Kemenag dan MBZ University Kerjasama Pengelolaan Masjid Sheikh Zayed

Akan ada Solo Culture Center.

Surakarta, IDN Times - Universitas Muhammaad Bin Zayed Uni Emirat Arab (UEA) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia terkait dengan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo kedepannya.

Penandatangan MOU tersebut digelar di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kamis (12/1/2023) sore.

Baca Juga: Potret Megah Masjid Sheikh Zayed Solo, Bisa Tampung 10 Ribu Orang

1. Teken dua MoU kerjasama.

Kemenag dan MBZ University Kerjasama Pengelolaan Masjid Sheikh ZayedMoU Kemenang dengan MBZ University UEA. (IDN Times/Larasati Rey)

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Rektor Universitas Muhammaad Bin Zayed, H.E Dr.Khaled Al Yabhouni Al Dhahrei bersama Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag RI, Kamaruddin Amin.

Usai penandatangan MOU, Dirjen Bimas, Kamaruddin Amin mengatakan ada dua kesepakatan bersama yang ditandatangani pada MOU tersebut, yakni yang pertama adalah terkait dengan co-manajemen dari Masjid Raya Syeikh Zayed Solo.

“Jadi ada dua manajemen bersama antara Kemenag dengan MBZ University, dan bersama sama mengawal karena di masjid ini nanti banyak aktivitas terkait dengan keagamaan, bukan hanya ibadah tentunya. Masjid ini nanti fungsinya banyak, ada bagaimana masjid ini nanti bisa berfungsi secara umum, bagi masyarakat secara luas,” kata Kamaruddin.

2. Masjid Sheikh Zayed akan dibuka pertengahan Januari.

Kemenag dan MBZ University Kerjasama Pengelolaan Masjid Sheikh ZayedMasjid Sheikh Zayed Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Kamaruddin mengatakan bahwa Masjid Raya Syeikh Zayed Solo akan segera dibuka secepatnya. Menurutnya, saat ini masjid tengah melakukan penyempurnaan kecil yang akan segera dituntaskan.

“Mudah-mudahan kira-kira berharap tanggal 15 atau 16 (Januari 2023) sudah selesai diserahkan resmi ke kami (Kemenag) untuk selanjutnya dioperasikan karena tadi itu sudah ada manajemen dan sudah ditandatangani bersama,” katanya.

3. Akan ada Solo Culture Center sebagai ganti dari Solo Islamic Center.

Kemenag dan MBZ University Kerjasama Pengelolaan Masjid Sheikh ZayedMasjid Sheikh Zayed Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Selanjutnya, penandatanganan MoU yang kedua adalah terkait pembangunan Islamid Center atau yang kemudian diganti nama menjadi Solo Culture Center.

Solo Culture Center tersebut nantinya akan bersama-sama anatara Pemerintah UEA dengan Kemenag RI yang seluruhnya dibiayai oleh pihak UEA.

“Itu nanti banyak aktivitas di situ, ada banyak peltihan, kegiatan yang ada di situ yang akan dikelola bersama lagi. Ini murni hibah sepenuhnya dari UEA ke pemerintah Indonesia melalui Kemenag Bimas Islam kedepannya, jadi dalam waktu dekat insyaAllah mudah mudahan lancar kita akan segera membangun Solo Culture Center sepeti Islamic Center Solo sebagai bagian yang teruntegrasi dengan masjid ini,” paparnya.

Lebih lanjut, Kamaruddin menerangkan bahwa nantinya akan ada pembelajaran tentang toleransi yang akan diterapkan di Solo Culture Center. Selain itu terdapat juga peningkatan literasi keagamaan yang bertoleransi pada paham moderat.

“Di situ ada makna toleransi Islam yang menghargai perbedaan Islam yang menghormati perbedaan baik agama suku budaya dan seterusnya jadi kegiatan atau aktivitas yang ada dalam masjid ini nanti adalah kegiatan keagamaan yang berorientasi pada paham keagamaan yang wasatiyah yang toleran,” ungkapnya.

Kamaruddin mengatakan bahwa Kota Solo akan semakin luar biasa karena mempunyai dua ikon yang sangat luar biasa pula, yakni Masjid Raya Syeikh Zayed dan Solo Culture Center.

“Ini punya masjid yang sangat ikonik ya mungkin salah satunya masih terindah yang ada di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara ,kemudian itu Solo Culture Centernya itu kepengurusannya nanti ada pengarah ada eksekutifnya itu semuanya ada dari Kementerian dan ada dari MBZ University,” pungkasnya.

Baca Juga: Sejarah Marmer Masjid Sheikh Zayed Solo: Dari Sekitar Pegunungan Alpen

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya