Jelang Maulid Nabi, Mbah Kasmijah Kebanjiran Pesanan Keranjang Bambu

40 tahun tekuni kerajinan keranjang bambu

Kudus, IDN Times - Kasmijah berusia 70 tahun warga Desa Jepang Kecamatan Mejobo, Kudus sudah 40 tahun membuat keranjang yang terbuat dari bambu. Hingga kini diusia yang tidak lagi muda, usaha membuat keranjang masih ia tekuni.

Kasmijah yang tinggal bersama suami dan cucunya tinggal di rumah yang sederhana. Di sana mereka membuat kerajinan keranjang yang terbuat dari bambu. Mulai dari keranjang, tambel, ikrak, hingga kukusan.

Baca Juga: Wayang Suket, Kerajinan dari Rumput Khas Purbalingga yang Nyaris Punah

1. Sudah 40 tahun membuat keranjang dari bambu

Jelang Maulid Nabi, Mbah Kasmijah Kebanjiran Pesanan Keranjang BambuIDN Times/Aji

Usaha kerajinan tersebut masih ia tekuni karena untuk membutuhi kebutuhan sehari-sehari. Meskipun diusia yang tua, tangan Mbah Kasmijah masih lihai mengayam keranjang terbuat dari bambu satu persatu.

“Sudah 40 tahunan menekuni membuat keranjang dari bambu ini,” begitu kata dia saat dijumpai di rumahnya, Selasa (6/11/) kemarin.

2. Dalam sehari bisa buat 30-40 keranjang

Jelang Maulid Nabi, Mbah Kasmijah Kebanjiran Pesanan Keranjang BambuIDN Times/Aji

Untuk membuat keranjang yang terbuat dari bambu, bahannya harus membeli terlebih dahulu. Terutama bahan pokoknya, yakni bambu. Mbah Kasmijah beli satu ikat atau batang bambu dengan ukura 1,5 meter dibeli dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.

“Selain bambu juga bahannya ada pewarna. Warnanya merah dan hijau,” kata dia.

Untuk membuat keranjang dengan ukuran kecil, satu batangnya itu bisa dibuat hingga 10 keranjang. Dalam sehari, ia hanya mampu membuat 40 keranjang. Itu pun saat kondisi Mbah Kasmijah sedang tidak lelah. Jika sedang lelah,ia mengaku hanya semampunya saja.

“Sehari itu bisa 30-40 keranjang bisa kami buat,” tutur dia.

3. Kebanjiran permintaan jelang Maulid Nabi Muhammad SAW

Jelang Maulid Nabi, Mbah Kasmijah Kebanjiran Pesanan Keranjang BambuIDN Times/Aji

Saat ini, ia mengaku tengah kebanjiran pesanan keranjang bambu. Hal ini tidak lepas karena saat ini di Kudus ada tradisi Golok-golok menthok.

Golok – golok menthok merupakan sebuah tradisi berkumpul di langgar atau masjid kemudian saling bertukar ketan yang ditanak dan serundeng diletakkan dalam sebuah keranjang kecil atau biasa disebut nanya.

“Kalau bulan Maulud ini ramai. Karena nanti ada peringatan hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Banyak yang pesan. Dari pedagang langsung datang kesini,” ujar dia.

Harga jual keranjang buatan Mbah Kasmiaj dipatok dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 10 ribu. Itu saja, dengan jumlah keranjang 10 biji. Sehingga satu bijinya dipatok harga Rp 1.000 hingga Rp 1.500,.

“Langsung dari pedagang yang datang sendiri. Biasanya jadi langsung diambil para pedagang,” ungkap dia.

4. Pesanan keranjang dari masyarakat hingga sekolahan

Jelang Maulid Nabi, Mbah Kasmijah Kebanjiran Pesanan Keranjang Bambushutterstock.com/22 August

Sementara itu, salah satu pedagang keranjang di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Suzainah mengatakan, saat ini permintaan keranjang tengah ramai. Karena di Kudus di bulan Mualid Nabi Muhammad SAW ada beberapa kegiatan.

“Kemarin sudah ada yang pesan dari warga dan sekolah. Mau dibut acara tradisi golok-golok menthok,” jelasnya.

Menurutnya, untuk keranjang dengan ukuran kecil dijual dengan harga Rp 2.000 sedangkan dengan ukuran besar dijual dengan ukuran Rp 5.000.

“Selain ada keranjang jenis untuk naruh makanan. Ada jenis keranjang lain, seperti tambel, besok dan lainnya,” tambahnya.

Baca Juga: Kreatif! Bunga Telang Disulap jadi Kerajinan & Bahan Olahan Makanan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya