TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Modal Rp75 Ribu! Dosen UNS Ciptakan APD Penangkal Virus Corona

APD dari jas hujan

Dok.Humas UNS

Solo, IDN Times - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Darmawan Ismail, Sp. BTKV (K) menciptakan Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa digunakan untuk tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya menangani pasien dengan pengakit menular. APD ciptakan Dosen FK UNS dan tim ini diberi nama Surgeons of UNS Protective Equipment (SUNS Proque).

Baca Juga: RSUD di Solo Sukses Bikin APD Sendiri, Cuma Rp50 Ribu, Murah Banget!

1. Prototipe SUNS Proque dibuat dalam waktu seminggu

Dok.Humas UNS

Dr. Darmawan dan tim membuat prototipe APD yang diberi nama SUNS Proque kurang lebih selama satu Minggu. ADP ini dipercaya bisa menjadi pencegah virus corona (COVID-19) saat merawat pasien.

Adapun bahan-bahan yang digunakan meliputi celana dan jas hujan terusan, bertangan dengan penutup kepala, plastik mika dan bando plastik, lem tembak, gunting, plastik box dan penutupnya, double tape plester, kassa penyaring air yang terkecil dan spons halus, air deterjen dan potongan handscoen atau kertas plastik.

“Alasan memilih mantol atau jas hujan karena mantol ini bahannya tidak tembus air, sehingga meminimalisir cairan masuk ke tubuh. Cara membuatnya sangat mudah, butuh waktu sekitar satu jam untuk membuat satu baju APD,” ujarnya Jumpa Pers yang digelar di Aula FK UNS, Senin (30/3).

2. Menutup seluruh bagian tubuh

Dok.Humas UNS

Dr. Darmawan mengungkapkan APD buatannya tersebut mampu menutupi seluruh bagian tubuh termasuk tangan dan wajah.

Untuk meminimalkan airborne maka dibuat air filtrator yang praktis dan mudah diganti. Jalur inspirasi dan ekspirasi (relatif) terpisah. Kemudian anggota tubuh atas dan seluruh bagian depan kepala tertutup rapat (kedap udara). Hal ini bermanfaat menghilangkan kemungkinan penempelan akibat terlemparnya dropler di kulit wajah rambut dan mukosa (mata, mulut dan hidung) serta menghilangkan kemungkinan terhisapnya sumber infeksi dari area kerja.

Filtrator juga menggunakan spons dan air deterjen. Alasan memilih spons karena serabutnya padat dan tidak beraturan sehingga filtrasi lebih maksimal, membantu kelembaban udara, membantu mengatur suhu dan memberi bau wangi.

Sedangkan untuk lokasi air filtrator ini berada di tengkuk supaya membelakangi lokasi kerja serta menjauhi sumber infeksi, jauh dari hidung sehingga aman untuk disiram air deterjen atau bahan antiseptik. Sedangkan jalur ekspirasi terpisah dan mengarah kebelakang untuk membuang kelembaban dan panas.

“Baju APD ini didesain atas bawah sehingga jika ingin BAB atau BAK tidak perlu lepas seluruh pakaian. Terdapat internal mini fan yang membantu menghisap udara luar melalui air filtrator sehingga pengguna lebih ringan saat inspirasi dan tahan lebih lama,” ungkapnya.

Baca Juga: Mengajar di SMK Wonogiri, Rektor UNS Solo Ajarkan Merdeka Belajar

Berita Terkini Lainnya