Zona Merah dan RS Penuh, Pemkot Solo Aktifkan Lagi Rumah Karantina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Berdasarkan data dari website www.corona.jateng.go.id, Kota Solo ditetapkan sebagai zona merah penyebaran COVID-19. Naiknya status Kota Solo tak lepas dari banyaknya kasus terkonfimasi positif COVID-19 di Solo.
Baca Juga: Larangan Mudik ke Solo, Penumpang Bandara Adi Sumarmo Turun 66 Persen
1. Kasus naik karna tracing diperluas
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo tak menampis ditetapkanya Solo sebagai zona merah penyebaran COVID-19. Ia justru mejelaskan jika banyaknya kasus terkonfimasi positif COVID-19 karena tim Satgas Penanganan COVID-19 memperluas area tracing di masyarakat.
"Kita kan semakin kenceng lakukan tracing jadi zona ne merah banget," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Rudy tersebut menjelaskan dalam sehari ia bisa menemukan ratusan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 melalui tracing yang dilakukan.
"Kita terus lakukan tracing, cepet, bahkan kemarin dari 120 orang yang ditracing semuanya positif," jelasnya.
2. Kasus COVID-19 mencapai 4.100
Editor’s picks
Hingga Selasa (21/12/20) jumlah positif COVID-19 di Kota Solo sebanyak 4.100 orang, dengan rincian 207 menjalani perawatan, 1.223 melakukan isolasi mandiri, 2.463 dinyatakan sembuh, dan 207 meninggal dunia.
Sedangkan untuk pasien suspek berjumlah 1.500 orang, dengan rincian 62 orang menjalani perawatan, 10 orang melakukan isolasi mandiri, 1.327 sembuh, dan 101 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat saat ini Tim Satgas masih melakulan tracing.
3. Aktifkan kembali rumah karantina
Lebih lanjut, Rudy mengatakan akan mengaktifkan kembali rumah karantina yakni Ndalem Joyokusuman, yang sebelumnya digunakan pada masa awal penetapan kejadian luar biasa (KLB) COVID-19 di Solo pada bulan Maret lalu. Pengunaan kembali lokasi Ndalem Joyokusuman lantaran meningkatkan kasus positif virus corona di Kota Solo. Rudy mengatakan jika saat ini, ruang isolasi di rumah sakit sudah penuh terisi oleh pasien COVID-19.
Selain Ndalem Joyokusuman, rencanan Rudy juga akan menggunakan rumah dinas Wakil Walikota, dan rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) untuk lokasi karantina.
"Isolasi karantina mandiri disiapkan bagi masyarakat yang rumahnya tidak memenuhi karantina mandiri," terangnya.
Selain itu, Pemprov Jateng juga telah menyedia rumah sakit darurat pasien positif virus corona tanpa gejala (OTG) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Akan tetapi, menurut Rudy lokasi tersebut tidak cukup lantaran harus berbagi dengan daerah lain. Selain Ndalem Joyokusuman, Rudy juga akan menyiapkan lokasi di Solo Techno Park utara.
"Rumah sakit sudah penuh, namun ruang isolasinya yang tidak ada, kan itu ada yang di rawat di bangsal ada yang di ruang ICU," pungkasnya.
Baca Juga: Flyover Purwosari Solo Batal Dibuka Akhir Tahun 2020