Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin Rabies

Warga berduyun-duyun datang ke Puskeswan Tambangan

 

Sejumlah pemilik hewan piaraan berduyun-duyun mendatangi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kelurahan Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Jumat (23/6/2023). Selain untuk mengecek kondisi kesehatan piaraannya, sebagian di antara mereka membawa kucing piaraan agar dapat diberi vaksin rabies.


Seperti yang dilakukan Erna Sulistyowati, seorang pemilik kucing yang tinggal di Kampung Nirwana, Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan. 

 

Baca Juga: Waspada, Kemenkes Umumkan 11 Kematian Rabies karena Gigitan Anjing 

1. Warga anggap kucing jarang kena rabies

Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin Rabiesilustrasi kucing (pixabay.com/Kirgiz03)

Erna sengaja datang pagi-pagi di Puskeswan Semarang untuk memvaksin dua kucing kesayangannya. Kucing jantannya yang bernama Mocca berusia dua tahun dan Serly si kucing betina berusia setahun. 


"Saya agak takut juga sih, Mas. Tapi Kalau kucing kan jarang ada yang kena rabies, paling sering ya anjing atau monyet. Walau di Semarang belum ada, tapi paling gak ya musti waspada," akunya kepada IDN Times. 

2. Dua kucing kesayangan Erna disuntik vaksin rabies

Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin RabiesSalah satu kucing kampung juga menjalani vaksinasi rabies. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Erna mengatakan dua kucingnya saban tahun rutin disuntik vaksin rabies. Dengan adanya kabar banyak rabies di sejumlah daerah, dirinya menjadi was-was. Terlebih lagi di rumahnya ia memiliki tujuh kucing persia dan campuran. 


"Makanya, ini saya bawa dua kucing biar diberi vaksin rabies. Biasanya saya bawa gantian soalnya di rumah ada tujuh kucing," ujarnya. 

3. Sudah ada 10 hewan yang divaksin rabies

Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin RabiesSeorang dokter hewan menyuntikkan vaksin rabies pada seekor kucing piaraan yang dibawa ke Puskeswan Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, pihak Puskeswan Semarang mencatat belakangan jumlah hewan piaraan yang menjalani vaksinasi rabies meningkat seiring banyaknya kabar yang menyebutkan penyakit rabies di sejumlah provinsi mulai merebak. 


Dalam sebulan terakhir ini sudah ada 10 hewan yang disuntik vaksin rabies. "Sebulan yang divaksin rabies ada 10 ekor. Terus sampai tanggal 23 Juni ini sudah ada empat ekor yang divaksin. Rata-rata yang dibawa ke sini kucing dan anjing," ujar Irene Natalia Siahaan, Sub Koordinator Keswan dan Kesehatan Masyarakat Verteriner, Dispertan Kota Semarang di sela pemberian vaksin rabies di Puskeswan.  

4. Puskeswan Semarang punya stok 200 dosis vaksin rabies

Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin RabiesDokter hewan juga mengecek suhu pada tubuh kucing piaraan sebelum divaksin rabies di Puskesmas Tambangan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Saban hari Puskeswan Semarang melayani pemberian vaksin rabies mulai jam 08.00-12.00 WIB siang. Pendaftaran vaksinasi dilayani secara online. Untuk jumlah pendaftar paling banyak yakni hari Jumat. 


Irene menjelaskan sejauh ini stok vaksin rabies masih aman. Di Puskesmas Semarang masih tersedia 200 dosis. Satu biak vaksin rabies bisa digunakan untuk 10 hewan. 


"Stoknya sampai sekarang masih aman. Masih ada 200 dosis. Satu vial untuk 10 ekor. Sehari kuotanya untuk 25 hewan," tuturnya. 

5. Vaksinasi rabies mulai berbayar tahun depan

Rawan Tertular, Kucing Piaraan Warga Semarang Disuntik Vaksin RabiesKartu bukti peserta vaksinasi rabies. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Irene pun mengingatkan kepada para pemilik hewan untuk secepatnya mengikuti vaksinasi rabies karena pemberian obatnya hanya digratiskan tahun ini. Untuk tahun depan vaksin rabies mulai berbayar sesuai perda yang disahkan Pemkot Semarang. 


"Tahun ini masih digratiskan. Kalau tahun depan sudah berbayar. Soalnya sudah ada Perda yang mengatur tarifnya," tuturnya.

Baca Juga: Waspadai Penyakit Cacar Air, Jual Hewan Kurban di Semarang Wajib Kantongi SKKH 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya