Satu Eksekutor Penembakan Istri TNI di Semarang Dibekuk Polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Seorang eksekutor penembakan istri anggota TNI di Jalan Cemara Perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Semarang berhasil dibekuk aparat kepolisian. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan penangkapan terhadap seorang pelaku penembakan dilakukan tim gabungan Polda Jawa Tengah.
"Tim gabungan Polda Jawa Tengah menangkap salah satu penembakan istri anggota TNI," kata Irwan seperti dilansir dari Antara pada Jumat (22/7/2022).
1. Polisi amankan satu senpi yang dipakai menembak korban
Meski demikian, Irwan belum menjelaskan detil identitas pelaku maupun kronologis penangkapan.
Selain itu, petugas juga mengamankan satu pucuk senjata api yang diduga digunakan untuk menembak korban.
Baca Juga: Bolos Tugas Berhari-hari, Suami Korban Penembakan di Semarang Diburu
2. Korban luka di perut akibat ditembak
Sebelumnya, polisi sudah menemukan lebih dahulu dua sepeda motor yang digunakan keempat pelaku saat beraksi. Dua sepeda motor masing-masing Kawasaki Ninja diamankan di sebuah rumah di Mijen, Kota Semarang. Sementara motor Honda Beat diamankan dari salah satu rumah di Sayung, Kabupaten Demak.
Editor’s picks
Sebelumnya, Rina Wulandari (34), istri seorang anggota TNI, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7).
Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa korban mengalami luka di bagian perut akibat tembakan tersebut.
"Dua tembakan, satu bersarang di perut korban," katanya.
3. Para pelaku merupakan warga sipil
Polisi sendiri telah mengungkap ciri-ciri dan peran empat pelaku penembakan korban. Irwan mengatakan empat pelaku menggunakan dua sepeda motor, masing-masing Kawasaki Ninja dan Honda Beat Street tanpa nomor polisi.
Adapun ciri-ciri keempat pelaku yang terekam dalam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian diketahui masing-masing untuk pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembakan menggunakan helm yang biasa digunakan untuk motocross, bersepatu warga hitam merah, serta menggunakan senjata api yang diduga pistol.
Adapun dua pelaku lain yang mengendarai Honda Beat bertugas sebagai pengawas saat eksekusi penembakan. "Salah seorang pelaku diketahui berambut panjang," katanya.
Dari rekaman CCTV, kata dia, para pelaku yang diduga merupakan warga sipil tersebut selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon sebelum beraksi.
Baca Juga: Bolos Tugas Berhari-hari, Suami Korban Penembakan di Semarang Diburu