Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca Pandemik

Para orang tua musti ubah gaya hidup

Semarang, IDN Times - Diabetes melitus atau penyakit kencing manis kini tak cuma dialami orang dewasa maupun para manula. Anak-anak di Indonesia juga bisa terkena diabetes. Buktinya, berdasarkan pengakuan Persatuan Ahli Gizi (Persagi), penyakit diabetes melitus saat ini mengalami lonjakan terutama yang dialami anak-anak. 

Baca Juga: Awas! Diabetes Mengintai Anak-Anak di Semarang, Ini Langkah Dinkes  

1. Diabetes pada anak naik 70 kali lipat selama lima tahun terakhir

Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca PandemikInfografis Penyakit Diabetes Melitus (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua Umum Persagi, Rudatin mengatakan penyakit diabetes melitus yang dialami anak-anak melonjak tinggi selama rentang waktu lima tahun terakhir. 

"Dari riset dalam waktu lima tahun mulai 2018 sampai 2023, angka diabetes melitus pada anak meningkat 70 kali lipat. Ini dari hasil survei dan penelitian," kata Rudatin, usai membuka kegiatan temu ilmiah nasional Persagi di Patrajasa Semarang, Jalan Sisingamangaraja, Jumat (16/6/2023). 

2. Persagi: Ini sangat mencemaskan

Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca PandemikKetua Umum Persagi Rudatin mengecek both layanan gizi yang ada di lokasi acara temu ilmiah nasional Persatuan Ahli Gizi (Persagi). (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurutnya lonjakan kasus diabetes pada anak cenderung mengkhawatirkan. Rudatin mengaku telah diminta oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk membantu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menekan dua kasus yang muncul di Indonesia. Kasus yang pertama ialah stunting. Sementara kasus kedua kaitannya dengan lonjakan penyakit diabetes pada anak. 

"Tentunya ini sangat mencemaskan kita semua. Nah, inilah Pak Menkes sudah berpesan kepada kami membantu edukasi ke masyarakat seluruh Indonesia terkait stunting dan penyakit tidak menular," bebernya.

3. Pola makan anak-anak sekarang tidak sehat

Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca Pandemikfreepik.com

Ia berkata munculnya diabetes pada anak disebabkan gaya hidup masyarakat kini tidak sehat. Bahkan, ia bilang ada anak kecil yang sudah diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat. 

Konsumsi makanan tidak sehat itu, katanya tidak dibarengi dengan melihat kebutuhan si anak. Rudatin menyarankan kepada para orang tua yang mendapati anaknya kegemukan supaya segera berkonsultasi ke ahli gizi. Para ahli gizi akan mengukir berapa asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan si anak tersebut. 

"Diabetes pada anak terjadi karena pola makan yang tidak sehat. Kami sarankan jika berat badannya sudah melebihi, konsultasikan dengan para ahli gizi. Supaya dapat diketahui berapa nutrisi dan gizi yang dibutuhkan," terangnya. 

4. Ciri-ciri anak kena diabetes melitus

Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca PandemikPenatalaksanaan diabetes melitus (unsplash.com)

Lebih lanjut, ia menuturkan anak yang rentan mengalami diabetes biasanya bisa dikenali dari ciri berat badannya yang naik dengan bobot di atas normal. 

Selain itu, anak yang mengalami diabetes juga memiliki kadar gula darah yang melebihi batas normal. "Biasanya berat badannya naik, melebihi batas normal. Yang paling akurat, saat diperiksa gula darahnya, melebihi dari normal. Dan pemicu diabetes dari makanan. Kami tidak anjurkan anak ke susu formula. Tetapi susu ASI eksklusif sampai enam bulan setelah itu pendamping ASI," paparnya. 

5. Lele, sayur dan telur jadi sumber protein

Kasus Anak Kena Penyakit Diabetes Naik 70 Kali Lipat, Pasca Pandemikilustrasi lele goreng (remas.nu)

Untuk anak-anak yang rentan terkena diabetes berusia sekitar 5-12 tahun. Ia pun mendorong agar para orang tua lebih jeli memberikan asupan makanan kepada anaknya. 

Asupan yang bagus bagi anak yaitu makanan yang kaya protein dan banyak berserat. Makanan yang kaya protein sepeti sayuran, ikan lele, telur dan bisa juga daun lontar. 

"Maka kita angkat bahan pangan lokal. Ikan, telur, sayur mayur, lele, daun lontar. Itu sumber protein. Sedangkan kita juga kembangkan gizi seimbang sesuai umur dan kondisi orang dewasa dan anak-anak," ujar Rudatin. 

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Kenali 5 Gejala Diabetes pada Anak 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya