Ledakan di Sukoharjo, Polisi Tangkap Penerima dan Pengirim Paket

Polisi korban ledakan alami luka bakar 70 persen

Sukoharjo, IDN Times - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, ledakan yang terjadi pukul di 18.20 WIB yang berada di lahan kosong samping rumah asrama Arumbara di Jalan Larasati Nomor AA 12 Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, bukan merupakan aksi teror. Ledakan tersebut disebabkan karena kelalaian petugas.

1. Polisi tangkap pengirim dan penerima paket

Ledakan di Sukoharjo, Polisi Tangkap Penerima dan Pengirim PaketPaket yang diduga bom di Perum Brimob Sukoharjo. (Dok/Polda Jateng)

Luthfi menjelaskan, berdasarkan hasil dari oleh tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim jinak bom (Jibom), telah ditemukan bubuk hitam. Bubuk tersebut berasal dari paket yang diterima oleh Bripka Dirgantara Pradipta--yang menjadi korban--sebelum meledak.

"Jadi bubuk hitam kita temukan 2 kantong plastik dengan ukuran 1 ons, 4 bungkus plastik kosong, sisanya residu. Kemudian ada sumbu petasan," katanya dalam jumpa pers, Minggu (25/9/2022) Malam.

Paket tersebut dikirim dari Indramayu atas nama pengirim CV Mandiri dan penerima adalah Arif Nur Huda dari Kabupaten Klaten.

"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021. Pemesannya adalah CV Mandiri atas nama Sujono Indramayu, sudah kita tangkap di Polres Indramayu penerima saudara A di wilayah Klaten sudah ditangkap di Polresta Surakarta," imbuh mantan Kapolresta Surakarta tersebut.

2. Kapolda Jateng sebut bukan aksi teror

Ledakan di Sukoharjo, Polisi Tangkap Penerima dan Pengirim PaketIlustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Luthfi menegaskan, jika ledakan tersebut bukan merupakan aksi teror, melainkan unsur kelalaian dari anggota sehingga menyebabkan bahan tersebut meledak.

Ia menyatakan, paket bubuk hitam tersebut didapat Bripka Dirgantara dari razia yang dilakukan sekitar satu tahun lalu, terkait pesanan online.

"Bahwa benar anggota kita yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia 1 tahun yang lalu terkait paket pesanan online. Namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang di CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," ujarnya.

Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memeriksa Bripka Dirgantara karena masih menjalani perawatan intensif.

"Kita gak bisa memastikan lalai karena korban dalam hal ini anggota masih dalam kondisi sakit di rumah sakit. Nanti kalau sudah (sembuh), kita periksa. Anggota yang lain sudah kita periksa. Benar, pada saat itu di daerah Jurug dilakukan operasi COD (cash on delivery) pengiriman bahan bubuk hitam yaitu bahan mercon," imbuhnya.

3. Bripka Dirgantara alami luka bakar 70 persen

Ledakan di Sukoharjo, Polisi Tangkap Penerima dan Pengirim PaketKomples Brimop Grogol, Sukoharjo. (Dok/Polda Jateng)

Saat ini, Bripka Dirgantara menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi, Solo. Ia mengalami luka bakar 70 persen.

"Kondisi korban 70 persen luka bakar kemudian kakinya ada luka terbuka, tapi kita belum cek kondisi korban," ucap Luthfi.

Baca Juga: [BREAKING] Paket Meledak di Aspol Sukoharjo Berisi Sumbu Kembang Api

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya