TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ular yang Kerap Ditemukan di Dataran Tinggi Indonesia, Beragam!

Dataran tinggi yang asri jadi habitat yang disukai ular

Ular tampar gunung, salah satu ular yang hidup di dataran tinggi (inaturalist.org/hafiz_)

Intinya Sih...

  • Ular tampar hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1,500 meter, suka memakan katak dan kadal, serta aktif di siang hari.
  • Ular siput dapat ditemukan di dataran tinggi dengan ketinggian hingga 1,800 meter, hanya memakan moluska seperti keong dan siput.
  • Ular picung yang berbahaya dan berbisa tinggi dapat ditemukan di dataran tinggi hingga ketinggian 1,800 meter, suka memakan kodok dan ikan.

Ular termasuk reptil yang punya kemampuan adaptasi luar biasa karena bisa ditemukan hampir di semua tipe habitat. Pantai, laut, dataran rendah, hutan, gurun, sungai, sawah, area pemukiman, sampai dataran tinggi bisa dihuni oleh reptil tidak berkaki ini. Selama ada makanan, tempat berlindung, dan tempat untuk berkembang biak sebenarnya ular bisa hidup di mana pun.

Salah satu tempat yang cukup banyak dihuni oleh ular adalah dataran tinggi. Hal ini dapat terjadi karena dataran tinggi punya pasokan makanan yang berlimpah, pepohonan untuk berlindung, dan daerah yang asri dan jarang dijamah oleh manusia. Tentunya Indonesia punya banyak sekali dataran tinggi, karenanya juga banyak ular yang hidup di sana. Untuk itu, kali ini kita akan membahas beberapa jenis ular yang sering ditemukan di dataran tinggi Indonesia!

1. Ular tampar

Ular tampar atau tali picis merupakan sebutan bagi ular-ular yang berasal dari genus Dendrelaphis. Di Indonesia sendiri terdapat banyak spesies ular tampar, mulai dari Dendrelaphis pictus, Dendrelaphis formosus, sampai Dendrelaphis subocularis. Secara umum mereka punya ciri fisik yang serupa, yaitu tubuh yang panjang, ramping, mata yang besar, dan warna hijau, cokelat, atau kuning yang cerah.

Ular dengan panjang rata-rata 1 meter ini juga merupakan ular tidak berbahaya dan sangat suka memakan katak dan kadal, jelas Ecologyasia. Ia biasanya ditemukan di dataran rendah sampai dataran tinggi hingga ketinggian 1,500 meter di atas permukaan laut. Hutan, kebun, daerah lembab, sawah, taman, sampai area pemukiman dapat dihuni oleh ular yang aktif di siang hari ini. Biasanya ular tampar kerap terlihat di atas pohon atau dedaunan dan warna hijaunya jadi kamuflase yang baik untuk bersembunyi dari predator.

2. Ular siput

Dilansir iNaturalistUK, ular siput merupakan ular yang berasal dari famili Pareidae dan setidaknya terdapat 42 spesies yang tersebar di Benua Asia. Seperti namanya, ular tidak berbisa ini hanya mau memakan moluska seperti keong dan siput. Rahang dan giginya juga secara khusus dirancang untuk menelan dan mengeluarkan keong dari cangkangnya. Ular ini juga sering ditemukan di pepohonan dan mampu berkamuflase di ranting atau dedaunan.

Secara umum ular siput sangat mudah ditemukan di dataran tinggi, biasanya ia bisa mendiami daerah dengan ketinggian yang mencapai 1,800 meter di atas permukaan laut. Ukuran ular siput terbilang kecil dengan spesies terbesarnya hanya punya panjang sekitar 1 meter. Hutan, daerah dengan vegetasi rapat, daerah lembab, kebun, taman, dan area pemukiman jadi rumah yang ideal bagi ular ini. Tiap spesies juga punya warna yang beragam mulai dari cokelat, hitam, kemerahan, sampai kekuningan.

Baca Juga: 6 Fakta Mulga, Ular yang Suka Menggigit Korbannya Berulang Kali  

3. Ular picung

Ular picung juga umum ditemukan di dataran tinggi, tak cuma satu tapi ada beberapa spesies ular picung yang menghuni dataran tinggi. Beberapa diantaranya adalah Rhabdophis subminiatus, Rhabdophis chrysargos, dan Rhabdophis flaviceps. Ular satu ini juga cukup berbahaya dan berbisa tinggi. Bahkan R. subminiatus tak cuma berbisa tapi juga punya racun di bagian lehernya, terang Nick's Wild Life.

Hutan, daerah lembab, kebun, sawah, taman, rawa, area pertanian, dan area pemukiman bisa dihuni oleh ular ini. Daerah-daerah tersebut menyediakan makanan yang sangat disukai ular ini, yaitu kodok dan ikan. Ketinggian tertinggi yang tercatat dapat dihuni oleh ular picung ada di sekitar 1,800 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya juga luas karena dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, sampai Sulawesi.

4. Ular viper

Ular viper mungkin jadi salah satu ular yang paling mudah dikenali dari kepalanya yang berbentuk segitiga dan taring panjangnya yang bisa ditekuk. Di Indonesia ular ini juga bisa ditemukan dimanapun, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi hingga ketinggian 1,200 meter di atas permukaan laut. Kamu juga harus waspada jika bertemu ular ini karena ia merupakan ular berbisa tinggi dan berbahaya.

Namun walau bentuk kepalanya mudah dikenali ia punya kemampuan kamuflase yang luar biasa, lho. Tubuhnya yang dominan berwarna hijau, cokelat, dan kekuningan sangat mirip dengan kayu, batu, atau daun. Ular ini juga cenderung pasif jadi ia bisa berbaur dengan sempurna di hutan, area pertanian, rerumputan, dan pepohonan. Ukuran ular viper juga tak terlalu besar dengan panjang rata-rata yang ada di kisaran 1 sampai 1,5 meter.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya