Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda Rob

Banjir rob sudah melanda lebih dari 10 tahun

Pekalongan, IDN Times - Masyarakat di Kelurahan Bandengan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah mendapatkan bantuan toilet umum adaptif, setelah sebelumnya kesusahan mendapatkan akses sanitasi yang layak. Hal itu dikarenakan lokasi tempat tinggal mereka terendam rob.

Baca Juga: Banjir Rob Terjang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

1. Sanitasi buruk rentan penyakit

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Kawasan pesisir Pekalongan, khususnya di Kelurahan Bandengan selama lebih dari satu dasa warsa terakhir diterjang banjir air laut atau rob. Selain faktor iklim, rob yang muncul diduga dipengaruhi adanya penurunan muka tanah, yang mencapai 10-20 sentimeter setiap tahunnya.

Kondisi tersebut berdampak kepada masyarakat. Tak hanya kerusakan rumah, mereka juga tak mendapatkan akses sanitasi yang layak. Akibatnya, banyak masyarakat, khususnya anak-anak yang mengidap penyakit, seperti penyakit kulit, gatal-gatal, diare, dan tipes.

2. Sanitasi tak bisa diakses karena terendam rob

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Rob turut merusak sistem dan akses sanitasi masyarakat. Sebab sanitasi yang saat ini atau yang mereka buat sebelumnya sudah tak bisa digunakan lantaran toilet dan tangki septic tank terendam oleh air laut atau rob.

"Kondisi lingkungan di sini sanitasinya tidak bisa dipakai. Ada WC umum lokasinya jauh. Kalau WC di masing-masing rumah sudah tidak bisa dipakai karena terendam air," ungkap Warga RT 4 RW 5 Kelurahan Bandengan, Krisnawati kepada IDN Times, Selasa (24/12).

Semakin parahnya merendam, mengakibatkan tangki bocor hingga mengakibatkan tinja yang tersimpan keluar bercampur dengan air rob dan menggenangi rumah masyarakat. Terbatasnya akses sanitasi memaksa sebagian masyarakat untuk melakukan BAB sembarangan.

3. Tenaga ahli dua universitas dilibatkan

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Melalui Program Peningkatan Tanggap Darurat dan Pemulihan Bencana Lingkungan (TANGGUH) yang digagas Yayasan BINTARI, masyarakat yang tak mendapatkan akses sanitasi layak dibuatkan toilet adaptif. Sejumlah tenaga ahli dari UNDIP Semarang dan UNIKAL Pekalongan dilibatkan, sekaligus memberikan pelatihan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Brayo Nusantara, Kelurahan Bandengan serta tukang, yang membangun toilet tersebut.

Dengan adanya pelatihan dapat memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat, KSM, dan tukang dalam membangun toilet adaptif. Pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan saat pelatihan tak hanya terpaku pada aspek teknis, tetapi juga aspek manajemen. Sehingga mereka mampu menyebarluaskan pembelajaran pembangunan toilet adaptif di wilayah lain yang tergenang, baik di Kota Pekalongan maupun daerah lain yang memiliki permasalahan yang sama.

4. Masa pakainya lebih lama

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Toilet adaptif ini berbeda dengan toilet pada umumnya karena dirancang memiliki masa pakai yang agak lama, yakni 5 tahun. Toilet ini menggunakan biofilter, sehingga memiliki septic tank yang kedap air dan tak terpengaruh dengan kemunculan rob.

Teknologi biofilter adalah metode pengolahan air kotor atau limbah dengan memanfaatkan mikro organisme sehingga menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali. Cara itu biasanya dilakukan dengn media khusus, sebagai habitat mikro organisme.

5. Tangki harus kedap air laut

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Air yang sudah bersih akan dimanfaatkan untuk hidroponik atau penanaman sayuran atau tanaman, yang kemudian bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat. Bangunan toilet juga dirancang bisa dinaikkan jika di kemudian hari, air permukaan rob mengalami kenaikan.

"Di area rob seperti ini, septic tank harus dalam keadaan kedap air. Kalau air laut masuk ke sistem, mikro organisme akan mati. Soalnya terkena air asin. Dengan model adaptif ini, sistem tidak bisa ditembus dengan air dan level ketinggiannya bisa disesuaikan dengan ketinggian air rob," ungkap tenaga ahli UNDIP Semarang, Arya Rezagama.

6. Turut mengatasi permasalahan air bersih

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Toilet ini juga mengaplikasikan teknologi Pemanenan Air Hujan (PAH), sehingga turut bisa mengatasi permasalahan air bersih masyarakat Kelurahan Bandengan.

"Kami berterima kasih bisa dibantu toilet ini. Sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan, karena banjir rob sudah melanda 10 tahun lebih. WC terendam rob," imbuh Ketua RT 4 RW 5, Qosim.

7. Bisa diaplikasikan menggunakan dana desa

Toilet Adaptif, Solusi Sanitasi Warga Pekalongan yang Dilanda RobIDN Times/Dhana Kencana

Adanya toilet ini nantinya bisa menghentikan penyebaran vektor penyakit dari limbah tinja, sehingga menurunkan risiko kesehatan dan lingkungan masyarakat terdampak banjir rob.

Toilet ini dibangun di lingkungan RW 5 Kelurahan Bandengan, Kota Pekalongan. Sedikitnya ada 51 Kepala Keluarga (KK) di tiga RT yang menerima manfaat toilet ini.

"Konsep pembuatan toilet ini sebenarnya sangat murah. Semoga ini bisa menjadi percontohan. Harapannya masyarakat setempat juga diaplikasikan menggunakan dana desa. Ini cukup membantu mereka di tengah kondisi serba sulit akan akses sanitasi," jelas Manajer Komunikasi Yayasan Bintari Semarang, Amalia Wulansari.

Baca Juga: Bappenas Butuh Dana Rp404 Triliun untuk Perbaikan Sanitasi Indonesia

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya