Hari Tanpa Bayangan Ternyata Membawa Pertanda, Simak Penjelasan BMKG
Cuaca di Jateng bakal lebih panas dibanding biasanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Fenomena kemunculan Hari Tanpa Bayangan yang jatuh mulai 10 Oktober besok, bakal menjadi pertanda adanya peralihan musim, dari kemarau menjadi penghujan.
Baca Juga: Hari Tanpa Bayangan Mulai 10 Oktober, Apa Dampaknya Bagi Manusia?
1. Puncak kemarau terjadi di bulan Oktober
Menurut Kasi Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Semarang, Iis Widya Harmoko, adanya potensi peralihan musim itu bisa dilihat dari kondisi di bulan ini yang sudah masuk puncak kemarau.
Situasi tersebut hampir sama dengan tahun sebelumnya karena Hari Tanpa Bayangan dengan kulminasi utama diatas kepala manusia selalu terjadi rutin saban tahun.
"Di tahun ini, Hari Tanpa Bayangan akan muncul pertama kali di Jepara mengingat posisi matahari yang muncul dari arah utara, sehingga titik pertama ada di sana. Kemudian yang paling terakhir berada di Cilacap," kata Iis ketika berbincang dengan IDN Times, di Hotel Dafam, Jalan Imam Bonjol, Semarang, Rabu (9/10).
Baca Juga: 5 Fakta Hari Tanpa Bayangan di Jateng dan Dampaknya Untuk Manusia
Baca Juga: 10 Fakta Kulminasi, Saat Telur Berdiri Tegak di Hari Tanpa Bayangan