Pemkot Solo Tak Larang Study, Sebut Disdikbud Jateng Terlalu Reaktif

Meminta adanya evaluasi

Surakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak melarang adanya study tour usai adanya kecelakaan yang bus karyawan wisata di Subang.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa di kantor Balaikota Solo, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga: Iriana Bersama Ribuan Kader PKK Hadiri Puncak HKG PKK ke-52 di Solo

1. Dinilai terlalu reaktif

Pemkot Solo Tak Larang Study, Sebut Disdikbud Jateng Terlalu Reaktifciri umum hidden gem (freepik.com/freepik)

Teguh menilai apa yang disampaikan dinas pendidikan Jawa Tengah terlalu reaktif.

“Itu terlalu reaktif, terlalu reaktif. Orang harus melihat kacamata dari mana. Yang kedua bahwa kegiatan ini berbeda, study tour yang kejadian itu kelulusan," ujarnya.

"Kita lulusan nggak pernah ada study tour. Tidak melarang study tour, dengan tegas tidak melarang study tour,” imbuhnya.

2. Menurutnya tidak semua sekolah lakukan study tour

Pemkot Solo Tak Larang Study, Sebut Disdikbud Jateng Terlalu ReaktifKompasiana.com

Lebih lanjut, Teguh menyebut seharusnya seluruh kepala dinas kabupaten dan Kota diajak bicara sebelum mengeluarkan sebelum adanya instruksi tersebut.

“Seharusnya kepala daerah diajak bicara. Tidak semua sekolah menjalankan study tour. Mesti akan dilihat penyelenggara siapa, kendaraan siapa,” jelasnya.

3. Harus ada evaluasi

Pemkot Solo Tak Larang Study, Sebut Disdikbud Jateng Terlalu Reaktifdokumen pribadi

Sementara, terkait kecelakaan yang menimpa rombongan bus study tour, Teguh menilai harus ada evaluasi pada dinas perhubungan dan pihak kepolisian. Untuk menindaklanjuti kendaraan yang digunakan.

“Dari kejadian harus ada evaluasi, harusnya dilihat konteksnya alasannya apa,” pungkasnya.

Baca Juga: Tuan Rumah Dekranas, Okupansi Hotel di Solo Naik Hingga 100 Persen

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya