Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!

"Dia (Menag) kan dapat masukannya dari yang nonmuslim."

Semarang, IDN Times - Keputusan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mengatur ulang volume pengeras suara masjid menimbulkan reaksi keras dari kalangan takmir masjid. Pasalnya, pengaturan pengeras suara sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 05 Tahun 2022 itu dianggap kurang tepat lantaran jarang ada warga yang memprotes. 

"Kalau kebanyakan takmir masjid di Semarang yang berkomunikasi melalui WhatsApp Grup rata-rata kurang setuju. Termasuk saya pribadi juga gak setuju, gak sepakat sama yang dilakukan Menteri Agama. Karena, walaupun volume suara pengeras masjid terdengar nyaring dan besar, di kampung saya gak ada yang protes kok," ujar Ketua Takmir Masjid Baitush Shodikin, Kampung Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Fredi Sidiki kepada IDN Times via telepon, Kamis (24/2/2022). 

1. Takmir masjid anggap jarang ada warga yang protes

Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!Belajar online di Masjid An Nur Semarang dilakukan perdana di hari Jumat (7/8/2020). Dok Takmir Masjid An Nur Semarang

Menurutnya, suara yang dimunculkan dari pengeras masjid meski sering terdengar sumbang dan tidak merdu, jarang ada warga yang mempermasalahkannya. 

Warga sekitar masjid, katanya, tidak pernah memprotes bahkan kompleks perumahan elit di dekat kampungnya juga tidak komplain dengan volume suara dari pengeras masjidnya. 

"Walaupun gak merdu dan kedengarannya sumbang, tapi masyarakat sudah terbiasa. Warga gak pernah protes. Kalau gak ada yang protes buat apa diatur ulang. Ketimbang repot-repot mengeluarkan aturan baru, mendingan keputusan mengatur suara pengeras masjid diserahkan saja ke Pak RT dan pengurus masjid. Kalau Pak Menteri ikut mengatur-atur, dia (Menag) kan dapat masukannya dari yang nonmuslim," cetusnya. 

Baca Juga: PPP: Menag Bandingkan Suara Azan dan Gonggongan Anjing buat Gaduh!

2. Frekuensi suara masjid bisa diatur kapan saja

Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Di Masjid Baitush Sholihin, Fredi bersama marbut terkadang memperbaiki peralatan pengeras jika terlihat usang dan rusak. Diakuinya, bahwa volume suara pengeras masjidnya memang kencang dan lantang, namun frekuensinya bisa diatur setiap waktu. 

"Speker masjid di tempat saya diperbaiki lebih dari setahun. Untuk mengatur volume suara bisa kapan aja. Kebetulan volume di tempat saya lumayan gede. Padahal ada nonmuslim juga, mereka gak terganggu kok. Yang penting muazinnya harus olah sedemikian rupa biar merdu," terangnya.

3. Suara pengeras masjid di Semarang masih bagus

Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!Suasana MAJT Semarang saat diambil gambarnya dari atas menara setinggi 19 lantai. Fariz Fardianto/IDN Times

Terpisah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, KH Ahmad Fuad, mengatakan, kondisi pengeras suara di masjid Kota Semarang kebanyakan sudah bagus. Di setiap cabang DMI juga disiapkan peralatan akustik untuk memperbaiki kondisi pengeras masjid. 

"Kalau masjid-masjid butuh perbaikan sound-nya tinggal panggil teknisi dari dewan masjid tingkat kecamatan. Saya rasa pengeras masjid selama ini sering diperbaiki, gak pernah dibiarkan rusak begitu saja," jelasnya. 

4. Marbot dan muazin dilatih biar suaranya merdu

Takmir Masjid Semarang Gak Setuju sama Menag: Yang Berhak Atur Pak RT!Masjid Taqwa Sekayu di Jalan Sekayu Masjid Kelurahan Sekayu Kota Semarang dari tampak depan. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Berbeda dengan takmir masjid yang tidak sepakat, Fuad menegaskan pihaknya akan  mengikuti keputusan Menag yang mengatur suara pengeras masjid. 

DMI Kota Semarang, menyarankan kepada semua masjid dan musala untuk mengganti muazin yang lebih merdu suaranya. Selain itu, Fuad akan menggelar pelatihan bagi para marbot agar bisa mengumandangkan azan kalau muazin berhalangan hadir. 

"Habis lebaran kita gelar pelatihan untuk marbot dan muazin. Biar marbot sebagai cadangan bisa mengumandangkan azan juga. Kita bekali cara-cara supaya suaranya merdu dan enak didengar," tandasnya. 

Baca Juga: 40 Persen Toak Masjid di Jateng Sudah Usang, Takmir Diminta Segera Perbaiki

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya