat ini sejumlah polisi yang kedapatan mengalami gangguan psikis.

Hal tersebut terungkap tatkala seorang psikolog dari RS Santo Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro memberikan layanan medis selama empat bulan terakhir.

1. Rata-rata polisi cemas sudah ikut menangani pasien COVID-19

Ikut Tangani COVID-19 Sejumlah Polisi Cemas dan Konsultasi ke Psikologpexels.com/Victoria Borodinova

Probowatie mengungkapkan, belakangan ini banyak pasiennya dari kalangan aparat kepolisian yang mengeluhkan munculnya kecemasan berlebihan setelah mengawal pasien COVID-19.

"Soalnya kita kan gak tahu bentuk virusnya kayak apa. Mereka awalnya mengontak saya buat meminta konseling melalui virtual. Tapi saya bilang datang aja ke poli saya. Terus setelah itu kebanyakan mereka merasa cemas karena sudah ikut menangani pasien COVID-19," kata Probowatie saat dikontak IDN Times, Selasa (23/6).

Baca Juga: 7 Pelampiasan Stres Ini Hanya Akan Bikin Kamu Semakin Stres

2. Aparat yang minta konseling ngaku kecemasan berlebihan

Ikut Tangani COVID-19 Sejumlah Polisi Cemas dan Konsultasi ke Psikologidn media

Menurutnya rata-rata polisi dilanda kekhawatirkan dapat menularkan virus Corona ketika pulang ke rumah. Munculnya beberapa polisi yang berkonsultasi kepada pihaknya merupakan hal yang baru. Sebab, ia berkata masa pandemik membuat semua kalangan masyarakat harus menyesuaikan dan merubah pola hidupnya ke arah yang benar-benar baru.

"Adanya COVID-19 ini jadi hal baru buat kita. Nah, aparat yang konsul ke saya memang cemas dengan keselamatan jiwa anak-anaknya. Mereka takut jangan-jangan kalau pulang virusnya ikut terbawa ke rumah," ujar Probo.

Tak cuma itu saja, ia juga menambahkan gangguan psikis juga dialami para ibu rumah tangga dan para suami saat harus bekerja di rumah alias work from home (WFH). 

3. Ibu-ibu yang terpaksa WFH mengalami stres stadium sedang

Ikut Tangani COVID-19 Sejumlah Polisi Cemas dan Konsultasi ke Psikologboredpanda.com

Para ibu kerap mengeluh ribet saat harus mengurus anaknya bermain di rumah. Sementara di sisi lain mereka dilanda kebingungan dengan rutinitas baru di dalam rumah. 

Lebih lanjut, dari hasil konsultasi itu, ia bilang banyak ibu rumah tangga yang sudah mengalami stres stadium sedang.

"Yang ibu-ibu minta konseling ke saya banyak banget. Karena anaknya ada yang bandel main di rumah, dia gak sekolah. Dan dia kerepotan ngurusin hal itu. Ditambah lagi kuota handphonenya sering habis. Maka mereka bingung cari kegiatan. Mereka biasanya jenuh karena rutinitas di rumahnya cuma gitu-gitu aja," bebernya. 

Dalam sehari, dirinya bisa melayani konsultasi bagi tiga pasien. Durasi waktunya 1,5 jam. Untuk sebulan, katanya jumlah pasien yang mengalami gangguan psikis bisa mencapai 30 orang. "Misalnya sehari saya kan maksimal menangani tiga pasien. Kalau ditotal sebulan kurang lebih 30 orang pasti minta konsul ke saya," tandasnya.

Baca Juga: Biar Betah WFH, Ini 8 Tanaman yang Bikin Aroma Rumah Jadi Wangi

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya