Heboh Telur Asin Palsu di Banyumas, Ini Perbedaannya Dengan yang Asli 

POM Banyumas turunkan tim pantau peredaran di pasaran

Purwokerto, IDN Times – Tim Loka POM Kabupaten Banyumas menelusuri temuan dugaan telur asin palsu di rumah Karomah, warga Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas yang menghebohkan warga.

Meskipun bebas formalin dan boraks, namun karena proses produksi dan bahan mentah yang tidak memenuhi standar kelayakan, maka masyarakat diimbau tidak mengonsumsi telur asin tersebut.

Baca Juga: 5 Makanan Palsu yang Pernah Terdapat di Tiongkok, Bisa Bahaya Banget!

1. Loka POM uji kandungan bahan kimia dan cemaran mikroba

Heboh Telur Asin Palsu di Banyumas, Ini Perbedaannya Dengan yang Asli Istimewa

Loka POM Banyumas bersama Laboratorium Kesehatan Daerah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengambil sampel telur asin yang diduga palsu. Tim kemudian menguji kandungan bahan kimia seperti formalin dan boraks dan juga cemaran bakteri pada telur tersebut.

“Dari hasil pengujian tidak ditemukan bahan kimia formalin dan boraks,” kata Kepala Loka POM Banyumas, Suliyanto.

Loka POM juga melakukan pengujian terhadap sampel di Laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang, sesuai dengan SNI 01-4277-1996 tentang syarat mutu telur asin yang mensyaratkan uji organoleptis, kadar garam syarat minimal 2 persen, syarat negatif cemaran mikroba Salmonella thyposa, Staphylococcus aureus, dan syarat maksimal 10 koloni.

“Hasil uji laboratorium di Semarang belum keluar, biasanya dua minggu hasilnya baru keluar,” ujar dia.

2. Telur palsu bagian kuning telurnya seperti jelly

Heboh Telur Asin Palsu di Banyumas, Ini Perbedaannya Dengan yang Asli Istimewa

Tim Loka POM bersama Dinas Kesehatan juga melakukan uji organoleptis terhadap sampel dan membandingkannya dengan telur asin normal. Dari uji organoleptis, tampak putih telur (albumin) berwarna cokelat tua dan kenyal seperti agar, kuning telur (yolk) tampak berwarna hitam pada bagian luarnya, sementara bagian tengah berwarna kuning muda dan membrane telur (vateline) tampak tebal.

Selain pengujian laboratorium, tim juga mendatangi rumah produksi telur asin yang diduga palsu. Hasil observasi menunjukkan produksi telur tidak memenuhi standar mutu higienitas dan sanitasi.

“Kemungkinan bahan mentah yang digunakan juga kurang baik,” ujar dia.

3. Terjunkan tim antisipasi peredaran telur asin tak layak konsumsi

Heboh Telur Asin Palsu di Banyumas, Ini Perbedaannya Dengan yang Asli IDN Times/Handoko

Untuk mengantisipasi peredaran telur dengan kualitas di bawah standard kesehatan itu, Loka POM akan menerjunkan tim ke pasaran. Tim akan menyisir penjual-penjual telur dan mengambil sampel untuk memastikan kualitas telur baik.

“Untuk telur dengan kualitas yang kurang bagus saran saya jangan dikonsumsi. Cari saja telur lain yang masih bagus,” kata dia.

Untuk antisipasi lain, Loka POM menyarankan agar pemilik usaha produksi telur asin mendaftarkan izin edar Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Sanitarian Puskesmas setempat  juga akan memberikan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) untuk para produsen produk pangan.

Baca Juga: Keracunan Massal di Banyumas, 29 Warga Masih Dirawat

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya