TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Pura Mangkunegaran Lokasi Pernikahan Kaesang - Erina di Solo

Punya Taman Pracima Tuin, ikon baru Kota Surakarta

Pura Mangkunegaran, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Pura Mangkunegaran bakal menjadi lokasi resepsi ngunduh mantu pernikahan putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono, Minggu (11/12/2022).

Pura Mangkunegaran merupakan salah satu tempat yang bisa kalian kunjungi jika mampir ke Kota Solo. Memiliki sejarah panjang, dan terhubung dengan Kerajaan Mataram Islam, Pura Mangkunegaran menjadi salah satu tempat bersejarah.

Baca Juga: Potret Pura Mangkunegaran, Lokasi Pernikahan Kaesang - Erina di Solo 

1. Didirikan oleh Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa

Persiapan tasyakuran Kaesang Pangarep di Pura Mangkunegaran. (IDN Times/Larasati Rey)

Sejarah berdirinya pura Mangunegaran yakni pada 17 Maret 1757 atau bertepatan hari Sabtu Legi tanggal 5 Jumadilawal, tahun Alip Windu Kuntara, tahun Jawa 1638, dilakukan penandatanganan Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa di Salatiga disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC seperti dilansir dari website resmi Pura Mangkunegaran.

Pendiri Mangkunegaran yakni Raden Mas Said bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I, lengkapnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang. Penguasa Mangkunegaran berkedudukan di Puro Mangkunegaran.

Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.

2. Tahun 1946 bergabung dengan NKRI

Puro Mangkunegaran Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang berada di bawah Kasunanan dan Kasultanan. Pada tahun 1757 – 1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.

Setelah berabad-abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegara VIII bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mangkunegara dan Puro Mangkunegaran hingga kini masih tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya.

3. Memiliki koleksi peninggalan sejarah tinggi

IDN Times/Larasati Rey

Istana Mangkunegaran terdiri dari dua bagian utama yakni pendopo dan dalem yang diapit oleh tempat tinggal keluarga raja.

Yang unik keseluruhan istana Pura Mangkunegaran dibuat dari kayu jati yang bulat atau utuh. Di dalam pura Mangkunegaran juga terdapat Pringgitan, ruang dimana keluarga raja menerima para pejabat.

Ruangan tersebut juga menyimpan berbagai koleksi barang peninggalan bernilai seni dan sejarah tinggi.

Ruangan tersebut juga digunakan untuk mementaskan wayang kulit. Dan didalamnya ada koleksi barang peninggalan berharga yang bernilai seni dan sejarah yang tinggi, koleksi topeng-topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram. Beberapa lukisan karya Basuki Abdullah, pelukis kenamaan Solo.

Di dalam Pura Mangkunegaran juga memiliki perpustakaan yang disebut Rekso Pustoko. Koleksi topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Jogjakarta, Cirebon, Madura dan Bali. Beberapa koleksi topeng dari China.

4. Ada taman Pracima Tuin ikon baru Pura Mangkunegaran

Taman Pracima, Pura Mangkunegaran. (IDN Times/Larasati Rey)

Pura Mangkunegaran Solo kini juga memiliki sebuah taman indah yang diberi nama Pracima Tuin. Taman tersebut digadang-gadang akan menjadi ikon baru Pura Mangkunegaran.

Nama Pracima atau Pracima Tuin berarti taman yang terletak di area Barat, sesuai dengan lokasi taman yang terletak di area barat Pura Mangkunegaran.

Taman Pracima memiliki luas lahan sekitar 1.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa bangunan yang dikelilingi oleh taman dan kolam. Bangunan-bangunan tersebut di antaranya bangunan utama Pracimasana, Pracimaloka, dan Pracimawisik.

Tiga bangunan yang ada di kawasan Taman Pracima mengadopsi gaya bangunan barat.

Taman tersebut juga bakal menjadi wadah pengembangan kesenian, kolaborasi budaya, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan kuliner khas
Mangkunegaran.

Baca Juga: Bocoran Menu dan Dekorasi Pernikahan Kaesang-Erina di Mangkunegaran

Berita Terkini Lainnya