Belanda Serahkan Arsip Tarian Mangkunegaran saat Konferensi SEAPAVAA

Merupakan salah satu arsip tarian Gusti Noerul di Belanda

Intinya Sih...

  • Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda menyerahkan arsip digital tari khas Mangkunegaran.
  • Arsip tersebut diajukan untuk menjadi Ingatan Kolektif Dunia atau Memory of The World UNESCO.
  • SEAPAVAA berkomitmen menyelamatkan arsip audiovisual dari ancaman kerusakan melalui kegiatan konferensi ke-28.

Surakarta, IDN Times - Netherlands Institute for Sound and Vision (NISV) atau Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda menyerahkan arsip berbentuk digitaltari khas Mangkunegaran. Penyerahan dilakukan saat pembukaan acara South East-Pacific Audio Visual Archives Association (SEAPAVAA) Conference di The Sunan Hotel Solo pada Selasa (11/6/2024).

1. Arsip rekaman saat menari

Belanda Serahkan Arsip Tarian Mangkunegaran saat Konferensi SEAPAVAAPernyerahan arsip tarian Mangkunegaran saat konferensi Seapavaa di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Penyerahan dilakulan oleh Director General of the Netherlands Institute for Sound and Vision, Mr Eppo van Nispen tot Sevenaer kepada oleh KGPAA Mangkunegara X bersama Plt Kepala Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto.

Kepala ANRI, Imam Gunarto mengatakan, arsip digital audiovisual yang baru diserahkan tersebut merupakan pelengkap dari arsip Tarian Khas Mangkunegaran yang berbentuk buku. Adapun, arsip tersebut telah diajukan untuk menjadi Ingatan Kolektif Dunia atau Memory of The World UNESCO yang saat ini sedang dalam proses penilaian.

Arsip itu merupakan rekaman saat Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani atau yang dikenal dengan Gusti Noeroel sedang menari di hadapan Ratu Belanda, Wilhemina, sekitar 1936 sebagai persembahan kado pernikahan putri Ratu Wilhemina, yakni Putri Juliana dengan Pangeran Bernhard.

"Itu ceritanya menarik sekali. Jadi gamelan pengiring tarian ada di Solo yang disiarkan melalui stasiun radio Soloche Radio Vereeniginh (SRV). Tapi Gusti Noeroel bersama ayahnya KGPAA Mangkunegara VII di Belanda dalam perayaan, dan menari," jelasnya.

Namun, saat tarian belum selesai, mendadak siaran radio terputus dan mengharuskan KGPAA Mangkunegara VII yang saat itu membersamai Gusti Noeroel turun tangan menabuh sendiri gamelan untuk menggantikan pengiringnya.

“Gusti Noerul mendapat applause yang luar biasa dari hadirin di sana saat selesai menari,” kata Imam.

Baca Juga: ANRI jadi Tuan Rumah Konferensi ke-28 SEAPAVAA di Solo

2. Komitmen melakukan penyelamatan arsip

Belanda Serahkan Arsip Tarian Mangkunegaran saat Konferensi SEAPAVAAKonferensi Seapavaa di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, ANRI bersama bersama dengan South East Asia-Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA) berkomitmen menyelamatkan arsip audiovisual dari ancaman kerusakan melalui kegiatan konferensi ke-28.

Ia mengatakan penyelamatan tersebut penting mengingat banyak peninggalan masa lalu yang tersimpan di audiovisual yang masih tersebar. Arsip audiovisual ini merekam perjalanan bangsa manapun.

"Ini pertemuan sangat penting karena arsip audiovisual terus mengalami ancaman kerusakan, baik karena cuaca, suhu, kelembaban, dan karena kurang aware," jelasnya.

3. Mendapat apresiasi KGPAA Mangkunegara X

Belanda Serahkan Arsip Tarian Mangkunegaran saat Konferensi SEAPAVAAKonferensi Seapavaa di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X mengatakan, kegiatan tersebut sebagai penyambung sehingga bisa memberikan pengetahuan dan akses untuk satu sama lain.

"Ini menjadi kunci untuk kita bisa sama-sama saling belajar dan melengkapi data yang ada untuk membentuk suatu pengetahuan yang lebih holistik," katanya.

Iya juga mengapresiasi pihak Belanda yang telah menlengkapi arsip milik Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Arsip Revitalisasi Situs Kota Lama Semarang Raih Penghargaan dari ANRI

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya