Ketua MPG Pastikan Urusan Munas Sudah Selesai, Airlangga Jadi Ketum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Ketua Mahkamah Partai Golkar (MPG), Muladi mengklaim, sejumlah kader dan pengurus partainya sudah menyepakati terkait figur yang dipilih menjadi Ketum Golkar saat Munas Desember nanti.
Pria yang jadi Guru Besar Fakultas Hukum Undip tersebut menyatakan semua petinggi partainya sudah menyimpulkan bahwa Airlangga Hartanto bakal menjadi Ketum Golkar untuk masa jabatan lima tahun mendatang.
"Berkaitan dengan bursa Ketum Golkar, semuanya sudah selesai kok. Kita yang tua-tua di internal partai memberikan pilihan bila Airlangga lah yang jadi Ketumnya. Sedangkan Bambang Soesatyo (Bamsoet) masuk di pimpinan MPR RI," ujar pria berusia 76 tahun ini, Selasa (8/10).
1. Airlangga diprediksi akan dipilih aklamasi jadi Ketum Golkar
Mantan Gubernur Lemhamnas tersebut menyatakan, Airlangga Hartarto akan dipilih secara aklamasi dalam tahapan Munas yang digelar Golkar sekitar bulan Desember 2019 nanti.
Baca Juga: Kader Golkar Inginkan Figur Ketum yang Lebih Hebat dari Jusuf Kalla
2. Bamsoet sudah jadi Ketua MPR
Editor’s picks
Muladi mengaku ini merupakan pilihan yang rasional karena Bamsoet yang notabene sebagai rival terberat Airlangga, telah terpilih sebagai Ketua MPR RI.
"Ya kita yang senior di internal partai sudah memberikan porsi bagi masing-masing figur. Bamsoet kan udah jadi Ketua MPR. Artinya ini udah selesai. Gak ada yang perlu dipersoalkan lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Kader Golkar Inginkan Sosok Ketua Umum yang Berani Nyapres 2024
3. Tiga figur kader Golkar disodorkan jadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf
Tugas lain yang harus dituntaskan oleh partainya yaitu menyodorkan nama-nama kadernya yang potensial agar dapat menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Lebih jauh lagi, Ia mengaku tiga figur yang awalnya masuk bursa Ketum, saat ini sedang didorong untuk menjadi salah satu menteri.
"Siapa saja yang akan dipilih jadi menteri, ya itu hak prerogatifnya presiden dong. Yang jelas, kita amankan misi untuk menjadikan Airlangga sebagai Ketum supaya mobilitas Partai Golkar berjalan sesuai yang diharapkan sampai Pilpres 2024 mendatang," tandasnya.
Baca Juga: Bertemu 4 Mata, Airlangga Ajak Bamsoet Kurangi Ketegangan di Golkar