PAN Andalkan Sosok Zulhas untuk Kembalikan Kursi yang Hilang di Jateng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah mengaku terang-terangan mengandalkan sosok Ketum Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk mendongkrak perolehan suara di 35 kabupaten/kota.
Elite partai berlambang matahari putih tersebut optimistis, dengan adanya Zulhas bisa mengembalikan perolehan kursi yang hilang di pemilu sebelumnya.
"Sosok tokoh nasional seperti Zulhas pasti bisa mendongkrak potensi suara di wilayah DPW Jateng. Karena apapun itu, sosok tokoh nasional tetap bisa memberikan kontribusi yang nyata. Dan PAN harus come back seperti tahun pencapaian tahun 2014," kata Ketua Desk Pemenangan Pemilu DPW PAN Jateng, Wahyudin Noor Aly saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (20/9/2023).
Baca Juga: Zulhas Bagi-bagi Rp50 Ribu, PAN: Itu Bukan Politik Uang Tapi Sedekah
1. PAN bidik target kembalikan perolehan kursi DPR seperti Pemilu 2014
Wahyudin mengaku mengembalikan upaya kursi yang hilang di Jawa Tengah menjadi tantangan yang berat. Pasalnya, saat penyelenggaraan Pilkada 2018 silam, partainya justru kehilangan perolehan kursi di tingkat DPR RI.
Untuk itu, Wahyudin mengungkapkan ada target khusus dari DPP bahwa pengurus PAN Jateng harus bisa meraih perolehan 9 kursi untuk DPR RI atau kalau bisa menambah kursi di masing-masing Dapil.
"Khusus Jawa Tengah ada target sendiri dari DPP. Karena pas Pemilu sebelumnya suara PAN Jateng di DPR RI yang tadinya 9 kursi hilang dan menjadi nol, tentunya ini kan sangat memprihatinkan. Makanya targetnya kan harus bisa kembalikan kursi yang hilang. Untuk target suara di provinsi, target suaranya harus bisa balik lagi meraih 12 kursi Dapil. Karena saat kontestasi kemarin juga merosot tajam. Dari awalnya dapat 10 kursi, turun jadi 8 sampai sisanya kemarin cuma 6 kursi," kata Wahyudin.
2. Elite PAN Jateng tak khawatir dengan analisa lembaga survei
Lebih lanjut lagi, dirinya juga tak khawatir dengan analisa sejumlah lembaga survei yang menempatkan PAN di urutan partai yang tak lolos ambang batas parlemen atau parlementary threshold (PT) pada Pemilu 2024.
Editor’s picks
Karena ia mengatakan prediksi lembaga survei selalu meleset dari kenyataan. Misalnya ketika lembaga survei memprediksi PAN hanya mentok meraih suara 2 persen, kenyataannya suara partainya selalu di atas 6 persen.
"Ya kalau ada survei yang memprediksi kami gagal lolos Senayan itu hal biasa. Karena hasilnya selalu gak tepat. Dulu banyak yang bilang PAN maksimal dapat suaranya paling tinggi 2 persen. Tapi pas pemilu selesai hasilnya suara kita di atas 6 persen. Jadi, hasil survei gak pernah cocok sama suara yang didapat PAN," tegasnya.
3. Tidak merasa terancam dengan hadirnya Partai Ummat
Tak cuma itu saja, termasuk ketika partainya dihadapkan pada munculnya Partai Ummat besutan Amien Rais, Wahyudin juga tak terlalu terancam. Ia mengklaim Partai Ummat bukanlah pesaingnya PAN.
Ia berkata partainya selalu mengandalkan figur sebagai kekuatan utama untuk penetrasi ke basis massa. Selain itu, partainya juga gencar melakukan gotong-royong untuk meningkatkan perolehan suara masing-masing daerah.
"PAN tidak merasa teman-teman di Ummat sebagai pesaing. Artinya kita tidak merasa terancam. Yang penting saat kompetensi yang jujur dan sosok yang dijual bermanfaat bagi masyarakat. Di PAN itu ditekankan gotong-royong. Tidak ada figur yang super hero. Yang ada seluruh figur diharapkan bisa memperoleh suara terbanyak. Karena ujungnya memberi masyarakat sejahtera dan ada perubahan serta perbaikan," ungkapnya.
4. Jateng butuh sebuah perubahan
Oleh karena itulah, Wahyudin mengimbau kepada masyarakat Jawa Tengah agar jeli dan jangan salah pilih sosok caleg. Pria yang nyalon di Dapil 9 DPRD Jateng tersebut menekankan Jawa Tengah merupakan pusat barometer politik nasional.
"Masyarakat jangan salah pilih kalau bisa, karena yang bisa memperbaiki nasib ya rakyat sendiri. Sebab itulah, Jateng lumbung jadi ketahannan pangan harus memunculkan perubahan. Apalagi sekarang ini warga sedang hadapi masalah, pengairan dan persoalan penyediaan pupuk," kata Wahyudin.
Baca Juga: PAN Bidik 13 Kursi DPRD Jateng, Ikut Daftarkan 47 Caleg Perempuan