TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penemuan NASA yang Bermanfaat bagi Manusia, Kini Sudah Mendunia

NASA mengembangkan banyak teknologi yang kini mendunia

busa memori (commons.wikimedia.org/Johan)

Intinya Sih...

  • NASA mengembangkan banyak teknologi yang kini mendunia
  • Berbagai jenis susu formula bayi di pasaran mengandung bahan pengayaan nutrisi hasil penelitian NASA, Formulaid.
  • Implan koklea, lensa anti gores, busa memori, dan selimut luar angkasa adalah beberapa inovasi lainnya yang lahir dari penelitian NASA.

Selama bertahun-tahun, NASA telah menjadi pionir dalam inovasi dan banyak dari teknologi yang mereka kembangkan kini telah merambah ke kehidupan sehari-hari kita. Meskipun beberapa produk seperti Velcro dan Tang sering dianggap sebagai hasil karya NASA, sebenarnya mereka hanya membantu mempopulerkan teknologi tersebut. Namun, banyak inovasi lainnya yang tidak akan ada tanpa dedikasi para ilmuwan dan insinyur NASA yang terus berusaha melampaui batas pengetahuan manusia.

Sejak awal berdirinya hampir enam dekade yang lalu, misi utama NASA adalah untuk melakukan penelitian terkait penerbangan baik di dalam maupun di luar atmosfer Bumi, serta untuk berbagai tujuan lainnya. Dari misi mulia ini, lahirlah banyak penemuan baru, paten, dan teknologi yang menjadi turunan dari penelitian mereka. Beberapa inovasi dari era antariksa yang sudah mendunia adalah contoh nyata dari dampak positif yang dihasilkan oleh lembaga ini.

1. Susu formula bayi

Berbagai jenis susu formula bayi yang dijual di pasaran mengandung bahan pengayaan nutrisi yang dikembangkan oleh NASA. Penelitian mereka mengenai potensi alga sebagai agen daur ulang untuk misi luar angkasa jangka panjang menghasilkan penemuan Formulaid (alga yang diolah menjadi minyak sayur).

Minyak sayur yang terbuat dari alga ini kemudian diproduksi secara komersial oleh Martek Biosciences Corporation di Maryland, yang melibatkan beberapa mantan ilmuwan NASA yang terlibat dalam proyek tersebut pada tahun 1980-an. Formulaid dianggap sangat bermanfaat untuk perkembangan mental dan visual bayi serta diakui sebagai suplemen makanan yang berkualitas. Hal ini disebabkan oleh kandungan dua asam lemak esensial, yaitu Asam Arakidonat dan Asam Dokosaheksaenoat.

Secara kebetulan, kedua asam lemak ini juga terdapat dalam ASI dan cenderung kurang dalam susu formula instan untuk anak kecil. Kedua asam lemak ini sangat penting bagi materi abu-abu di otak. Meskipun memiliki peranan yang signifikan, keduanya tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, sehingga harus diperoleh melalui asupan makanan.

2. Implan koklea

Seorang mantan insinyur instrumentasi di NASA, Adam Kissiah, berhasil menciptakan implan koklea pada pertengahan tahun 1970-an. Ia memanfaatkan waktu istirahat makan siang dan waktu luang lainnya untuk menyelidiki pengaruh prinsip-prinsip rekayasa terhadap telinga tengah. Motivasi utama Kissiah dalam mengembangkan alat ini adalah frustrasinya terhadap kondisi pendengarannya yang buruk, yang telah membuatnya menjalani tiga kali operasi korektif yang tidak berhasil.

Proses penelitian dan pengembangan implan ini memakan waktu sekitar tiga tahun, dan pada tahun 1977, ia berhasil mendapatkan hak paten untuk karyanya tersebut. Pada masa itu, alat bantu dengar konvensional hanya berfungsi untuk memperkuat suara, sementara implan koklea yang diciptakan Kissiah memiliki cara kerja yang berbeda. Alat ini mampu mengidentifikasi informasi sinyal ucapan dan mengubahnya menjadi impuls listrik yang dikirimkan ke telinga pasien.

Dengan demikian, implan ini dapat melewati fungsi pendengaran alami pasien dan mengirimkan impuls listrik ke berbagai area saraf pendengaran. Sejak penemuannya, lebih dari 320.000 orang telah merasakan perbaikan dalam kualitas hidup mereka berkat implan ini, termasuk mereka yang mengalami ketulian sejak lahir.

Baca Juga: 10 Foto Menakjubkan Galaksi yang Berhasil Ditangkap Hubble NASA 

3. Lensa anti gores

Lensa anti gores merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Penelitian AMES milik NASA dan Foster-Grant Corporation. Sebelum adanya pengembangan ini, lensa umumnya terbuat dari kaca yang telah dipoles dan dihaluskan. Pada tahun 1972, FDA mengeluarkan regulasi yang mewajibkan kacamata hitam dan lensa resep untuk memiliki ketahanan terhadap pecah. Hal ini mendorong produsen untuk beralih dari kaca ke lensa plastik.

Namun, lensa plastik memiliki kelemahan, yaitu mudah tergores, sehingga diperlukan inovasi. Solusi ditemukan ketika NASA menciptakan berbagai permukaan anti gores untuk helm astronot dan peralatan luar angkasa berbahan plastik. Pada tahun 1983, Foster-Grant memperoleh lisensi dari NASA untuk mengembangkan dan memproduksi lensa plastik anti gores lebih lanjut.

Mereka mengintegrasikan penelitiannya dengan teknologi NASA dan memperkenalkan produk tersebut ke pasar. Saat ini, mayoritas lensa resep, kacamata hitam, dan lensa pelindung di seluruh dunia terbuat dari plastik yang dilengkapi dengan fitur anti gores.

4. Anggota tubuh buatan

NASA telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan prostetik atau anggota tubuh buatan. Investasi berkelanjutan mereka di sektor ini telah menghasilkan berbagai kemajuan teknologi antariksa, termasuk peredam guncangan dan bantalan. Inovasi ini telah membuka peluang untuk menciptakan prostetik—alat buatan yang menyerupai bentuk bagian tubuh untuk menggantikan bagian tubuh tersebut yang hilang atau rusak—yang lebih canggih bagi manusia dan hewan.

Melalui kolaborasi dengan perusahaan seperti Environmental Robot’s Inc., pengembangan sistem otot buatan, sensor, dan aktuator telah dilakukan dengan cepat dan diintegrasikan ke dalam anggota tubuh buatan modern yang dinamis. Selain itu, aplikasi lain yang dihasilkan mencakup pengurangan gesekan antara anggota tubuh dan kulit serta pengurangan akumulasi panas dan kelembapan.

5. Busa memori

Busa memori pertama kali diciptakan oleh NASA pada tahun 1966. Tujuan awalnya adalah untuk merancang kursi yang dapat disesuaikan bagi astronaut, dengan harapan dapat mengurangi efek gaya G--ukuran percepatan yang dihasilkan oleh gravitasi Bumi pada suatu benda atau individu--selama proses lepas landas dan pendaratan. Namun, para insinyur segera menyadari bahwa perbedaan yang signifikan dalam bentuk tubuh astronaut dapat menimbulkan beberapa tantangan. Mereka juga mengamati bahwa bentuk tubuh astronaut berubah selama latihan.

Hal ini menunjukkan bahwa kursi yang dirancang khusus mungkin perlu diganti untuk setiap penerbangan, yang tentu saja tidak praktis. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif. Solusi yang ditemukan adalah menciptakan material yang dapat menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh astronaut dan kembali ke bentuk semula saat tidak digunakan, sehingga istilah busa memori pun muncul.

Pada awal tahun 1980-an, NASA mulai menyediakan busa memori untuk masyarakat umum. Meskipun pada awalnya biaya produksinya sangat tinggi bagi perusahaan swasta untuk menirunya, namun biaya pembuatan material ini telah mengalami penurunan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Saat ini, busa memori dapat ditemukan dalam berbagai produk, mulai dari kasur hingga pelindung kepala untuk olahraga.

Verified Writer

Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam kesunyian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya