TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Capung Badak, Bisa Menjadi Kanibal Ketika Terdesak!

Capung badak mampu terbang dengan kecepatan tinggi

Capung badak (inaturalist.org/denywahyudi)

Intinya Sih...

  • Capung badak adalah karnivor yang membantu menstabilkan populasi serangga lain
  • Capung badak suka memakan kupu-kupu dan capung lain, serta memiliki penyebaran luas di Asia dan Australia
  • Capung badak aktif di musim panas, memiliki kebiasaan unik dalam bertengger, dan mengalami metamorfosis dari larva menjadi dewasa

Kalau kamu tinggal di desa atau di sekitar rumahmu terdapat banyak pepohonan pasti kamu sering melihat capung berwarna hijau. Nama capung tersebut adalah capung badak atau Orthetrum sabina, ia juga jadi salah satu capung yang paling mudah dijumpai di Indonesia. Capung ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna hijau, bagian belakangnya yang berwarna hitam putih, dan ukurannya yang cukup besar.

Walau terlihat tidak berguna namun ia merupakan karnivor yang membantu menstabilkan populasi hewan kecil seperti nyamuk, kupu-kupu, dan belalang, lho. Tubuhnya yang ramping dan kecepatannya yang tinggi membantu hewan ini untuk menangkap berbagai jenis mangsa. Tak hanya itu, capung badak juga memiliki beberapa fakta unik yang akan kita bahas di artikel ini!

1. Capung badak merupakan hewan kanibal

Artikel di jurnal Scientific Reports in Life Sciences menerangkan kalau capung badak sangat suka memakan kupu-kupu dan capung lain. Bahkan di beberapa kesempatan ia juga terlihat memakan sesama capung badak, lho. Hal ini menjadikannya sebagai spesies kanibal. Namun kebiasaan kanibalismenya tersebut tidak dilakukan setiap saat dan hanya terjadi saat ada kesempatan atau saat pasokan makanan mulai menipis. Pada kebanyakan kesempatan serangga ini lebih sering memakan kupu-kupu, spesies capung lain, belalang, lalat, atau arthropoda kecil.

2. Punya badan yang ramping dan berwarna hijau

Capung badak punya perawakan yang tidak jauh berbeda dari spesies capung lain. Badan yang memanjang, tubuh yang ramping, dua sayap yang panjang, dan mata yang besar jadi ciri serangga ini. Ia juga punya tubuh berwarna hijau yang memudahkannya berkamuflasme di rerumputan dan pepohonan. Selain hijau, bercak putih dan garis hitam juga terlihat tersebar di badan, kaki, dan bagian belakang tubuhnya.

Ukuran capung badak sendiri cukup besar karena panjang maksimalnya bisa mencapai 4,6 cm, terang artikel di jurnal Journal Of Natural Sciences And Mathematics Research. Secara umum bentuk tubuh,  morfologi, dan ukuran capung jantan dan betina juga sama. Perbedaan keduanya hanya perbedaan minor seperti ukuran tubuh yang lebih lebar atau lebih panjang beberapa milimeter.

Baca Juga: 6 Fakta Elang Ekor Merah, Burung yang Muncul di Film Hollywood

3. Capung badak sangat mudah dijumpai dimanapun

Dilansir GBIF, capung badak punya penyebaran yang terbilang luas karena mendiami banyak daerah seperti Afrika, Australia, sampai Asia. Ia dengan mudah dapat dijumpai di Indonesia, Australia, India, Papua Nugini, Filipina, Malaysia, Brunei, Thailand, Tiongkok, sampai Jepang. Habitatnya juga cukup beragam, hutan, kebun, sawah, taman, sampai area pemukiman dapat ditinggali serangga ini. 

Tempat-tempat tersebut sangat nyaman bagi capung ini karena menyediakan makanan dan tempat persembunyian yang melimpah. Biasanya ia akan beterbangan di rerumputan untuk mengintai mangsa. Capung ini juga punya kebiasaan unik, yaitu ia sering bertengger di ujung kayu atau ranting kering dalam waktu yang lama. Bahkan saat diganggu dan kabur ia tetap akan bertengger di tempat yang sama selama beberapa kali.

4. Populasinya sangat melimpah pada musim panas

Musim panas adalah musim di mana berbagai jenis serangga menjadi sangat aktif mencari makan dan berkembang biak. Tentunya hal ini juga berlaku bagi capung badak di mana saat musim panas populasinya sangat melimpah sampai membentuk semacam kawanan, jelas India Biodiversity Portal. Serangga ini juga termasuk hewan diurnal yang secara umum lebih aktif pada siang hari.

Di malam yang gelap biasanya ia akan beristirahat dengan cara bertengger di batang atau ranting pohon. Namun saat ada cahaya terang seperti cahaya lampu ia bisa terbang ke sana dan mengitari cahaya tersebut. Bahkan pada beberapa kesempatan capung ini juga kerap masuk ke rumah manusia, lho. Karena hal tersebut beberapa orang menganggap kalau kehadiran hewan ini cukup mengganggu.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya