Relawan Jokowi Gelar Musra, Jaring Nama Capres dan Cawapres

Musyawarah rakyat digelar di 34 Provinsi.

Surakarta, IDN Times - Belasan organisasi relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkolaborasi untuk mengadakan Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia.

Musra yang akan digelar di 34 provinsi tersebut salah satunya untuk melakukan penjaringan Capres-Cawapres 2024-2029.

Baca Juga: Ungkap Aliran Dana untuk Musra, Relawan Jokowi: Tidak Ada dari Istana!

1. Untuk mencari pemimpin yang merakyat.

Relawan Jokowi Gelar Musra, Jaring Nama Capres dan CawapresPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ketua Panitia Musra, Panel Barus mengatakan Musra merupakan mekanisme untuk mencari pemimpin rakyat yang melanjutkan agenda kerakyatan Presiden Jokowi.

Musra sendiri akan digelar di 34 provinsi di Indonesia. Panitia mentargetkan minimal 3.000 peserta musyawarah di setiap provinsi.

“Musra diadakan untuk mencari pemimpin nasional dengan melibatkan rakyat seluas-luasnya. Ini akan menjadi alat rekam paling jujur dari rakyat. Rakyat dibebaskan untuk menyampaikan pilihan baik secara langsung maupun e-voting bagi yang tidak hadir,” katanya Jumat (16/07/2022).

2. Didukung oleh belasan organisasi Jokowi.

Relawan Jokowi Gelar Musra, Jaring Nama Capres dan CawapresProjoSulsel

Acara tersebut merupakan kolaborasi dari organisasi relawan Presiden Jokowi diantaranya Projo, Seknas Jokowi, BaraJP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, RKIH, Duta Jokowi, Indeks, Jaman, Gapura, KIB, Almisbat, RPJB, Kornas Jokowi, serta GK.

Panel mengatakan, rangkaian kegiatan Musra akan dimulai di pada 27 Agustus 2022 di Bandung, Jawa Barat. Diharapkan berakhir dan mengerucut pada awal Maret 2023.

“Untuk Jawa Tengah nanti dipusatkan di Stadion Manahan pada bulan Desember setelah acara G20 selesai,” ungkapnya.

3. Munculkan nama capres dan cawapres.

Relawan Jokowi Gelar Musra, Jaring Nama Capres dan CawapresDok.Istimewa

Dalam Musra tersebut akan membicarakan ada tiga sesi musyawarah yakni sesi pertama agenda kebangsaan dan program prioritas haraan rakyat, sesi kedua karakteristik kepempimpinan harapan rakyat, dan sesi ketiga, pemilihan nama-nama capres dan cawapres dambaan rakyat.

"Presiden dan Wakil Presiden 2024 itu bukan hanya urusan segelintir elite politik, tapi menjadi urusan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Meski membicarakan soal capres dan cawapres, Panel menegaskan belasan organ relawan tersebut bukan dalam kapasitas mendukung siapapun calon yang sudah ada. Termasuk para pendukung calon yang sudah mendeklarasikan diri.

“Karena jelas pidato Ketua Dewan Pembina pak Jokowi, jangan buru-buru. Gali lagi kehendak rakyat. Setelah beliau berpidato seperti itu, kita gali dan kita rumuskan mekanismenya Musyawarah Rakyat ini. Setelah Maret atau Musra terakhir di Jakarta kita baru akan tentukan arah dukungannya kemana,” pungkasnya.

Baca Juga: Elektabilitas Gibran Melejit, Terbanyak Dipilih Jadi Cagub Jateng

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya