Lagi, Densus 88 Geledah Dua Rumah Terduga Teroris di Sukoharjo
Ilustrasi penggerebekan teroris. (IDN Times/Larasati Rey)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Tim Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror menggeledah dua rumah terduga teroris di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (16/10). Penggeledahan tersebut sebagai buntut dari penangkapan tiga orang terduga teroris yang yang dilakukan di hari Selasa (15/10) kemarin.
1. Terduga teroris tergolong difabel
IDN Times/Larasati ReyDari pantauan di lapangan, tim Densus 88 awalnya menggeledah rumah terduga teroris, AS alias Wawan di Gang Murai, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Penggeledahan dimulai sekitar pukul 10.30 WIB.
Ketua RT 02 / RW 22, Tri Kasihanto tak menyangka Wawan masuk dalam jaringan teroris. Ia mengatakan Wawan adalah difabel yang tidak mempunyai keluarga. Ia kemudian ditampung oleh temannya untuk tinggal dirumahnya.
"Dia itu orang difabel yang tinggal sebatang kara, dan tinggal di sini menumpang rumah temannya," ujar saat ditemui usai penggeledahan.
Dalam penggeledahan tersebut petugas mengamankan sejumlah buku dan pamflet tentang ajaran teroris.
2. Terduga teroris kedua tinggal tak jauh dari lokasi pertama
IDN Times/Larasati ReyEditor’s picks
Usai menggeledah rumah ASi, tim Densus 88 kemudian menuju rumah KH yang berada di Gang Manggis 2, RT 04/ RW 21. Lokasi tersebut tidak jauh dari kediaman AS.
Penggeledahan hanya berlangsung singkat, Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto mengatakan dalam penggeledahan tersebut petugas mengamankan sejumlah pamflet yang isinya tentang perang dalam pandangan kelompok tertentu.
Hadi mengatakan Kristono merupakan menantu pemilik rumah, yang ditinggali sekitar lima anggota keluarga.
"Dalam penggeledahan di gang Manggis ini hanya ditemukan buku-buku dan pamflet yang mirip-mirip dengan ajaran itu yang perang kemudian juga ditemukan buku juga yang intinya tentang pemahaman perang terhadap thaghut gitu," ujarnya.
3. Petugas tak menemukan bahan kimia
IDN Times/Larasati ReyHadi yang turut serta mengawal penggeledahan tersebut mengatakan tim Densus 88 tidak menemukan adanya bahan kimia baik di rumah AS maupun di rumah KH. Di kedua lokasi tersebut hanya ditemukan sejumlah bukun dan pamflet yang diamankan oleh pertugas.
“Kalau penangkapan saya kurang tahu tapi ini keduanya adalah hasil pengembangan yang pertama kali di RT 2 / RW 22 namanya AS dan yang di satunya namanya KH tapi KTPnya di Semanggi bukan disini,” jelas Hadi.
Hadi menambahkan kedua terduga teroris tersebut merupakan hasil pengembangan dari kasus di terorisme di Kartasura.
