Mengajar di SMK Wonogiri, Rektor UNS Solo Ajarkan Merdeka Belajar

Modelnya dengan berdiskusi memecahkan masalah

Wonogiri, IDN Times - Dalam rangka Dies Natalis ke-44 UNS, Universitas Sebelas Maret (UNS) mengelar acara UNS Mengajar Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan di seluruh Indonesia, sejak 28 Februari 2020 lalu.

1. Rektor UNS menjadi guru di Wonogiri

Mengajar di SMK Wonogiri, Rektor UNS Solo Ajarkan Merdeka BelajarIDN Times/Larasati Rey

Dalam program UNS Mengajar Indonesia, Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho sejenak alih profesi menjadi guru di SMK Negeri 2 Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (9/3). Dihadapan ratusan siswa SMK tersebut, Prof. Jamal memberikan materi tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

"Ini adalah puncak kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-44 UNS. UNS Mengajar Indonesia ini diselenggarakan di seluruh Indonesia yang dimulai sejak 28 Februari lalu dan sudah dilakukan di Aceh, Medan, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, termasuk Papua," ujar Prof Jamal usai acara.

2. Memberikan kontribusi dalam pendidikan sekolah

Mengajar di SMK Wonogiri, Rektor UNS Solo Ajarkan Merdeka BelajarDok.Humas UNS

UNS Mengajar Indonesia sendiri merupakan program yang baru pertama kali dilakukan oleh UNS. Program tersebut bertujuan untuk mengajak semua dosen, mahasiswa serta alumni UNS bisa turun mengajar. Hal itu juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu, di hadapan ratusan siswa SMKN 2 Wonogiri, Jamal mengajak sekolah untuk menerapkan merdeka belajar. Ya itu dengan model berdiskusi memecahkan masalah melalui berpikir tingkat tinggi.

"Sekarang peran guru sebagai sistem dimana guru omong terus menjadi pusat sedangkan dengn merdeka belajar yang menjadi center adalah murid-murid," jelasnya.

3. UNS Mengajar Indonesia sudah dilakukan sejak Januari 2020

Mengajar di SMK Wonogiri, Rektor UNS Solo Ajarkan Merdeka BelajarDok.Humas UNS

Penanggung jawab UNS Mengajar Indonesia, Dr. Djono, menyatakan kegiatan tersebut tidak hanya menyasar pada dosen, tetapi seluruh civitas UNS termasuk para mahasiswa UNS.

Menurut Djono, program itu sudah sejak Januari 2020, melalui 1.738 mahasiswa KKN dan 156 dosen pembimbing lapangan di 22 provinsi dan Sabah, Malaysia. Materi yang diajarkan selain latar belakang pendidikan dari masing-masing pengajar, juga nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut sesuai dengan tujuan serta visi misi UNS sebagai kampus benteng Pancasila.

"Mereka wajib mengajar di lokasi KKN baik pendidikan formal maupun nonformal. Setelah itu, baru kita gerakkan 1.600 dosen yang dimulai sejak 24 Februari hinnga 10 Maret ini," ungkapnya.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya