2 Tahun Vakum, Keraton Solo Adakan Lagi Tradisi Malam Selikuran

Malam Selikuran punya sejarah dan makna mendalam

Surakarta, IDN Times - Setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemik COVID-19, Keraton Surakarta kembali mengadakan wilujengan atau selamatan malam Lailatulqadar atau lebih dikenal dengan malam Selikuran pada Jumat (22/4/2022). Malam Lailatulqadar dipercaya sebagai malam yang mulia bagi umat Islam.

1. Adakan lagi kirab 1.000 tumpeng

2 Tahun Vakum, Keraton Solo Adakan Lagi Tradisi Malam SelikuranANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, Eddy Wirabhumi mengatakan, kegiatan malam Selikuran diadakan kembali dengan acara yang lebih besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Keraton Surakarta kembali membuat seribu tumpeng dan dirayakan oleh seribu orang, pada puncak acara malam Selikuran.

“Memperingati malam Selikuran itu dalam bentuk membuat seribu tumpeng dan juga insyaallah seribu orang," ujarnya Rabu (20/04/2022)

Baca Juga: 5 Lokasi Oleh-oleh Khas Solo, Cocok Dikunjungi Saat Mudik di Surakarta

2. Kirab ramai-ramai mengelilingi Baluwarti

2 Tahun Vakum, Keraton Solo Adakan Lagi Tradisi Malam SelikuranANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Lebih lanjut, Eddy menyebut jika pelaksanaan malam Selikuran akan diadakan saat Malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Acara digelar setelah salat Tarawih selesai

Acara malam selikuran sendiri akan dimulai dari iring-iringan kirab dari lokasi Pagelaran Keraton Surakarta, kemudian mengelilingi kawasan Baluwarti, dan menuju ke Masjid Agung Solo.

Dalam kirab tersebut juga dibawa 1000 tumpeng oleh 1000 abdi dalem dan elemen masyarakat.

"Kita dua tahun lalu tidak ada kirab, tapi ini kita gelar lagi kirab dan kita buat meriah kembali," ungkapnya.

Sesampainya di Masjid Agung, 1000 tumpeng tersebut kemudian didoakan dan dibagikan dan dimakan bersama oleh abdi dalem dan masyarakat. Lebih lanjut, Eddy menjamin pelaksanaan malam Selikuran digelar sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.

3. Malam Selikuran punya makna mendalam

2 Tahun Vakum, Keraton Solo Adakan Lagi Tradisi Malam SelikuranANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Malam selikuran adalah tradisi penyambutan malam Lailatulqadar karena dianggap sebagai hari yang sangat baik untuk ibadah kepada Allah. Tradisi itu telah dilakukan secara turun temurun sejak Sultan Agung Hayengkrokusumo mencanangkan bahwa Mataram adalah kerajaan Islam, dibarengi dengan menyinkronkan penanggalan Jawa dan Hijriah.

Tak hanya itu, malam Lailatulqadar juga sebagai penanda bahwa Mataram adalah termasuk wilayah Islam.

Dalam penyambutan tersebut juga akan dilakukan syiar atau pujian-pujian yang berwujud lagu-lagu ke dalam zikir dan dilakukan oleh umat Islam sampai sekarang.

Baca Juga: Gibran Dua Jam Bertemu Sinta Nuriyah Wahid di Solo, Ada Apa? 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya